Pllaaaaakkkkkkkkk
Bruukkkkkk"Eerrrgghhhh"
Blaire mengangkat tubuhnya dengan sikut saat ia terjatuh akibat tamparan keras pamannya.
Ia menyentuh sudut bibirnya yang robek, rasanya sangat sakit dan perih.
Terakhir kali ia ditampar adalah tahun lalu.
Kini, hidup lamanya sudah kembali.Paman tirinya tidak akan melepaskannya begitu saja.
"Kau pikir kau siapa, hah?!!!" Bentak pamannya.
"... Selama ini aku diam, karena aku tidak ingin istriku tahu semua ini. Tapi kau dengan entengnya datang kerumahku dan memberitahunya semua?????"
Blaire menitikkan airmatanya. Bukan maksudnya untuk membuat istri paman tirinya menjadi koma dan masuk rumah sakit akibat serangan jantung.
Ia pikir, hanya istrinya yang mampu menghentikan kegilaan suaminya ini.
Ia tidak tahu jika istrinya mengidap penyakit jantung.
Dan hal itu malah merugikan dirinya sendiri.Blaire mencoba bangun.
Ia sangat menyayangkan Lary sedang tidak ada dirumah ini."Maafkan aku, paman."
Ucap Blaire pelan. Bagaimanapun, kali ini ia yang bersalah.Sam Robinson menggelengkan kepalanya.
"Kau harus membayar semua ini, Blaire. Jika terjadi sesuatu pada istriku, aku tidak akan tinggal diam. Kau memang gadis bajingan!!!" Bentak Sam lalu ia pergi begitu saja dari rumah besar Blaire.
Untuk pertama kalinya, ia merasakan tangannya gemetar mendengar ancaman pamannya.
Meskipun Sam brengsek, Blaire tahu jika Sam murni mencintai istrinya. Terlihat bagaimana Sam menyembunyikan kebobrokannya dari istrinya selama ini.*******
Blaire berjalan keluar lift dan disambut Lary yang malah terlihat khawatir dengan sudut bibir Blaire yang membiru.
"Nona, anda kenapa? Kenapa bisa terluka?"
"Hanya luka kecil. Tak apa. Sam datang ketempatku tak lama setelah kau pergi. Istrinya koma karena ulahku." Jelas Blaire sambil masuk kedalam ruangannya yang sekarang sedang menjadi ruangan Lary karena Lary lah yang menangani segalanya di perusahaan ini.
"Kau sudah mengurus sisa ulah Sam di tenesea?"
Lary mengangguk. "Semua laporan sudah kutangani.
"Terima kasih, Lary." Tatap Blaire tulus pada orang kepercayaan ayahnya ini.
Sejak masih muda, Lary sudah mengabdi pada ayahnya. Dan kesetiaan Lary adalah hadiah dari Tuhan yang sangat Blaire syukuri.
Lary mengangguk tersenyum.
"Lukamu sudah diobati?""Ah, ini. Aku sudah memberinya salep."
"Tapi itu lumayan parah kurasa. Andai aku tidak langsung pulang kemarin."
"It's okay. Jangan menyalahkan dirimu. Aku malah khawatir dengan keadaan istrinya. Kau bisa urus biaya rumah sakitnya kan?"
"Akan aku lakukan." Ucap Lary dengan anggukan mantap.
"Besok anda ijin saja."
Tambah Lary."Inginnya seperti itu. Tapi, aku ada persentase di kelas sosial."
Lary mengangguk.
"Jika terjadi sesuatu lagi, beritahu aku ya."
"Tentu, Nona."
![](https://img.wattpad.com/cover/140913929-288-k206514.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SHADOW : FLOWING AND BURNED (Hiatus Sementara)
FantasyBlaire yang dulu sangat menyukai air, tidak mengetahui kekuatan apa yang ada pada dirinya. Ia mengingat dirinya semasa kecil ketika orangtuanya tiba-tiba meninggalkannya untuk selamanya, sehingga dirinya harus menyimpan dendam yang harus terbalaska...