[Need your vote & comment to unlock the next chapter, thank you!]
Memory || ft. Ham Wonjin & Jang Wonyoung
Drttt... drttt..Suara ponsel Wonyoung berbunyi di saat dia sedang memakai make up. Dia mengambil ponsel yang tergeletak di meja rias
Senyuman tipis terukir di wajah manisnya ketika melihat nama sang penelfon.
Wonjin gembul >< is calling...
Dia langsung memencet tombol berwarna hijau.
"Halo?."
"Halo cantik."
Jawab Wonjin dari seberang sana.
"Kenapa Wonjin-ah?."
"Kau di mana?."
"Di kamar, sedang memakai make up."
"Oh. Aku sudah di depan rumahmu."
"Benarkah?."
Wony segera beranjak dan berjalan ke arah jendela. Dan benar saja, di bawah sana sudah ada Wonjin yang sedang bersandar di pintu mobilnya sambil melambaikan tangannya.
"Kau bisa melihatku kan?."
"Bisa."
"Ah iya, jangan pakai make up berlebihan."
"Kenapa?."
"Kau sudah cantik seperti itu. Nanti cantikmu bertambah kalau memakai make up."
"Hahaha, kau ada-ada saja."
"Yasudah, aku tutup dulu telfonnya ya?."
"Iya."
Tutt..
Gadis itu nampak melihat Wonjin yang menyimpan ponselnya ke dalam saku celana. Dia menutup gorden jendelanya dan tersenyum sambil memeluk ponsel miliknya.
Setelah itu dia langsung bergegas mengambil tas selempangnya dan melihay tampilannya di cermin.
Dress biru pastel dan sepatu berwarna putih terlihat begitu indah di tubuhnya.
"Sempurna!." Monolognya.
Ia berjalan keluar dari kamarnya. Di bawah ia bisa melihat ibu dan kakak perempuannya sedang mengerjakan pekerjaan dapur. Ayah dan kedua kakak laki-lakinya sedang menonton siaran bola di ruang TV.
"Aku pergi dulu yaa." Ucap Wony.
"Wony mau ke mana?." Tanya ayahnya.
"Wonjin mengajakku jalan-jalan. Katanya sebagai hadiah ulang tahun."
Ya, tadi siang di sekolah Wonjin mengajak Wony untuk jalan-jalan malam ini. Wonjin bilang itu adalah sebagai hadiah ulang tahun untuknya walau sudah lewat tiga hari yang lalu.
"Sepertinya ada yang lagi mabuk asmara." Ledek Daehwi yang langsung di senggol Minhyun. "Iri saja kamu itu."
Wony terkekeh ketika melihat kelakuan keduanya.
"Yasudah, jangan pulang larut ya." Ucap Seungwoo.
"Iya appa."
Dia pun berjalan keluar dan menemui Wonjin yang masih sama dengan posisinya tadi.
Gadis itu dibuat terpesona dengn penampilan Wonjin malam ini. Kemeja berwarna biru tua dan celana dengan warna yang senada.
"Apa aku lama sehingga membuatmu menunggu seperti ini?."
"Ku rasa tidak. Ayo."
Mereka berdua masuk ke mobil. Wony duduk di samping Wonjin. Mobil pun melaju pergi meninggalkan kompleks perumahan Wony.
▪▪▪
Disinilah mereka berdua sekarang, di salah satu pasar malam yang ramai dikunjungi banyak masyarakat Seoul.
Setelah selesai makan tadi, mereka berdua memutuskan untuk jalan-jalan di pasar malam yang kebetulan baru dibuka.
Wonjin hanya tersenyum ketika melihat gadis itu berlari-larian seperti anak kecil. Hatinya sangat tenang saat melihat wajah Wony yang bahagia
Malam ini mereka berdua akan menghabiskan waktu dengan bersenang-senang. Mereka berdua dari tadi terus mengunjungi beberapa wahana permainan dan beberapa stan yang menjual berbagai macam makanan.
"Wonjin-ah, ayo berfoto!." Ajak Wonyoung sambil menarik lengan Wonjin ke arah sebuah tempat foto.
Selesai berfoto, Wony kembali mengajak Wonjin berjalan-jalan. Lelaki itu tampak sangat bahagia bisa melihat senyuman Wonyoung.
Karena lelah, maka keduanya duduk sebentar di sebuah bangku yang sudah disediakan.
"Kau senang Wony-ya?."
"Sangat senang!. Terima kasih Wonjin-ah." Ucapnya.
"Apapun untukmu."
"Aku ingin sekali melihat wajah bahagiamu untuk selamanya Wony-ya." Batin Wonjin
"Wonjin-ah, aku ingin makan permen kapas." Rengek Wony.
"Permen kapas?. Ayo kita beli." Ajak Wonjin.
Mereka berdua mulai berjalan lagi dan mengunjungi seorang pedagang yang menjual permen kapas.
"Pak, permen kapasnya satu." Ucap Wonjin.
Tidak lama kemudian sebuah permen kapas sudah ada di genggaman Wony. Setelah membayarnya Wonjin langsung mengajak Wony pulang.
Tik tik
Air mulai berjatuhan dari langit yang tandanya hujan mulai tiba.
"Wony ayo, sudah mulai hujan." Ujar Wonjin sambil menggenggam tangan gadis itu dengan erat.
Mereka berdua berlari ke tempat Wonjin memarkirkan motornya.
Sampai di tempat parkir, Wonjin langsung memakaikan helm pada gadis itu. Motor pun mulai melaju meninggalkan pasar malam.
Hujan kini mengguyuri Wonjin dan Wony yang ada di atas motor. Badan keduanya sudah basah kuyup dengan air hujan.
Wonjin memperlaju sedikit kecepatan motornya. Dan tanpa mereka sadari dari arah samping ada sebuah mobil yang melaju.
Pip pip
Mobil tersebut telah mengklakson, tapi naas hal yang tidak diinginkan terjadi.
Brak!!
TBC
waduhhh
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Memory - Wonjin
Fanfic"Tidak semua cerita cinta itu akan berakhir bahagia, bukan? Karena setiap pertemuan, mungkin ada perpisahannya juga." Kelanjutan cerita bahagia mereka berlanjut disini. Tapi, akankah cerita itu berakhir bahagia? ataukah hanya akan menjadi sebuah mem...