pergi

296 69 15
                                    

Seorang laki-laki tengah menatap gundukan tanah yang ada di depannya, dengan raut wajah yang sedih dan menyesal.

Perasaan bara berkecamuk, bagaimana bisa ia tidak mengantarkan omah nya untuk sekedar pergi berbelanja? ia membiarkan omah nya pergi sendiri dan berakhir seperti ini, Omanya tertabrak mobil dengan meninggalkan dirinya sendiri.

"Aaaaaaa" teriak Bara sambil menarik anak rambutnya.

Lalu dari belakang Alex teman sekaligus sahabat menepuk punggungnya.

"Sudah Bar, Kita harus pulang" ajak Alex.

Bara berdiri dengan lunglai badannya terasa lemas, bagaimana bisa ia hidup? sedangkan orang yang merawatnya dari kecil dengan penuh kasih sayang saja sudah tiada.

Mereka berdua beriringan menuju mobil, kali ini Alex yang menyetir karena ia tahu Bara sedang tidak baik-baik saja ia tak ingin sahabatnya kenapa-napa.

Alex mengantarkan bara kerumahnya,
"Bar apa lo butuh gw temani?"
Tanya Alex dengan hati-hati.

"Tidak perlu" ucap Bara sambil membuka pintu kemudinya.

Setelah mobil Alex benar-benar hilang Bara masuk ke garasi untuk mengambil motornya dia butuh pelampiasan malam ini.

Disinilah dia disebuah Club malam yang terkenal di Jakarta , Bara sudah menghabiskan kurang lebih 5 botol alkohol dan membuat kesadarannya sedikit hilang.

Tiba-tiba ada seorang wanita yang menghampirinya, berusaha untuk menarik perhatian Bara. namun alasan bara kesini hanya ingin minum saja, ia mengusir wanita itu sedikit kasar.

"Pergi!" rahang Bara mengeras.

"Aku bilang pergi bodoh!" emosi Bara sedikit memuncak.

Wanita itu akhirnya pergi dengan perasaan yang dongkal, tidak disangka di sana ada satria yang sedikit tergesa-gesa untuk mencari seseorang, dia mengamati Bara yang sedikit emosi.

Satria terkejut melihat ara yang bergumam dan memecahkan semua botol yang ada dimejanya, ia memutuskan untuk segera menghampiri Bara.

"Bar sadar,lo kenapa haa?"

"Jangan begini lo bisa mati bodoh! lu terlalu banyak menghabiskan alkohol" ucap satria sedikit lebih tegas.

Bara tidak mendengarkannya, dia kembali menghabiskan sebotol alkohol kemudian memecahkan botolnya.

"Hey bung kau ini pengecut sekali hah?, kau hanya minum untuk lari dari masalah kau sangat bodoh bangsat" tegas Satria sambil memukul pipi Bara.

Sudut bibir Bara mengeluarkan sedikit darah, ia beringsut mundur dan badannya jatuh seketika.

Satria menghampiri Bara dan berjongkok dia mengelus punggung lelaki di depannya ini.

"Hey bung , apa kau ingin oma mu di sana bersedih? Apa kau ingin oma mu di sana tidak tenang? Setidaknya buatlah oma mu tenang di sana, buatlah dia tersenyum dengan melihat keadaanmu baik-baik saja" ucap Satria sedikit menenangkan bara.

"Kau masih punya kami, kau masih punya geng elang Bar apa kau masih ingat".

"Lebih baik gw anter lo pulang, jangan lari dari masalah lagi lo seperti pengecut brengsek" tegas Satria sambil membantu Bara berdiri dan mengantarkannya pulang.

"Nanti gw bilang supir untuk ambil motor lo Bar" ungkap satria lagi.

Bara hanya diam dia merasa gagal,
Gagal menjaga oma nya ,gagal menjadi apa yang oma nya inginkan. apakah takdir tidak mengijinkannya untuk bahagia kembali?batin Bara.

Satria mengamati Bara dengan perasaan yang juga sedih, sebenarnya orang yang dicari Satria adalah Bara.

ia baru tahu oma nya Bara meninggal, lalu ia langsung pergi ke rumah Bara dan tidak menemukan lelaki itu di rumahnya. Melihat itu ia langsung pergi ke club untuk mencari Bara.

Satria mengantarkan Bara pulang dan ia ikut menginap di rumah Bara, takut- takut Bara nekat berbuat sesuatu yang membahayakan nyawanya sendiri.

❤️❤️❤️

~Tidak ada yang harus disesali
Siapa yang bisa merubah takdir?
Kau hanya perlu menunggu takdir yang lebih indah menghampiri
Jangan bodoh
menyianyiakan waktumu hanya untuk
sebuah penyesalan
Lebih baik kau bangkit dan lakukan perubahan~

Satria setya

Mentari Senja Untuk BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang