(17)Rasa yang aneh

256 16 0
                                    

Semenjak pembuliyan kemarin Natalia sudah berniat untuk menjauhi kedua Moswonted itu.

Ternyata bukan karena pintar saja yang membuatnya di benci orang tapi juga dengan orang yang mau berteman dengannya.

Natalia sedang memasuki gerbang sekolah dengan wajah yang tertunduk,ia di tatap tidak suka oleh teman-temannya,dan sedetik kemudian ia ingat pada perkataannya sendiri semalam.

"Apa kepintaranku ini salah untuk kalian?apa karena aku miskin dan kalian jadi berfikir miskin tidak boleh bangkit?kalian berfikir kalo orang miskin akan begitu-begitu saja hidupnya?kenapa harus malu, orang miskin juga bisa sukses,dan ingat satu pesanku bahkan sekarang lebih banyak orang miskin yang sukses di banding orang yang kaya.Kalian memang bersenang-senang sekarang tapi ingat kesenangan kalian bukan hasil dari upaya kalian melainkan dengan harta orang tua kalian

Apa akupun salah mempunyai teman? kalian membenciku karena aku mempunyai teman?dan kalian berpikir konyol kembali dengan alasan miskinku?kalian berfikir dengan aku miskin dan aku berteman dengan orang-orang kaya,dan aku akan memanfaatkan mereka? menginginkan kekayaan mereka?itu sangat salah!aku memang miskin,tapi tidak ada sebutir pun pikiranku mengarah pada titik itu.kalian berbicara seperti itu seakan kalianlah yang telah memperankannya"

Setelah Natalia ingat perkataannya semalam ia langsung menegakkan kepalanya seakan dia berkata

"Aku baik-baik saja dan aku tidak takut dengan kalian,bahkan sekarang aku jauh lebih berfikir caranya untuk maju dan mengalahkan pikiran kotor kalian,yang menganggap orang miskin itu rendah dan tertindas"

Lagi-lagi cacian mereka yang hampir membuatnya tumbang kembali

"Cih nggak malu ya banget ya ngedeketin Mostwonted sekolah"

"Nggak sadar diri banget najis"

"Nggak liat perbedaan ya dede emes?"

"Kayanya bener kata si Rika sama Serlin dia mo manfaatin Mostwonted sekolah"

Semua cacian dari kakak kelasnya ia dengar,ada juga yang berteriak

"Butuh berapa si dede emes?bilang aja de biar gue yang kasih,jangan ke rang susah ups emang susah ya"dan di susul oleh gelak tawa teman-temannya

"Wajah cantik mulut sampah!"kata Natalia dan langsung melewati setan-setan di pinggir jalan.

Natalia baru saja mendudukkan bokongnya ketiga sahabatnya langsung datang dan mengagetkannya,

"Nat,jan dengerin setan di pinggir jalan itu ya,gue aja merinding dengernya ih serem banget ya"ucap Qila dramatis

"Sekolah bukanya buat cari ilmu malahan jadi tempat angker gini,padahal nih sekolah,sekolahan bagus loh,kok ada si murid yang gitu, dimana-mana sekolah bagus itu sepi kan pada kutu buku,damai, tentram,bukan rame kaya pasar loakan ya kan jadi serem"lanjut Gita

"Dahlah lupain mereka cuman modal ucapan doang,coba aja lo tadi minta uang beneran, emang dia bakal ngasih nggak!"dengan teramat terpaksa virli ikut nimbrung

"Heh git lo mau tau kenapa sekolah kita jadi angker?"tanya salah satu teman kelasnya

"Sekolah kita jadi kaya gini tu gara-gara dia"ucapnya dan menunjuk ke Natalia

"Ehh maksudnya apa nih jingan?!"tanya Qila tak terima

Ya dari ketiga sahabat Natalia,Qila lah yang paling berani di banding yang lain,dia memang humoris tapi sekali dia marah dia akan berubah jadi serigala yang kelaparan

"Bener kok,dulu nih ya kakak gue sekolah disini,damai banget ni sekolah,nggak ada yang namanya buly-buliyan,dan semenjak ada dia sekolah ini jadi rusuh,banyak kicauan burung pun karena dia,mereka berkicau itu karena mereka,melihat kotoran yang masuk ke sekolah,kan kita-kita berlian masa mau berteman sama kotoran"

NataliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang