Mereka berempat berjalan menyusuri jalan setapak dihutan. Sekitar 20 menit berjalan, mereka sampai disebuah ladang besar, layaknya lapangan golf yang sangat besar dengan rumput hijau yang terbentang luas.
Di sebelah kanan dari mereka berdiri, terdapat sebuah danau yang lumayan luas.
Blaire menghirup udara sejuk disana dan merasakan kerileksan yang ia butuhkan. Ia menyukai tempat ini.
Mereka melihat Daniel dan Peter yang telah lebih dulu menghampiri mereka.
Tak ada orang lain yang melewati ladang ditengah hutan ini.
"Disini adalah tempat rahasia kami. Tak ada satu pun yang pernah ketempat ini."
Jelas Calista sambil memegang salah satu pundak Blaire dan merangkulnya."Jadi, kita akan bermain golf?"
Tanya Blaire setelah mereka menghampiri Daniel. Pertanyaan itu membuat mereka semua tertawa."Atau semacamnya? Padang ini begitu luas." Jelas Blaire sambil melihat kesekelilingnya.
Daniel menghampiri Blaire dan menatapnya.
"Kau merasa jauh lebih baik?"Blaire menatap mata hitam itu, ia menyukai bola mata itu. "Lumayan."
Lelaki itu menganggukkan kepalanya dan melangkah sedikit mundur.
Ia memasukkan jemarinya ke saku celananya. "Kami memutuskan untuk memperkenalkan diri kami kepadamu."
Blaire menepis angin didepan wajahnya sambil tertawa. "Lagi? Kurasa kita sudah berkenalan."
Calista mendekat pada Blaire dan memapahnya berdiri kembali ketika Blaire mundur terjatuh.
Gadis itu terkejut ketika Daniel mengeluarkan api entah darimana dari telapak tangannya, namun api itu tidak membakar tangannya."A-apa itu?" Blaire tak mampu berkata-kata.
"Daniel memiliki kekuatan untuk mengendalikan api. Ia adalah pengendali api yang begitu mahir dan keren." Jelas Calista.
"Saranku, jangan menyentuhnya ketika ia sedang mengeluarkan kekuatannya." Ucap Peter.
"Atau kau akan terbakar." Kate terkekeh.
Barry menepuk bahu Kate. "Setidaknya aku tidak akan langsung tersetrum jika membuatmu emosi. Dan tidak akan langsung terbakar ketika Daniel mengamuk padaku."
Ucapan Barry membuat Kate mendelik kesal dan melepaskan rangkulan pria itu.
Blaire semakin ketakutan ketika langit menggelap dan awan berkumpul di atas membentuk gumpalan hitam dengan kilat yang mulai bermunculan.
"Itu perbuatan Peter."
Blaire menoleh kearah Peter, dimana matanya berubah menjadi abu-abu saat mengendalikan kekuatannya.
"Peter mampu mengendalikan kilat dan petir."
Jelas Calista.Angin mulai berhembus kencang membuat, sementara Daniel mematikan apinya.
"Dan aku bisa mengendalikan angin." Jelas Calista.
Tubuh Blaire mendadak ngilu dan kedinginan, ditambah ia seakan merasakan mimpi yang begitu nyata.
Ia ingin segera terbangun dari mimpi buruk ini. Semuanya ini tidak ada yang masuk akal sama sekali. Ada rasa ketakutan yang membuncah dalam diri Blaire membuatnya mundur perlahan.
Semua memandang kearah Blaire heran.
Blaire menatap satu persatu makhluk yang begitu sempurna dari segi wajah itu.Ia baru menyadari, jika sepertinya mereka bukanlah manusia biasa. Atau memang bukan benar-benar manusia, seperti yang dikatakan Calista tadi?...
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SHADOW : FLOWING AND BURNED (Hiatus Sementara)
FantasiBlaire yang dulu sangat menyukai air, tidak mengetahui kekuatan apa yang ada pada dirinya. Ia mengingat dirinya semasa kecil ketika orangtuanya tiba-tiba meninggalkannya untuk selamanya, sehingga dirinya harus menyimpan dendam yang harus terbalaska...