"Suatu hari dimana aku bermonolog pada diriku sendiri, itu artinya kau adalah sunyi."
*****
Gerhana melahap angkasa.
Semesta menutup mata sehingga yang terlihat hanyalah ruang hitam.
Sementara aku tidak tahu jalan pulang.
Kompasku hilang terbuang, pun bulanku tiada.Getir.
Pusat rotasiku sirna seketika.
Arah tujuanku dilindas waktu, habis masanya.
Ketahuilah, pusat rotasiku ada pada namamu.
Kau pergi, hidupku terhenti.Kau melahap duniaku dengan buayan candu yang beracun.
Jiwaku terhisap habis tanpa kusadari.
Aku membencimu.
Jika kau datang sekali lagi, akan kupastikan kau mati berkali-kali.Jika dapat kuundurkan masa, takkan pernah kuinjakkan kaki dalam garis takdirmu.
Takdir buruk yang pernah kusinggahi.Jika waktu dapat ku langkahi, pun dapat ku henti seperti halnya kisah roman fiksi, aku ingin memisahkan waktu dimana aku menemukan hasrat hati, dan dimana aku kehilangan diriku sendiri. Aku ingin membagi waktu dimana aku merasa dunia berputar mengikutiku, dan dimana aku merasa dipunggungi semesta.
Andai saja roman fiksi dan segala teori-teori tentang jelajah waktu itu benar adanya, aku ingin berhenti tepat ketika diri diselimuti senyum, dan berlari ketika tubuh dikungkung sendu. Aku ingin meraih waktu-waktu yang jenaka, dan membuang waktu-waktu penuh pilu.
Aku ingin melupakanmu.
Aku ingin.
Dan sebatas ingin yang hanya akan jadi angan.
—Lee Joon Gi
*****
Glosarium:
[1] Ora sono triste (Itali) : Sekarang aku bersedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorrow
RandomChae Won meninggalkan Joon Gi sendirian, di hari pernikahan mereka. Ia menghilang tanpa jejak, tanpa penjelasan. Kekecewaan Joon Gi meranggas sampai ke ubun-ubun. Ia marah, sangat. Joon Gi bersumpah jika Chae Won kembali, maka ia akan mati di tangan...