Tittle : Memories in Library
Author : 94soojiA
Length : Drabble
Cast : Oh Sehun (Sehun), Bae Sooji (Sooji/Suzy)
Genre : Romance and Smut
Rating : NC-21
Disclaimer: Jalan cerita murni dari hasil pemikiran author. Kalau ada kesamaan tokoh atau jalan cerita, itu hanya ketidaksengajaan. ^^
Autor note: Ini FF yadong pertama author >< hayo yang masih kecil jangan baca loh, nanti matanya terkontaminasi/? Happy reading & ditunggu komentarnya ^^
—
Aku merenung di balik kaca perpustakaan. Di tempat ini, aku biasa membaca buku yang kuambil dari rak perpustakaan. Membosankan, memang. Tapi dari sinilah aku bisa merasakan indahnya sebuah cinta yang nyata.
Empat bulan yang lalu, pria itu resmi menyatakan isi hatinya kepadaku. Huh, aku benci mengingat ini—karena pada ujungnya aku akan tersenyum layaknya orang gila dan pipiku berubah menjadi merah.
Kala itu aku sedang menonton pertandingan sepak bola, di mana pria idamanku bermain di sana. Jika penonton yang lain berteriak sangat keras, mungkin aku berbeda. Aku hanya diam dan mengamatinya dengan seksama.
Oh, betapa indahnya makhluk Tuhan yang kini sedang menggiring bola tersebut. Tubuhnya tinggi, kulitnya putih, warna rambutnya cokelat, matanya sempurna, hidungnya terukir indah serta bibirnya yang akan menghipnotis wanita begitu mereka melihatnya.
Keringatnya bercucuran, membuatnya semakin tampan dan seksi, menurutku.
Dua babak berakhir dalam waktu satu jam. Aku begitu mengagumi sosoknya. Karenanya, tim sekolah kami menang telak. Seciprat senyum kebahagiaan tercipta di wajah tampannya. Aku terkagum-kagum. Sekali lagi, rasa syukur kumunajatkan kepada Tuhan karena telah menciptakan pria setampan Oh Sehun.
Saking seriusnya aku mengamati wajah tampan itu, aku sampai tak sadar bahwa penonton sudah kembali ke persinggahan mereka. Saat itu juga, langit mendadak mendung dan tampak gelap. Aku pun melihat sekeliling. Benar saja, lapangan sudah sepi.
Tap.. Tap.. Tap..
Kulihat di depanku, sebuah sepatu bola berwarna hitam menjadi fokus penglihatanku. Aku mengamatinya dan memandangnya dari bawah ke atas.
ASTAGA!
“Kau tidak pulang, Sooji-ssi?” tanyanya, yang jelas-jelas merujuk padaku.
Masih diam dan melongo, aku belum bisa mencerna dengan baik kata-kata Sehun.
“Oh, kau bertanya padaku?” aku balik bertanya dengan gugup.
“Memangnya siapa lagi yang bisa kutanyai selain kau di lapangan ini, huh?”
Aku tersenyum dan terkekeh pelan diikuti dengan suara tawa kecil dari Sehun.
“Chagiya, bisa tolong antarkan aku ke perpustakaan? Ada sebuah buku yang ingin kupinjam untuk bahan ujianku besok.”