14

438 15 0
                                    

Kamu adalah dalang dari cerita hidupmu. Lakukan yang kamu suka, dan jangan dengankan omongan mereka.

***
Gadis cantik dengan balutan baju tidur itu tengah merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya. Memandang langit kamar yang telah didekor dengan hiasan bintang dan bulan yang telah melekat, memikirkan seorang lelaki yang tiada lelahnya hinggap memenuhi fikirannya.

Tingg...
Terdengan suara notifikasi yang menandakan adanya pesan masuk diponsel milik gadis itu.

Tiarajul
Rys, bsk latihan vocal dirumah gue kuy.

Airysdomani
Hm.

Setelah membalas pesan, Airys membuka semua sosial media. Tujuan pertamanya adalah Twitter. Setelah bosan dengan Twitter dan ingin beralih ke instagram, Airys mendapat notif masuk.

Rizaald added to their story

Tak menunggu waktu lama, jarinya langsung meng-klik notif tersebut.

Terdapat 5 video yang di repost oleh Riza. Video yang berisikan lelaki tampan itu tengah memangku gitar, dan menyanyikan lagu 'Cinta dan Rahasia' yang dipopulerkan oleh Yura yang berduet dengan Glenn Fredly.

Airys senyum-senyum tak karuan saat mendengar suara indah milik Riza itu. Video itu terus diputar oleh Airys tanpa rasa bosan. Airys mengikuti irama demi irama, dan ikut menyanyikan lagu tersebut seolah mereka sedang duet dengan perantara ponsel. Airys harap, semoga suatu saat nanti dirinya memiliki kesempatan untuk bisa berduet secara langsung dengan Riza.

***

Tidak seperti biasanya Ara mendengarkan penjelasan materi yang dibawakan Pak Toni dengan hikmat, biasanya perempuan itu tidur, atau hanya sekedar bermain ponsel demi menghilangkan rasa suntuknya. Sepertinya, Ara sudah dibawa ke orang pintar sehingga perempuan itu tidak bergeming sedikitpun. Ara menoleh pada Airys, rupanya Airys tengah melamun "Rys, jangan ngelamun terus" Airys yang tadinya melamun pun kaget dengan senggolan Ara.

Ara kembali mendengarkan materi dari Pak Toni tanpa menoleh pada Airys lagi.

"Sampai sini paham?" Tanya Pak Toni seraya melirik ke semua murid.

"Pahammmm"

Pak Toni berjalan ke arah belakang, Ara yang sadar dari tujuan Pak Toni pun segera menyenggol Airys untuk yang kedua kalinya. Airys yang mengerti pun panik seketika.

Brakk...
Terdengar suara gebrakan meja yang cukup kencang, membuat bulu kuduk semua murid 10 IPS 3 merinding.

"Kenapa kamu melamun?!" Tanya Pak Toni dengan suara berat.

"Maaf pak..." Jawab Airys menundukan kepalanya.

"Keluar kamu dari kelas, dan hormat pada bendera dilapangan upacara hingga pelajaran selesai"

Airys langsung keringat dingin. Bayangan saja, Airys harus berdiri 2 jam pelajaran ditengah lapangan sembari mengangkat tangan untuk hormat pada bendera siang bolong seperti ini. Belum lagi dirinya tidak sarapan pagi karena hampir telat. Ya tuhan, tolong lah Airys.

"Maaf pak, saya janji tidak akan mengulanginya lagi, tapi jangan 2jam pelajaran ya" ujar Airys dengan nada memohon.

"Karena kamu perempuan, ya sudahlah" Airys langsung tersenyum mendapat keringanan hukuman dari Pak Toni, dan ia segera keluar kelas agar Pak Toni tidak berubah fikiran.

***

Keringat bercucuran membanjiri tubuh indahnya yang dibalut dengan kaos olahraga. Pria tersebut tengah meruntuki guru olahraga yang berhalangan hadir tadi pagi sehingga menyebabkan kelas 11 IPS 5 olahraga di siang bolong seperti ini. Untung saja materinya adalah materi favourite pria itu, yaitu basket.

"Panas banget sumpah" kata salah satu pria dikelas tersebut.

"Iya nih, mateng gue lama-lama"

"Woy, jangan ngobrol, fokus sama bola nya noh" kata Ivan mengingatkan kedua temannya.

Memang kelas Ivan lah yang sedang melangsungkan olahraga dengan materi basket.

Disaat Ivan tengah fokus dengan regu basketnya, matanya tidak sengaja menangkap sosok Airys sedang hormat pada bendera yang kebetulan memang satu lapangan dengannya.

"Jim, masuk sini gantian. Gue istirahat dulu" Kata Ivan pada Jimmy, Jimmy pun langsung memasuki arena basket tersebut.

Ivan memilih memperhatikan Airys dari jauh, sembari mengisi energy nya yang sudah terkuras habis.

Terlihat sesekali Airys mengelap keringatnya yang terus bercucuran membasahi wajah cantiknya.

Ivan berinisiatif membelikan minuman kemasan dikantin untuk Airys. Setelah selesai, dirinya kembali ke lapangan. Ivan berjalan mendekati Airys yang masih setia hormat pada bendera itu.

"Nih" Ivan mengulurkan tangannya yang berisi minuman kemasan itu.

Airys menolehkan matanya pada Ivan, detik berikutnya Ivan dibuat terkejut dengan wajah pucat Airys.

"Rys, lo gapapa?" Yang dibalas senyuman tipis oleh Airys.

"Minum dulu rys" tanpa menunggu lama, Airys segera menerima minuman tersebut, namun sebelum minum, tubuh Airys goyah,pandangannya seketika hitam, dan Airys tak sadarkan diri.

Dengan panik, Ivan membopong tubuh Airys menuju UKS sekolah.

***
Airys membuka matanya dengan perlahan. Bau obat-obatan langsung menusuk indera penciumannya. Sebelum berada disini, Airys ingat dirinya sedang menjalankan hukuman dari Pak Toni untuk hormat pada bendera sampai 1jam pelajaran, lalu dengan baik hati Ivan memberi dirinya minuman kemasan, namun karena tidak kuat untuk berdiri lagi, dan setelah itu Airys tidak ingat apa-apa.

Pintu uks terbuka, menampakan sosok sahabatnya yang tidak lain adalah Ara. Dengan gerakan cepat, Ara sudah ada didekat Airys.

"Ryyyyysss, lo gapapa kan? Masih ada yang sakit?" Heboh Ara dengan suara cemprengnya.

"Gak papa kok"Kata Airys dengan suara lemah.

"Bagus deh. Gue panik tau, tiba-tiba ada cowo ganteng yang masuk ke kelas kita terus bilang kalo lu pingsan di UKS" Airys mengerutkan keningnya. Cowo ganteng? Riza? Oh tentu saja tidak!

"Cowo ganteng?"

"Iyaa!! dia pake kaos olahraga, keringan bercucuran, gila ganteng parah sih Rys" ohh Airys tahu pria yang maksud Ara, tidak lain adalah Ivan.

"Ohh" Kata Airys menganggukan kepalanya.

"Kok lo bisa kenal sama cowo seganteng dia sih Ry-" perkataan Ara terputus karena ada Ivan yang memasuki UKS dengan tergesah-gesah.

"Udah siuman Rys? Nih minum dulu" Kata Ivan menyodorkan teh hangat pada Airys.

"Makasih" Airys menerima teh tersebut, lalu tersenyum.

Jantung Ivan berdetak lebih cepat dari biasanya. Ini kedua kalinya Airys tersenyum manis pada Ivan.

***

HALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang