O3: i miss you ✧

241 31 1
                                    

[Need your vote & comment to unlock the next chapter, thank you!]

Memory || ft. Ham Wonjin & Jang Wonyoung





Gadis itu sekarang tengah berada di kelasnya. Kebetulan saat ini sedang jam kosong, dikarenakan guru yang bersangkutan sedang absen.

Tatapan gadis itu benar-benar kosong. Dari tadi ia hanya melamun tentang kejadian tadi pagi di koridor.

Ia ingat betul bagaimana tadi Wonjin memperlakukannya. Pemuda itu benar-benar mempermalukannya di hadapan banyak siswa.

"Duarrr!!."

Gadis itu tersontak kaget dikala temannya yang baru saja mengagetkannya.

"Dahyun kau membuatku kaget!."

Siswi yang bernama Dahyun itu terkekeh dan langsung duduk di sampingnya.

"Haha, lagipula kenapa juga kau melamun?."

"Tidak apa-apa."

"Biar ku tebak. Pasti kau sedang merindukan Wonjin kan?."

Deg.

Gadis itu membisu. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Tebakan Dahyun memang benar, ia sangat merindukan sosok Ham Wonjin.

Ham Wonjin, pria yang paling baik padanya seketika berubah saat---

Ah, tidak-tidak!. Dia tidak boleh mengingatnya lagi. Ia pasti akan menyalahkan dirinya sendiri nanti. Yang terjadi biarlah terjadi.

Sebulir air mata jatuh dari pelupuknya.

"Eh kenapa kamu menangis?."

Dahyun pun langsung menyadari penyebab sahabatnya menangis. Ia benar-benar bodoh, tidak seharusnya ia mengungkit masa lalu itu.

"Aku akan selalu merindukanmu Ham Wonjin, walau tidak sebaliknya."

"Aku akan berusaha untuk mengembalikanmu seperti Wonjin yang dulu ku kenal."

"Ma-maaf, tidak seharusnya aku---"

"--- tidak apa-apa Dahyun, tebakanmu memang benar."

Gadis itu berusaha tersenyum, walau hatinya masih terasa sakit.

"Jangan sedih Wony, aku yakin jika suatu saat nanti Wonjin akan kembali seperti dulu."

Dahyun memberi semangat pada sahabat satu-satunya, dan gadis yang bername tag 'Jang Wonyoung' itu mengangguk pelan.

Ting ting!

Suara bel tanda istirahat pun mengagetkan mereka berdua yang tengah mengobrol.

"Kamu mau ke kantin tidak?." Tanya Dahyun yang mulai berdiri.

"Hm, kamu duluan saja, nanti aku menyusul." Balas Wonyoung dan langsung diangguki oleh Dahyun.

Setelah kepergian Dahyun, Wony langsung mengambil sesuatu dari dalam ranselnya.

"Semoga Wonjin akan memaafkanku."

Lalu ia berjalan keluar untuk menyusul sahabatnya yang sudah pergi terlebih dahulu ke kantin.

Di sepanjang jalan, ia selalu tersenyum. Ia membayangkan bagaimana wajah Wonjin nanti saat menerima bekal buatannya, yaitu makanan favorit Wonjin.

Dan tidak sengaja kedua matanya menangkap sosok yang ia cari dari tadi bersama kedua sahabat karibnya, siapa lagi kalau bukan Wonjin bersama Minhee dan Hyeongjun.

Mereka bertiga berjalan dari arah yang berlawanan. Wony sedikit senang saat melihat wajah Wonjin yang terlihat bahagia.

"Wony ayo, aku sudah lapar."

"Tunggu sebentar Wonjin-ah, aku masih mengerjakan tugasku."

"Ayolah, apa kau tidak kasihan dengan pacarmu ini huh?."

"Hm baiklah tuan Wonjin, kali ini kau berhasil membujukku."

Tapi senyuman Wonjin langsung hilang saat tatapan mereka bertemu. Wonjin justru menatapnya dengan sangat datar.

Wony tidak ambil pusing dengan hal itu, ia segera menghampiri Wonjin.

"Wonjin-ah!." Panggil Wony, bukannya Wonjin yang menoleh tapi kedua sahabatnya lah yang menoleh.

"Hai Wony." Sapa Hyeongjun dan Minhee bergantian.

"Hai Minhee-ah, Hyeongjun-ie." Balas Wony ramah.

"Wonjin-ah, kau tahu, tadi pagi aku sempat membuatkan makanan kesukaanmu. Aku harap kau menyukainya." Gadis itu menyodorkannya sebuah kotak bekal berwarna biru pastel.

Beberapa detik hening, Wonjin masih terus menatap kotak bekal itu.

"Hyung, terima saja. Tidak baik kalau menolak pemberian seseorang." Ujar Hyeongjun.

Dengan berat hati Wonjin mengambil kotak bekal itu, lalu membukanya. Sedangkan Wony pun tersenyum bahagia karena Wonjin menerima pemberiannya.

Namun, senyuman Wony langsung hilang ketika melihat Wonjin menjatuhkan kotak bekal itu lalu menendangnya.

Hyeongjun dan Minhee pun ikut kaget ketika melihat tindakan sahabatnya itu.

"Jangan mencoba berpura-pura baik padaku gadis sialan!." Sarkas Wonjin lalu langsung meninggalkan gadis itu.

"Kau yang sabar Wony." Ucap Minhee lalu ikut meninggalkannya.

Dengan hati yang hancur, ia mulai mengambil kotak bekal yang jatuh itu.

Lalu ia kembali berdiri sambil melihat kepergian Wonjin.

"Cepat kembali Wonjin-ah. Aku sangat merindukanmu."





TBC





makin hari ff ini makin sepi:( jgn lupa votee gais:((

[✓] Memory - WonjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang