Jalan (II)

16 2 0
                                    

Sebrang sana, dibalik semak.
Jembatan gantung hampir rubuh,
rindu gantung bikin sesak,
bikin berat tubuh.

Dibalik semak, rumah tua dan orang tua,
Juga kekasih saya dan kenangan lama.
Aku kembali untuk mengenang, lama.

Ketuk pintu, dibuka.
Berkaca di air mata.
Pelukku tumpah, masih ada, selalu ada.
Rindu minta ada.

dari Januari yang sunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang