19 Days - OldXian
The Promise - HkenPART 3
THE PROMISE (2/3)
(Horror, Romance, Drama)"Little Mo, jika suatu hari nanti aku menghilang dari pandanganmu, apakah kau akan melupakanku?"
He Tian (Ghost) x Mo Guan Shan
.
.
.
.
.Sejak hari itu, He Tian selalu menghantui Mo Guan Shan dimanapun dan kapanpun.
Dan yang paling menyebalkan.
Setiap bangun tidur, Mo Guan Shan mendapati kondisi tubuhnya tidak dapat bergerak. (Ketindihan) Meskipun ia tidak dapat bersentuhan dengan makhluk halus, aura negative yang mereka pancarkan mempengaruhi Mo Guan Shan dan menyebabkan ia cepat kelelahan.
Lalu mengapa Mo Guan Shan tidak segera mengambil tindakan dengan mengusir He Tian?
Percayalah, semua usaha yang dilakukan Mo Guan Shan tidak ada gunanya. Dari mbah dukun sampai pendeta kuil, tidak ada satupun saran mereka dapat membantu menjauhkan He Tian darinya.
Melihat seringai penuh ejekan dari He Tian ketika semua usaha yang dilakukan untuk mengusirnya gagal, membuat Mo Guan Shan menahan keinginan untuk tidak membunuhnya dua kali.
***
Lonceng berdentang samar-samar bergema,
Pertanda waktunya akan segera tiba...
***
Semakin banyak hari yang dilalui, semakin banyak pula yang diketahui He Tian mengenai kehidupan Mo Guan Shan.
Mo Guan Shan anak tunggal, ayahnya telah lama meninggal dengan setumpuk hutang yang belum terlunasi. Sementara ibunya, berada di rumah sakit untuk rawat inap.
Untuk melunasi hutang piutang tersebut, Mo Guan Shan harus bekerja keras, tidak hanya satu tapi banyak tempat. Mengambil setiap kesempatan yang ada, untuk mendapatkan sedikit upah.
Seperti saat ini, He Tian menyaksikan Mo Guan Shan menyeka keringat yang mengalir dari pelipis dengan handuk tipis yang mengalung dilehernya.
"Ini gajimu untuk bulan ini Mo Guan Shan"
Terlihat jelas gurat bahagia di wajah Mo Guan Shan ketika mengambil dan menyimpan hasil jerih payahnya ke dalam saku celana.
"Terimakasih Manager"
Pria paruh baya yang dipanggil Manager itu menampilkan senyum lembut. Ia salah satu dari sedikit orang yang mengetahui kondisi perekonomian Mo Guan Shan. "Bagaimana kabar ibumu?"
"Sudah mulai membaik. Lusa aku akan membawanya pulang"
"Baguslah, sampaikan salamku pada ibumu"
"Baik, aku pamit Manager"
"Berhati-hatilah di jalan"
Mo Guan Shan meninggalkan kedai ramen usai berganti pakaian. Sementara He Tian mengikuti dari belakang dalam keheningan.
Melihat He Tian melayang disampingnya dalam diam, Mo Guan Shan sedikit merasa ketidaknyamanan.
Kesunyian ini terlalu kaku untuk mereka berdua yang terlalu sering bersama, Mo Guan Shan tidak terbiasa.
"Apa yang kau pikirkan?"
Sering kali ia mendapati He Tian melamun sembari menatap jauh dari balik jendela kamarnya. Entah apa yang dipikirkan olehnya, Mo Guan Shan selalu lupa bertanya.