suka senja

82 24 0
                                    

Di rumah sakit
senja belum juga sadarkan diri, bara yang melihat hanya terus menggenggam tangan mungil senja seolah memberi kekuatan pada gadisnya itu.

Semua anggota bara sudah pulang entah itu ke markas atau ke rumah masing-masing, kecuali sahabatnya dan Aurin.

perintah bara mereka disuruh pulang untuk mengobati lukanya lebih dulu! padahal bara sendiri belum di obati dan masih memikirkan senja yang belum sadarkan diri.

Alana yang baru tahu kabar dari Aurin senja kecelakaan, kini langsung bergegas menyusul ke rumah sakit.

Clek
Pintu terbuka menampilkan seorang perempuan usia 40 tahunan, tapi masih terlihat muda dan mirip dengan senja.

Semua langsung menyalami nyokap nya senja, termasuk juga bara.

Bara mundur dan memberikan ruang untuk alana duduk, di samping gadisnya itu.

"Bun" gumam senja masih dalam kondisi mata nya yang tertutup, bara yang tahu kondisi senja sudah sadarkan diri akhirnya memanggil dokter.

Dokter datang dan memeriksa senja, ia bilang senja ini hanya kecapaian dan sedikit syok, Jadi biarkan senja untuk istirahat lebih dulu.dokter itu lalu pergi meninggalkan ruangan senja.

Alana mendengus, lalu menatap teman-temannya senja.

Ia sudah tahu senja seperti ini karena ulah arsya.
ia juga tahu arsya adalah mantan pacar putrinya.
Ia juga tahu senja ini cantik dan cantik itu berasal dari dirinya.

ia juga dulu dikejar-kejar oleh laki-laki tapi setidaknya ia bisa menjaga diri. Tidak seperti putrinya ini yang ceroboh dan terlalu percaya dengan seseorang.

"Kalian terluka bukan? lebih baik kalian pulang dulu dan obati luka kalian" kata alana tersenyum sambil menatap anak muda yang berhasil menolong putrinya.

"Baik tante kami pamit dulu, malem nanti boleh jengukin senja lagi?" Tanya bara hati-hati.

"Tentu, kalau itu tidak merepotkan kalian. Maafkan putri bunda yang ceroboh ini" ungkap alana sambil mengelus pipi senja.

"Tapi bunda sangat menyayanginya" alana melanjutkan perkataannya.

"Iya tante, bara juga menyayanginya" ungkap bara tanpa sadar, lalu menepuk keningnya pelan.

"Eh enggak tante maksud bara, kami juga menyayangi senja" bara menjelaskan lagi.

Bara hanya tak ingin nyokap nya senja memikirkan hal yang tidak-tidak, masa belum lama bertemu sudah jatuh cinta? Aneh bukan tapi memang ada, contohnya bara ini.

Teman-temannya hanya menggeleng, tak heran! bara itu bukan saja emosinya yang kelewatan, Tapi sering tak sadar dalam hal pengucapan. walaupun jujur, tapi jujur disaat yang tidak tepat itu terkesan kurang baik!

Alana hanya tersenyum menanggapi ucapan yang terang-terangan menyayangi putrinya ini.

Satria yang tahu kondisi akhirnya mendahului dan pamit.

"Tante kita pulang dulu" pamit satria sambil berpamitan kepada alana.

"Hati-hati dijalan ya" ucap alana.

Semuanya pergi termasuk aurin kini mereka sedang berada di depan rumah sakit.

Aurin menepuk keningnya, satria yang melihat.

"Rin kenapa?sakit?" Ada nada khawatir yang diucapkan satria dan alex menyadari itu.

Ia mendekat ke arah bara dan berbisik.
"Pantes! Noh lihat temen lo lagi ancang-ancang buat pdkt jangan sampai keduluan bar! Masa lo yang pdkt dulu dia yang jadian, gak asik tau" cerocos alex.

"Temen lo juga ogeb" bara menjitak kepala sahabatnya itu.

"Mobil gw di markas kalian, kan tadi gw kesini nebeng lo" jawab aurin kepada satria.

"Ya udah si nebeng satria lagi" kini bara yang menyahuti.

"Boleh sat?" Tanya aurin.

"Jangan panggil gw sat! Ya udah ayo" satria mengajak aurin.

Aurin hanya terkekeh, dan mereka berempat pulang kerumahnya masing-masing termasuk juga bara.

kalau aurin mengambil mobilnya lebih dulu baru pulang ke rumahnya. Satria mengawal aurin dari belakang takut-takut terjadi sesuatu, Berhubung juga perumahannya tidak jauh dari perumahan aurin jadi sekalian pulang.

♥️♥️♥️

Saat kau menyukainya! Dan ternyata ia menyukaimu juga!
Apa yang kau lakukan?
Ah rasanya aku ingin terjun bebas hari ini.

#Untuk satria
Dari aku pengagum rahasia❤️

Mentari Senja Untuk BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang