Mafumafu P.O.V
Akupun membuka mataku.
"Sudah pagi ternyata" gumamku sambil mengucek ngucek mata.
Aku pun keluar untuk cuci muka lalu aku keruang makan untuk sarapan. Saat kulihat di meja makan ku ada omelet beserta note.
'Makan sarapannya ya Mafu-san! (◍•ᴗ•◍) -[Y/N]'
'[Y/N]-san ya... Dia ada dimana ya?' pikir Mafu sambil memakan omelet buatan [Y/N].
"Enak"
Mafumafu P.O.V end
[Y/N] P.O.V
"Bagaimana mana ini?" Gumamku sambil berpikir keras.
"Karena aku pembunuh bayaran pasti banyak yang memiliki dendam kepadaku dan mereka akan mengincar Mafu-kun, aku tidak mungkin meninggalkannya" gerutuku sambil terus memikirkan masalah itu.
Kau hanya perlu melindunginya kan?
Are? Suara siapa itu?
Kau tidak ingin kehilangan dia kan? Maka lindungi lah dia dan bunuh saja orang yang ingin menyakitinya. Itu adalah Solusi Terbaik
Ah... Benar juga ya.
Aku tinggal membunuh siapa saja yang ingin melukai nya dan membuat dia tetap disampingku. Karena kalau dia tidak disampingku, Aku bisa gila.
Aku juga harus memikirkan bagaimana menghindarkan Mafu-kun dari manusia semacam 'Jalang' itu!!
"Hahahaha!!!" Tawaku menggelegar diruangan bawah tanah ini. Ini adalah ruangan dimana korban ku berada.
"Yosh, sudah saatnya aku ke apartemen Mafu-kun!" Gumam ku dengan semangat 45.
Saat sampai di apartemen Mafu-kun, akupun memencet belnya dan tidak ada jawaban sama sekali. 'Apa dia pergi bersama yang lain?' pikirku. Akupun mengechat di grup para Utaite yang dekat dengan Mafu. Kenapa bisa aku ngechat disitu? Karena aku utaite juga.
Dan mereka bilang bahwa mereka semua tak bersama dengan Mafu-kun...
Gawat, aku punya firasat buruk
Akupun langsung membuka hpku dan melihat aplikasi pelacak karena aku sudah memasang pelacak ke hp yang selalu dia bawa. Melihat lokasinya dimana akupun terkejut.
Dia ada digang buntu!!
Akupun langsung berlari dengan cepat ke lokasi itu sampai loncat dari satu gedung ke gedung lainnya. Untung saat ini, aku membawa stunt gun serta pisau lipat yang beracun juga pistol.
Saat di gang buntu tempat terlacak nya Mafu-kun, akupun melihat dia seperti di pukuli ramai ramai. Samar samar aku melihatnya seperti mempertahankan diri walaupun dia lemah.
Aku sudah tidak tahan lagi!!
Akupun langsung lompat dan mendarat tepat didepan Mafu-kun.
"Sungguh pengecut. Kalian hanya bisa menindas orang lemah ya?" Sarkasku sambil menatap tajam mereka.
"Cih, jangan ikut campur kau jalang!!!" Teriak salah seorang dari mereka dan berusaha memukul ku. Akupun hanya menghela napas sambil menahan pukulannya.
"Kalian tahu? Kalian salah sasaran. Kalo orang lain mungkin kalian maksimal akan lumpuh selamanya. Tapi, sasaran kalian adalah orang tersayang ku.. jadi maksimalnya mati tersiksa ok?" Jelas ku kepada mereka entah otak udang mereka mampu paham atau tidak.
"Kau meremehkan kami dasar jalang!!" Umpat mereka sambil menyerang ku bersama sama.
Akupun membalas serangan mereka dengan pisau beracun ku dan stunt gun hingga akhirnya tinggal tersisa satu orang yang sepertinya adalah pemimpin mereka.
Akupun terus menyerang nya dengan pelan untuk memancing dia. Aku akan pura pura lengah.
"Lengah kau jalang!!" Teriak dia sambil menendang pisauku.
Akupun hanya menyeringai sambil mengeluarkan pistol ku.
"Bang" Ucapku menirukan efek suara dari tembakan.
Dan tembakan ku pun mengenai kepalanya dan dia langsung terjatuh lalu mati.
Gang yang tadinya penuh salju putih ini pun berubah menjadi penuh merah darah begitu juga dengan rambut ku yang putih. Akupun menghampiri Mafu-kun dan melihat keadaannya.
Lebam akibat pukulan, bajunya yang sobek karena ditarik, dan darah yang keluar. Akupun segera memeluknya pelan.
"Maafkan aku Mafu-kun, karena aku terlambat kau jadi terluka begini. Maaf" Ucapku sambil menangis.
"[Y/N]...-san..." Akupun mendengar Mafu-kun memanggilku pelan.
Aku sangat menyesal karena meninggalkan dia sebentar dan pergi ruangan bawah tanah. Seharusnya aku tidak meninggalkan dia.
Akupun menggendongnya dan membawa nya pergi ke apartemenku. Sesampainya di apartemen ku, akupun mengobati nya dan sekarang menunggu dia sadar.
Saat Mafu-kun sadar, dia terbangun dengan keringat dingin serta sangat panik.
"Tenang, Mafu-san ada aku disini" ucapku untuk menenangkan dirinya.
Mafu-kun pun langsung melihat kearah ku dan dia menjadi tenang. Akupun langsung meneteskan air mata yang membuat Mafu-kun heran.
"[Y/N]-san kenapa menangis?" Tanyanya sambil memiringkan kepalanya.
"Maafkan aku Mafu-san. Seandainya aku datang lebih cepat pasti Mafu-san tidak akan mengalami luka seperti itu. Aku sangat merasa bersalah, maafkan aku" Akupun mengatakannya ditengah tangisku.
Tiba-tiba aku merasa dipeluk dan saat melihatnya, akupun melihat Mafu-kun memelukku.
"Tidak apa apa [Y/N]-san. Justru, seharusnya aku berterimakasih kepada [Y/N]-san yang telah menyelamatkanku. Kalau [Y/N]-san tidak menyelamatkan ku, mungkin aku sudah mati" kata kata Mafu-kun pun membuat ku tenang.
Pelukan hangatnya serta kata kata lembutnya adalah hartaku yang paling berharga. Aku berharap, dia akan selalu melakukannya kepadaku.
TBC
Maafkan author yang updatenya lama :'v
Soalnya dapet idenya susah banget :"
Jangan lupa vote dan comment ya :*
See you next time...
KAMU SEDANG MEMBACA
あなたを救います [Mafumafu x Reader]
RandomDulu.. kau yang menyelamatkanku Membawa sekaligus menjadi cahaya dalam kehidupan suramku Memberiku kasih sayang, cinta, dan kehangatan.. juga harapan Kini giliran aku yang menyelamatkanmu... Mafu-kun ...