perasaan bara

57 19 2
                                    

Mereka berempat keluar dari rumah sakit, Aurin berhenti dan ketiga laki-laki yang dibelakang nya juga berhenti.

"Kenapa?" Tanya Satria yang berada tepat di samping nya.

"Bukankah besok minggu? Kau tidak berencana menjenguk Senja lagi?" Tanya Aurin yang kini menghadap kearah Bara.

"Entah" jawab Bara acuh.

"Oiya, kenapa tadi Senja diam dan memakan makanan nya dengan lahap?" Tanya Bara.

"Entah" balas Aurin acuh dan berjalan meninggalkan ketiga laki-laki itu, dengan rasa bangga! karena bisa membalas ucapan Bara yang acuh.

Haha rasain, batin Aurin.

Mereka berpandangan sebentar,
"Sudahlah ayo pulang!" Ajak Alex.

"Cewek memang menyusahkan bukan?" Kini Satria bertanya sambil mengikuti Alex yang berada di depan.

"Menurutku tidak! kalian saja yang tidak peka dengan perasaan wanita" jawab Alex santai.

"Dan kau Bara mungkin saja Senja sedang datang bulan! jadi mood nya naik turun, kau jangan mengganggu nya! Perempuan yang sedang menstruasi itu seperti singa senggol dikit bacok" Alex melanjutkan ucapan nya.

"Bahkan kau seperti pakar cinta saja Lex, mengerti segala hal tentang perempuan!" Satria menimpali.

Kini mereka berpisah di depan rumah sakit, dan memutuskan untuk berkumpul di rumah Satria.

Bara mengemudi mobilnya dengan amat pelan, banyak hal yang terjadi sejak Senja berani memasuki ruang kehidupan nya ini! Bukan Senja yang berani? tapi Bara yang membuka ruang untuk Senja masuk.

Dan itu juga menjadi resiko bagi Bara! ia memang seperti remaja pada umumnya! Tapi sejak masuk ke dunia balap dan membuat dirinya menjadi ketua, untuk sebuah geng yang terkenal di Jakarta, hidupnya sedikit terusik. tidak lupa ia mempunyai musuh yang siap menyerang kapan saja.

Kali ini Bara butuh saran teman-teman nya untuk menempatkan hatinya! Untuk Senja atau tidak sama sekali ada.

Bara sampai di depan rumah Satria, ia memasukan mobilnya ke garasi dan langsung bergegas ke kamar laki-laki itu.

Melihat Satria yang sedang bermain PS dengan Alex, Bara masuk dengan santai. ia juga melihat mulut Satria yang sedang ber komat-kamit.

Entah apa yang diucapkan sahabatnya itu, pikir Bara.

Bara lebih memilih membaringkan dirinya di kasur, dan sedikit memejamkan matanya.

Satria menyadari itu langsung bertanya.

"Bar gw pengin ngomong serius sama lo"

"Hmm" Bara hanya bergumam sebagai jawaban.

"Lo serius sama Senja?" Tanya Satria yang kini meletakan PS nya dan mem pause.

Alex terpaksa menghentikan aktifitasnya pula, padahal ia hampir saja akan menang! Tapi Satria malah menghentikan permainan nya seenak jidat.

Bara yang sadar pertanyaan Satria merujuk ke arah senja, ia langsung duduk dan menghadap kearah kedua sahabatnya.

"Bingung" jawab Bara singkat, padat dan tidak jelas!

"Hidih, gw dah tunggu jawaban nya dengan amat penasaran? Lo cuma bilang gitu?" Tanya Alex.

"Ok apa yang lo rasain saat bareng Senja?"

"Gw suka ngusik dia, seneng aja liat dia cemberut!" Jawab Bara enteng.

"Emang kalo seneng bikin dia cemberut bisa dibilang cinta Lex?" Kali ini Satria menatap Alex.

"Gak gitu juga la! Berarti kalo gw liat lo Sat cemberut terus gw seneng! Gw cinta gitu?" Kini Alex berusaha menengahi sahabatnya yang tidak tahu masalah percintaan ini.

"Gini Bar? Kalo lo deg-degan ketemu doi, terus cuma karena dia? mood lo bisa berubah-ubah! Tadinya seneng tiba-tiba enggak, atau sebaliknya lo bisa dibilang suka sama dia" jawab Alex yang kini terlihat bijak dimata kedua sahabatnya.

Kali ini Bara benar-benar bingung! dan ia memutuskan untuk tidur, menghentikan segala pikiran yang mengganggunya.

Alex dan Satria berpandangan sebentar, lalu memutuskan melanjutkan aktifitasnya. Biarlah bara beristirahat lebih dulu!

🍂🍂🍂

Jika kau berusaha masuk di kehidupan-nya,
Maka kau juga harus bertanggung jawab untuk tidak pergi apapun alasan-nya

_SatriaSetya

Mentari Senja Untuk BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang