Moodnya hari ini benar benar gk bagus banget, Nana duduk disebuah kursi yang tak jauh dari gedung perusahaan. Tanganya menopang dagunya dengan kesal, seraya menatap beberapa orang yang berlalu lalang didepannya. Mereka menatapnya dengan heran. Namun, Nana tidak menghiraukan mereka.
"Ih kenapa Gea juga suka sama Pak CEO sih, sialan banget! Padahal gue udah dari orok suka sama Pak CEO, lah sekarang Gea malah ikut ikutan suka"Gerutunya dengan kesal. Dia meraih handphone miliknya kedalam tas dan mengetikkan sesuatu, disana terlihat wajah tampan sang CEO yang begitu tampan disana.
Dia mengetikkan sesuatu tentang anak pak CEO. Namun, foto anak itu tidak terlihat di Google, satupun tidak ada. Apa pak CEO tidak ingin ada yang tau bagaimana rupa dari anaknya, apa sebegitu sayangnya dia dengan sang anak? Hah memikirkan itu ia jadi tambah menyukai CEO nya.
Dreettt... Handphone Nana bergetar. Ada satu pesan masuk, dia membacanya.
From: kak Bagas!🗨️
Kakak minta tolong sama kamu ya dek, tolong jemput Jesy lagi di sekolahnya. Kakak gk bisa jemput Jesy dan begitupun dengan kak Linda, kami ada urusan yang harus diurus.
Nana berdecak dengan kesal seraya membalas pesan dari kakaknya.
To: kak Bagas🗨️
Bilang aja urusan bulan madu kan? Cih! Kenapa harus repotin Nana terus sih. Bikin kesal😑
From: kak Bagas🗨️
Yaelah, siapa lagi yang harus urus anak kakak kalau bukan kamu tantenya. Lagian kakak kan mau bikinin kamu calon ponakan kedua hihihihi.
To: kak Bagas🗨️
Oh no😮, makin makin tambah deh Nana jagain si Jesy yang nakalnya astaghfirullah itu😣
From: kak Bagas🗨️
Heheh, udah deh kakak minta tolong ya. Nanti kalau udah pulang kakak beliin kamu sesuatu, yang pastinya bakal kamu sukai.
To: kak Bagas🗨️
Harus dong itu! Kan Nana udah capek😘
From: kak Bagas🗨️
Kalau hadiah langsung dikasih emot cium, dasar! Lagian bukan cuman kamu yang jagain Jesy, ada Mama juga tuh ditambah papa
Nana tidak berniat untuk membalas pesan dari kakaknya, dengan cepat Nana mengambil tas miliknya dan meraih kunci seraya berjalan kearah mobil, untuk menjemput sang ponakan.
Dia langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, menatap beberapa kendaraan yang berlalu lalang disamping dan didepan mobilnya. Terlihat didepan ada lampu merah, dan dengan pelan dia memberhentikan mobil miliknya seraya menunggu lampu hijau. Ia menopang tanganya didagu dengan tampang malas, sekali kali dia menguap dan tak lupa untuk menutup dengan tangan.
Saat lampu telah hijau, mulailah dia menjalankannya mobilnya lagi. Dia memutar kemudi saat ada Belokan didepan, setelah beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya dia telah sampai didepan sekolah Jesy. Saat dia menatap kearah dimana gerbang, ia melihat salah seorang pria yang masih terlihat muda dengan pakaian supir berdiri di samping Jesy dan Elio, anak yang dia antar kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Mommy Or Daddy
General FictionElio Fernandes Chio, seorang anak berusia 5 tahun yang memiliki impian kebahagian disela sela masa kecilnya. Kedua orang tua yang tak pernah memberikan kebahagiaan dimasa masa pertumbuhannya membuat Elio menjadi anak yang pendiam dan kurang bergaul...