cemburu

84 23 8
                                    

Kini bara sedang berada dirumahnya, rumah ini peninggalan omah nya dan bara juga meneruskan perusahaan nya.

Bara sedang bersiap-siap ingin ke rumah sakit, ia sudah membersihkan dirinya dan mengobati lukanya.

Teman-teman nya juga ikut tapi mereka sedang ada urusan, jadi bara lebih dulu menjenguk gadisnya katanya mereka menyusul.

Ia mengendari mobilnya dengan kecepatan sedang, apa ia akan kesana dengan tangan kosong? Tanyanya pada diri sendiri.

Bara menghentikan mobilnya didepan toko kue, ia hanya tahu senja suka coklat jadi bara memutuskan untuk membeli cake coklat saja.

Kini bara melajukan mobilnya lagi, ia berdoa semoga senja menyukainya. Kini ia sampai dan langsung bergegas untuk keruangan gadisnya.

Cklek,  Bara membuka pintunya dan melihat senja sedang disuapi oleh bundanya.

"Ehh, temennya senja ya? sini duduk"

"Iya tante" bara menyalami tangan alana.

Entah mengapa senja menyunggingkan senyumnya, bara yang melihat itu menahan nafasnya.

Ahh seharusnya senja tidak perlu seperti itu, kali ini ia benar-benar membuatku tidak bisa bernafas dengan benar! Batin bara.

Alana yang melihat putrinya  bertatapan dengan laki-laki didepannya ini hanya berdehem.

"Ehhmm, bolehkan tante minta bantuan padamu? Tanya alana pada bara.

"Namanya bara bunda" senja menyauti dengan santai.

"Oiya bara, boleh?" Tanya alana lagi

"Tentu" ungkap bara.

"Tante mau ke rumah dulu, tolong jaga putri bunda yang ceroboh ini ya! Perintah bunda.

"iss bunda, siapa yang ceroboh?" Senja menggerutu dan itu menambah kesan manis Dimata bara.

Alana hanya menyunggingkan senyumnya dan mencium senja.

"Jangan merepotkan bara ok!" Perintah alana pada senja.

Alana meninggalkan putrinya yang sadari tadi cemberut, kalau bukan ayahnya senja pulang pasti ia akan selalu menemani putrinya.

Bara menatap senja dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Kenapa kau menatapku seperti itu, apa ada sesuatu yang aneh di wajahku?" Tanya senja sambil memegang pipinya.

"Kau manis" ungkap bara tanpa sadar.

Dan blush pipi senja kini merona, ia langsung memalingkan mukanya, bara yang tahu ia kelepasan lagi! langsung memperbaiki ucapannya.

"Maksudku kau suka kue coklat? aku membawakannya untukmu" ia masih berusaha menormalkan ucapannya.

"Tentu, makasih bara emhm bramasta, benar bukan nama mu?" Tanya senja sambil membuka pemberian bara.

Bara hanya menganggukkan kepalanya.

"Oiya soal kemarin aku minta maaf karena telah merepotkan mu" ungkap senja tulus.

"Aku suka direpotkan mu" jawab bara santai.

"Bara serius!" Tanya senja lagi.

"Benar senja, jangan merepotkan orang lain dan repot kan saja aku" ungkap bara lagi.

"Apa kau berusaha mendekatiku?" Tanya senja, sambil memakan kue nya.

"Apa menurutmu aku suka didekati olehmu begitu?" Bara membalikan ucapannya.

Mentari Senja Untuk BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang