1 •FMOD•

2K 67 2
                                    

"Daddy Elio mau makan"Ujar seorang anak dengan wajah cerianya, namun terlihat sayu karena laper. Dia menatap sang Daddy yang sedang memeriksa beberapa berkas diatas meja. Sang Daddy yang dipanggil sedari tadi hanya terdiam, membuat anak yang bernama Elio itupun mengerucutkan bibirnya.

"Daddy Elio mau makan Daddy, Elio laper"Ujarnya sekali lagi. Saat sang Daddy lagi lagi tak menghiraukannya membuat dia nekat meraih tangan sang Daddy hingga tangan yang tadinya sedang mencakar beberapa berkas terhempas mengakibatkan beberapa berkas miliknya tercoret tinta pulpen.

Pria yang dipanggil Daddy itupun menatap tak percaya, kemudian dia langsung menatap Elio dengan tajam

"Daddy ma_"Belum selesai ucapan Elio, pria dewasa itu langsung berteriak marah, membuat Elio takut.

"APA YANG KAMU LAKUKAN ELIO! LIHAT! GARA GARA KAMU BERKAS SAYA JADI TERCORET. DASAR ANAK NAKAL!"tangan besarnya meraih tangan Elio dengan kasar, membuat anak kecil itu terdorong ke depan mengikuti sang ayah yang meraih tanganya. Elio yang masih terbilang kecil hanya menatap sang ayah dengan takut, setetes air mata pun turun melewati pipi, jatuh ke rahang hingga sampai dileher miliknya.

"Sakit Daddy, jangan tarik tangan Elio"Lirihnya dengan takut. Beberapa pembantu Hanya bisa menatap sang tuan besar dan tuan muda mereka dengan takut dan_ sedih. Selalu seperti ini, mata mereka setiap hari akan disuguhi pemandangan menyakitkan seperti ini. Anak yang baru saja menginjak TK itu selalu menjadi pelampiasan sang ayah ketika sedang marah, padahal Elio hanyalah anak kecil yang belum mengerti apapun. Mereka ingin membantu, namun mereka juga takut saat dimana sang tuan besar marah kearah mereka.

Pria dewasa yang Dipanggil Daddy itupun, semakin meraih tangan Elio dengan kasar. Hingga mereka sampai didalam kamar Elio. Pria itu menghempaskan tangan Elio, membuat anak kecil itu terdorong kebawah. Elio hanya menatap ayahnya dengan takut, dia menunduk. Lagi lagi air matanya turun menuruni pipinya.

"Hari ini kamu akan saya Kurung! Tidak boleh makan, dan tidak boleh minum. pintu ini akan saya buka besok saat kamu bersiap untuk sekolah. Ingat! Tidak boleh memanggil pembantu!"

Brakkkk.... Pintu itupun tertutup dengan kencang, bersamaan dengan hilangnya sang Daddy dari jangkauan Elio. Elio menatap ke depan dengan wajah diamnya, kemudian menatap figuran foto dirinya, sang ayah dan ibu. Dia menangis disitu, sesenggukan sambil menahan rasa laper diperutnya.

"Daddy udah gk sayang Elio lagi, Mommy juga begitu. Apa Elio tidak boleh disayang semua orang? Elio hanya ingin disayang, diperhatiin, dan dimanja. Apa Elio salah meminta semua itu, apa Elio salah"Lirihnya Sedih, dia menatap kearas langit langit kamar "Elio kan masih kecil, Elio butuh semua itu, Elio butuh semuanya. Dari Daddy, mommy, dan kebahagiaan. Hanya itu"sambungnya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Future Mommy Or DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang