12

500 17 0
                                    


Airys mengerutkan keningnya "Misi berikutnya?"

"Iyaa!!!" Jawab Ara dengan antusias.

"Gue gak tau apa misi berikutnya, dan bahkan seinget gue, kita belum ngerencanain" Ara yang mendengar itu hanya terkekeh.

"Masa sih?emang?" Balas Ara dengan cengiran polosnya. "Gini aj-" perkataan Ara terputus karena matanya tak sengaja menangkap sosok Riza dan beberapa temannya yang baru saja memasuki kantin dengan keringat bercucuran.

'Ya Tuhan, Indah sekali ciptaanmu ini'. Pekik Ara dalam hati

Mendengar perkataan Ara yang terputus, refleks Airys mengikuti arah pandangannya Ara.

Glek...glek...
Airys menelan ludahnya dan menahan nafasnya sejenak. Tak bisa dipungkiri bahwa benar, Riza memang salah satu lelaki yang memiliki paras diatas rata-rata. Ketampanannya saat ini sudah tidak bisa di deskripsikan lagi.

Kegiatan Riza tak terlepas dari pandangan Airys dan Ara. Mulai dari memasuki kantin, memilih kursi kosong, membeli minuman mineral, dan meneguk minumannya saja benar-benar tak lepas dari pandangannya.

Jika Airys termasuk golongan perempuan alay, tentunya saat ini dirinya sedang berteriak histeris memuja Riza yang kian menawan 100 kali lipat saat seperti ini. Namun untungnya, Airys bukanlah dari golongan perempuan tersebut.

Yang dirinya bisa hanya lah memperhatikannya dari jauh, dan berharap jika suatu saat nanti dirinya akan di notice oleh Riza, atau bahkan bisa lebih.

Berdoa saja dulu

~o0o~

Akhirnya Airys dan Ara memutuskan untuk kembali kekelas. Sebenernya itu paksaan dari Airys, karena sejujurnya, Ara masih ingin berlama-lama memandangi nikmat Tuhan yang sedang didepan matanya,  tetapi Airys yang mengancamnnya akan ngambek selama 3 Hari, terpaksa deh Ara nenuruti kemauan Airys.

Alasan mengapa Airys menghindar dari Riza adalah karena takut Riza tahu dan ingat bahwa Airys lah, perempuan yang kemarin mendahuluinya mengambil headband tengkorak itu.

'Bisa gagal dirinya menjadi secret admirer'

"Lo tuh, gue lagi menikmati karya Tuhan yang Indah, eh malah ngajak balik kekelas, ganggu tau gak?" Kata Ara dengan ketusnya.

Airys tak mengubris perkataan dari Ara itu, dirinya mencoba menyibukan diri dengan membuka sosial media, seperti Instagram.
Tepat dirinya membuka Instagram, terpapang jelas instastory Riza yang berada paling kiri dirinya. Tidak mengulur banyak waktu, jemari Airys menekan instastory tersebut.

Dirinya diserang rasa kaget dan senang secara bersamaan. Bagaimana tidak?terdapat sebuah foto tangan kokoh sedang memegang headband tengkorak dengan sebuah caption 'thnks to A?:)'

Ohh tidakkk!!! Airys ingin teriak sekencang-kencangnya sekarang.

"Raaaa!!" pekik Airys dengan suara yang tidak terlalu keras.

"Hm?" Sejujurnya, Ara masih kesal dengan Airys. Tapi mau bagaimana lagi, dirinya ini seorang perempuan yang baik,  tidak pedendam dan tidak sombong, jadinya Airys menjawab panggilan Airys, walau tanpa minat.

"Nih" Airys memberikan ponselnya dan menunjukan instastory Riza.

Melihat itu, Ara pun ikut senang dibuatnya. Jadi, misi pertamanya benar-benar berhasil.

"AAAAAA SENENG BANGETTT" teriak Ara heboh, dan langsung mendapat tatapan aneh dari beberapa teman sekelasnya. Ara yang malu pun menyengir menampilkan deretan giginya, dan berkata tanpa suara seolah mengucapkan kata 'sorry'

HALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang