4. Ekstra Band

111 23 0
                                    

"Lo bener ikut ekstra band kan" tanya Elang to the point saat sudah bertemu Tara.

"Iya, emang kenapa?" Tara memang selain menjadi bendahara OSIS Tara juga aktif di ekstra band.

"Gue sama temen-temen gue mau gabung" sontak pernyataan Elang membuat Tara kaget dan kebingungan.

"Ha seriusan lo sama temen-temen lo mau gabung" tanya Tara memastikan apa yang dia dengar tadi. Mungkin Tara salah dengar.

"Iya emang kenapa? Enggak boleh? Ini kan ekstra masak gue sama temen-temen gue ga boleh ikutan kita kan juga masih murid di sini" protes Elang.

"Iya juga sih, tapi kenapa cuma lo doang yang bilang sama gue?"
"Emangnya lo mau di datengin rame-rame sama temen-temen gue?"
"Ya nggak sih"
"Yaudah, terus gimana boleh apa enggak?" Tara bingung harus menjawab apa di satu sisi dia tidak bisa menolak tapi di sisi lain Tara tidak mau bertemu dengan Dhirga dan teman-temannya.

"Iya boleh lo tinggal tulis aja nama lo sama nama temen-temen lo terus kasih kelas juga sama alasan kenapa lo sama temen-temen lo mau masuk ekstra band" jelas Tara

"Elah ribet amat pake alesan segala, masuk tinggal masuk juga" balas Elang yang tak mau ribet.

"Ya iyalah biar kita tahu apa motiv lo masuk ekstra ini dan lo bener-bener serius ga buat masuk ni ekstra jadi ga boleh sembarangan. Tapi kalo lo ga mau juga gapapa sih" jawab Tara panjang lebar.

"Iya iya nanti gue tulis" pasrah Elang
"Oke, oh ya jangan lupa ditulis juga lo mau megang apa. Misalnya gitar, bass, vokal atau yang lainnya gitu ya"

"Iya iya bawel lu, yaudah gue mau balik kelas dulu nanti gue kasih kertasnya"

"Iya, kalo bisa yang nulis yang tulisannya bagus biar bisa di baca" ucap Tara dengan sedikit tawa.

"Iya bu bosss, bawel amat dah lu" cerca Elang.

Akhirnya Tara bisa bernapas lega. Ternyata ini alasan Elang ingin bertemu dengan dirinya sampai-sampai Tara susah tidur ternyata cuma ingin masuk ekstra band.

Tetapi Tara tidak bisa membayangkan kalau dirinya harus bertemu Dhirga dan teman-temannya saat latihan band. Ya tapi mau bagaimana lagi Tara sudah terlanjur mengiyakan permintaan Elang. Lagian juga benar kata Elang ini ekstra dan siapa saja boleh bergabung toh Tara juga bukan anak dari pemilik sekolah atau investor, jadi dia tidak memiliki wewenang di sini.

***

Bel pulang berbunyi yang pastinya akan di sambut dengan teriakan-teriakan tidak jelas dari murid-murid. Tidak terkecuali kelas Tara, sama riuhnya dengan kelas-kelas yang lain.

"Tar lo pulang bareng David lagi?" Tanya Adel. "Nggak gue bawa motor sendiri" jawab Tara.

"Cieee yang bakalan ketemu sama cowok-cowok keren setiap hari Rabu" ejek Anggia. Iya, Tara sudah menceritakan semuanya kepada teman-temannya.

"Iya ni iri gue, gue juga mau masuk ekstra band deh kalo gini" goda Adel. "Apaan sih lo berdua ga usah resek deh" Adel dan Anggia hanya tertawa menanggapi Tara yang kesal di buatnya.

***

"TARAA" Suara itu sontak membuat Tara menoleh ke sumber suara. Orang itu Elang.

"Ada apa?" Tanya Tara
"Ada apa ada apa ni kertasnya gue tungguin juga lo di depan kelas taunya udah di sini" jawab Elang dengan kesal.

"Ya kan gue ga tau, maaf deh" ucap Tara seraya menatap mata Elang.

"Yaudah latihannya hari apa aja?" Tanya Elang kini suaranya tak sekeras tadi. "Hari Rabu" balas Tara. "Oke kalo gitu gue balik duluan ya, tu jangan lupa dibaca" kata Elang seraya berjalan menuju motornya dan meninggalkan Tara yang masih setia berdiri di posisinya. Tara hanya mengangguk.

DHIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang