04

73 9 0
                                    

Pencet Bintangnya Guys

##Sblmny maaf krn crtny msh amburadul, krn dlm proses perbaikan

Biarkan!!
Kau Tak Perlu Khawatir
Karna Disitu Petunjuk nya.
Tugas Kau Hanya Mengamati
Lalu Fikirkan.

⛓️⛓️⛓️

Mereka memasuki gerbang villa yg lumayan besar. Cukup asri dengan taman yg tertata rapi dan air mancur kecil ditengahnya. Pria paruh baya itu membukakan pintu gerbang nan megah disambut dengan senyuman yg tak kunjung pudar. Namun hatinya berkata semoga semuanya tetap membaik. Dipintu seperti aura yg tak ada kehidupan, kedatangannya disambut kicauan burung sore hari, bak menandakan kegembiraan dan penyelesaian.

"Ini Villa Lo Bry?" Tanya Eca

"ih kayak ada penunggunya" Tambah Jowis.

"Sstt lo kebiasaan deh, Jan kek gitu pamali" peringat Eca

"Santai, disini aman kok" Balas Bryan. "Yaudah Masuk" ajaknya,

Suara pintu yg khas membuat suasana kian horor ditambah dengan kicauan burung yg tak henti. Mereka memasuki rumah,tanpa mengetahui ada yg menyeringai dibaliknya.

Eca, gadis yg dicap terlalu percaya dengan hal mistis oleh sahabatnya. Kini berjalan menyusul dibagian belakang.

"Hah!" kejutnya, Seketika kakinya seperti disambar oleh tangan sedingin es, menggelegar sesampai membuatnya pucat.

Membuat para manusia yg berjalan didepannya menoleh ke belakang
"Kenapa?" Tanya Bryan

gelengan,gerakan yg tepat untuk mewakili kata-katanya.

"Lo serius Ca" tanya Tala sambil menepuk pundaknya membuat sang empu terkejut.

"Hhmm,iya gue Gpp

"Hmm ok" _Tala

Semuanya kembali melangkahkan kaki, menyusuri ruang tamu dan duduk di kursi layaknya seorang tamu yg datang.

"Bik bik...bik inah" panggil Bryan

"Eh...den bryan, sudah sampai den...tunggu ya tak bikinin minum dulu_ tutur inah selaku pembantu di vila ini, tapi tidak Bryan tidak pernah menganggapnya sebagai pembantu melainkan seperti keluarga sendiri.

Rentetan air terletak dibaki yang tertata rapi  di atas meja untuk dihidangkan

Dengan slruputnya jowis langsung meminum teh hangat tersebut sesampai ia tersedak

"Ekhhek ekhek"

"Hati-hati den baca doa dulu sebelum minum" ucap inah yg dibalas cengengesan Jowis.

Disisi lain Eca merasakan hawa dingin yang menulusuk sampai ke ubun-ubunya. Ayolah apakah cuma dia yang merasakan? Ini bukan yang pertama kali ia merasakannya tapi mengapa hawanya kian mendingin, matanya meyipit untuk menetralisirkan apa yang ia lihat dari samarnya pencahayaan didepan sana.

Benar saja dugaannya ada seseorang disudut dinding yg sedang duduk bersimpuh, tapi kenapa kepalanya menunduk seperti menahan isakan tangis? Apakah dia manusia? Ah pertanyaan bodoh, tentu saja tidak.

Eca Mona Leo salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Bisa memasuki alam lain sesukanya. Apakah dia pernah mencobanya? Tentu saja tidak. Banyak resiko yang akan diambil sesudahnya.

"Dara mana bik?"

"Dara Dara" panggil Inah ibunya

Nampak seorang gadis kecil yang berjalan gontai dari dapur dengan membawa boneka.

Kini matanya menyorot ke arah Eca, tatapan mereka saling bertemu.

"Ga gamungkin" geleng Eca dalam hati

"Dara sini" ajak Bryan

Gadis kecil itu mendekati sumber suara lalu duduk sambil memainkan bonekanya kembali.

"Udah besar ya kamu sekarang" ucap Bryan sambil mengusap kepala Dara

Sebelum meriang ibunya pergi dia dianugerahi seorang adik perempuan, tapi siapa sangka semuanya hanya titipan. Tuhan juga mengambil adiknya setelah mendiang ibunya. Adik Bryan salah satu korban tarbak lari. Hal itu membuatnya cukup frustasi, stress, dan sempat memakai obat terlarang.

⛓️⛓️⛓️

"Mang kenalin ini sahabat-sahabat aku ada Eca,Jowis,Raja,Tala,Lovata,dan yang terakhir Keysa, ucap Bryan sambil menunjuk satu persatu temannya.

Keysa senyum ke mang Didi sembari mengarahkan kameranya ke semua orang.

"Hai gaes, sekarang gua lagi di

Seketika kalimatnya terputus

"Aduh non, maghrib-maghrib gini jangan foto-foto ya non,gak baik pamali" tegur mang Didi.

Keysa yang mendengarkan teguran itupun langsung mematikan kameranya. Dan menekan power off.

"Maaf mang gak tau soalnya"

"Iya gpp lain kali janahn diulang ya non"

"Emangnya masih ada ya zaman sekarang yg pamali-pamalian" sanggah Lovata

"Vata Lo apaansih,gak sopan tauk" ketus Eca.
.
.
.
"Mang anterin teman saya ke kamarnya ya"_ pinta Bryan

"Siap den
Mari non, den ,Sik saya antar ke lantai atas
 
   Keenam sahabatnya itupun mengikuti langkah mang Didi dari belakang yg sedang berjalan di atas anak tangga.

"Nah ini kamar non Keysa sama non Tala(kamar pertama)" ucap mang Didi lalu memberikan kunci kamar.
Lalu kedua gadis itu memasuki kamarnya.

"Nah kamar yg ini buat den Raja sama dengan Jowis".

"Yee gw sekamar sama raja_ ucap Jowis gembira.

    Sekarang Hanya Lovata dan Eca yg belum kebagian kamar.keempat sahabatnya sudah masuk ke kamar masing-masing dan membersihkan badan.
.
.

"Kamar yg terakhir buat non Eca sama non Lovata

"Ok mang"respond Eca santai.

"Eh mang itu ruangan apaan mang?"tanya Lovata sambil nunjuk keruangan itu.

"Oh itu kamar juga non

"Masih bisa dipakai kan mang?_vata

"Masih non,emang kenapa non?

"Eh Ca,mending kita sendiri sendiri aja deh_ vata

"Vata jangan gitu dong...,gw takut" ucap Eca

"Non,non yakin mau tidur di kamar itu? Kamarnya paling ujung loh non,lagian udah lama gak di pakai.

"Ya iya lah mang" respond lovata santai

"Kalau gitu ini kuncinya non!_lalu mang Didi memberikan kuncinya.
"Kalau gitu tugas saya udah selesai non,saya ke dapur dulu ya non,Monggo
.
.
"Bye... Eca ..."ucap Lovata sambil melambaikan tangannya lalu pergi masuk ke kamar paling ujung.

"Tapi vat...vataa...
.
.
.
.
.
.
.

Hai 🖐️semuanya readers tercinta😋😍mksih buat kalian yg udah baca cerita aku...
Bantu vote ya
Maap kemaren gak updet cerita,
Soalnya sibuk sama tugas hehehe😂curhat dikit GPP kan

      .
      .
      .
Ini nama pemainnya
1.Jovanka Lovata = Lovata
2.Bryan Reya Pradita = Bryan
3.Gabriyella Keysa = Keysa
4.Raja Pandalos =Raja
5.Eca Mona Leo = Eca
6.Jowis Hanung Pratama = Jowis
7.Aflakhal Yaumanis Tala =Tala
~
~
~
~
~
~
~

~
See you next part🖐️😋😍
Jangan lupa vote and komen ya
Mana tuan bisa jadi masukan di ceritanya ok bye all

PAMALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang