'Kringg!'
Author Pov
Bel pulang di SMA Harapan telah berbunyi 5 menit yang lalu,seluruh murid berhambur keluar,tetapi berbeda dengan Dhirma,gadis itu masih bergelung di alam mimpinya.
Tidak ada satu pun yang membangun kan nya.Karena jika ada yang mengusik tidurnya,ia akan mengeluarkan ocehan mautnya yang bisa saja membuat telinga mereka depresi.Eh
Berbeda juga dengan Silva,gadis itu masih setia menunggu sahabatnya bangun.Padahal sudah berulang kali ia di jahili oleh sahabatnya,tetapi ia akan terus berbaik hati.Baginya itu tidak masalah,asalkan Dhirma selalu ada saat ia sedang kesulitan,Dhirma itu berbeda dari gadis lain.Ia adalah gadis yang baik hati,walaupun ia sedikit galak.Tetapi Dhirma selalu tegar dalam berbagai cobaan.
Silva menoleh ke arah Dhirma.Gadis itu masih tertidur pulas.Silva bosan.Sangat.Ia mengambil cermin kecil yang selalu ia bawa di dalam tas nya.Tanpa aba aba ia melihat wajah cantik nya di depan cermin.
"Khmm,oke,Wahai cermin ajaib,siapakah perempuan tercantik di sekolah ini?"-Tanya Silva pada cermin seakan akan cermin itu dapat menjawab nya.Ia merasa seperti ada di film film yang biasa ia tonton.
Silva menunggu jawaban dari cermin itu,tetapi sudah 5 menit cermin itu tidak juga menjawabnya.Oke,Silva akan mencoba nya lagi.Tidak boleh menyerah!.Keajaiban akan datang.
"Ekhm,Cermin ajaib,siapa perempuan paling cantik di sekolah ini?gajawab gue banting lo!"-Silva memandang penuh harap.
"Dhirma adalah perempuan tercantik"
Seketika Silva menajamkan pendengarannya,benarkan cermin ini bicara?waw,ternyata dugaan nya benar bahwa ini bukan lah cermin biasa,tapi kenapa yang paling cantik Dhirma?oh tidak tidak!Silva tidak terima!
"Ngibul lo!Coba sekali lagi gue tanya,Cermin ajaib,siapa perempuan paling cantekkk di sekolah ini?"-Tanya Silva sekali lagi.
"Dhirma"
"What the fuck!apa apaan nih?!maksud lo apa?!mau gue banting hah?!"-Teriak Silva.
"Bego!"
"Apa?!sekarang lo ngatain gue bego?!mau lo apa?!!"-Silva berkata dengan nada membentak pada cermin di depannya.Sementara Dhirma sudah cekikikan di tumpuan tangannya.Yap,sejak tadi Dhirma lah yang menjawab pertanyaan yang terlontar pada cermin tak bersalah itu.
"Ini gue tolol!"-Silva berusaha mencari asal suara itu,dan Silva melihat bahu Dhirma yang bergetar menahan tawa.Silva naik pitam.
"SHIT DHIRMA!BIADAB LO!"
"HAHAH!GILAA NGAKAK!!!SARAP!" -Dhirma tak henti hentinya tertawa dan membuat Silva menekuk wajahnya.
Dhirma melenggang pergi begitu saja dengan tawa nya yang masih menggeletar,ia berjalan menuju halte.Sementara Silva masih manahan kekesalannya,tetapi ia tetap mengikuti Dhirma.
"Dhir,Tungguin gue sampe di jemput plis"-Rengek Silva dengan wajah memohonnya.Dhirma membalas nya dengan tatapan sinis. "Eleh tadi aja sok sok an ngambek"-Ucap Dhirma dengan nada yang amat sinis.Itu sudah hal biasa bagi Silva untuk mendapat tatapan sinis dari nya.
"Ayolah dhir,ama temen dewek lo ah!"
"Iya ish!"
Akhirnya Dhirma mengalah daripada mendapat teriakan maut yang meremukan jiwa dan raga.Silva tersenyum kemenangan dan bersorak.
Berbeda di tempat lain,kini terlihat Faros yang tengah menyantap makanan nya di kantin,entah sudah piring ke berapa yang ia habiskan.Mungkin sudah yang ke empat. Zulfi yang melihat pun menggelengkan kepala menyadari salah satu temannya yang sangat rakus. Berbeda dengan Argan yang duduk santai sambil menikmati game Moba nya.Dan saat seperti itu ia tak akan bisa di ganggu.
"Ros,lo makan banyak banget sih gila!badan segentong juga,Sian Noh si Argan ntar bangkrut jadi gembel lagi,awas aja nanti gue liat si Argan ngegembel di depan rumah gue!gue pletusin badan lo itu!"-Ucap Zulfi dengan sarkastik. Argan yang merasa nama nya di sebut sebut pun mendelik sebal.
"Atas dasar apa lo bilang gue gembel?"-Tanya Argan,namun pandangannya masih terpaku pada game yang ia mainkan,sesekali mengumpat karena game yang ia mainkan itu. "Atas dasar cintaku padamu!"-Jawab Zulfi dengan nada yang di alay-alaykan.
"Najis!Homo goblok!!"-Sarkas Argan di sertai garpu yang melayang melewati Zulfi dan mendarat di Faros yang tengah asik dengan makanannya.
"Sialan!kok lo nimpuk gue?!"
"Salahin Si Alan noh yang nimpuk"-ucap Zulfi dengan tak bersalahnya,sementara Argan dengan santai nya memainkan apa yang bisa ia mainkan.
"..."
Tidak ada jawaban dari Faros,seperti nya pria itu malas berdebat dengan seorang Zulfi,Faros melanjutkan makannya yang tertunda dengan khidmat.
"Eh Ar,kita ga jadi seleksi penerimaan anggota baru kan?"-Tanya Faros di sela makannya. Argan menggeleng, "bukan gajadi dong say,Tapi di undur"-Koreksi Argan yang membenarkan pertanyaan Faros.
"Iya dah apa kek yang enak,terus jadinya kapan?"-Tanya Faros untuk yang entah ke berapa kali. "Besok mungkin,tapi calon anggota juga udah tau kok kalo pendaftaran nya di undur"-Ucap Argan dan menghentikan game nya,berganti dengan memainkan karet yang ada di depannya.
"Semoga aja gitu ada cecan yang nyantol di gue ehe,kan bisa lepas Noh status jomblo kuadrat gue"-Ucap Faros yang membuat kedua temannya mendelik tak suka.
"Ngapa lo semua?ngepens lo ama gue?"-Ucap Faros dengan kepedean di ambang batas. Zulfi berpura-pura ingin muntah dan Argan memasang wajah flat nya. Tanpa merasa ada dosa,Faros pun melanjutkan makan nya kembali.
"Eh main kuy!"-Ajak Zulfi dan membuat Argan juga Faros menoleh.Argan menaikan sebelah alisnya seolah bertanya.
"Hm yang enak kemana?"
"Rumah gue kuy,kita nonton Frozen"-Ajak Argan dengan wajahnya yang datar,Zulfi melongo tak percaya dengan tawaran Argan,ia tidak menyangka.
Faros yakin bahwa Zulfi pasti akan menolak mentah-mentah ajakan Argan,pasalnya cowok itu sangat gentle kalau menurut perempuan,secara ia adalah kapten basket. Tetapi realita tak sesuai ekspektasi.
"SERIUS LO AR?!WAH GELAA,AYOK DAH KALO GITU MAH!KUY NONTON,GA SABAR GUE!" -nyatanya Zulfi lebih suka pada yang berbau princess.Sungguh Faros masih tak menyangka bahwa ia sendiri belum memahami karakter sahabatnya,ia sadar bahwa selama ini ia kurang memperhatikan para sahabatnya.Ia hanya memperhatikan makanannya sedari dulu.
Tanpa pikir panjang Faros pun membanting sendok yang dari tadi ia pegang. "Gara gara lo ya makanan,gue jadi kehilangan kewarasan sahabat gue sendiri.Dasar gatau diri lo!jangan muncul di hadapan gue lagi 10 menit kedepan!"-Omel Faros pada makanan yang beberapa menit lalu menjadi prioritas nya.Bayangkan betapa sedihnya makanan itu,Dulu di sayang sekarang di tendang,eh?
"Gila!"-Maki Argan yang sedari tadi memperhatikan tingkah Faros,Argan dengan cepat beranjak menyusul Zulfi yang sudah sangat antusias ingin menonton film kesukaan nya.
Faros tak henti-henti nya berkomat kamit dan pada akhirnya pun ikut menyusul kedua sahabat nya.
Udah dulu ah,Maaf kalo ga seru.
Vote and comment!
Ig:
@Adindanrl_25

KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Feelings
Teen FictionHanya seberkas kisah sederhana dari orang yang sederhana. Bukan tentang mostwanted juga primadona sekolah. Bukan tentang si kaya dan si miskin,harta juga kasta. Bukan tentang seorang bad girl maupun bad boy. Hanya sebuah kisah seorang Gadis biasa ya...