19

281 20 2
                                    

Hargai penulis, dengan meninggalkan jejak kalian! Jangan lupa vote n komen gaess!!!😉❤️

***
Orang yang ingin menjatuhkanmu adalah orang yang tidak mampu sepertimu..

***

Akhirnya Airys mengiyakan untuk duduk bersebelahan dengan kumpulan Riza. Tentu saja saat makan, Airys merasa tidak bisa tenang. Walaupun ia bukan tipe perempuan yang lebay, tetapi tetap saja ia harus menjaga citranya didepan pujaan hatinya.

Riza bangun dari kursinya, diikutin teman-temannya meninggalkan kantin. Setiap pergerakan Riza, tidak pernah lepas dari pandangan Airys. Hanya ini yang bisa Airys lakukan, memperhatikan dari jauh tanpa bisa berharap lebih. Dengan begini saja, ia sudah sangat senang.

"Dorrr!" Airys tersentak kaget saat Ivan tiba-tiba menepuk bahunya. "Daripada ngeliatin Riza mending liatin gue, Rys". Ivan menaik-turunkan alisnya dan menampilkan senyum konyol bisanya.

Pipi Airys memerah menahan malu karena ia tertangkap basah memperhatikan Riza diam-diam.

"Ngaco" ketus Airys.

"Padahal kalo diliat-liat tuh, gua 11 12 gitu sama Riza. Lo nya aja kurang merhatin gue" Airys memutar bola matanya malas.

"Beda"

"Mirip tau Rys. Dia cowo, gue juga cowo. Dia ganteng, gua juga gak kalah ganteng. Sama-sama jago maen basket juga. Terus gua sama Riza banyak yang bilang kembar, cuma bedanya dia lebih ke arab, kalo gue lebih ke barat, walaupun begitu, gua sama dia juga sama-sama gant—"

"Ck! Berisik deh. Ganggu konsentrasi gue lagi makan!" Ara menatap tajam Ivan.

"Yaelah, galak amat neng. Belom makan seminggu yak apa lagi pms?" Ara melotot tak terima.

"Lu pergi atau gua tendang nih sampe ke segitiga bermuda?" Ivan terkekeh mendengar ucapan Ara yang kelewat ketus

"Kabur ah, anjing nya marah" Ivan langsung melesat pergi untuk menghindari amukan Ara.

"YEH KAMPRET LO, GUE DISAMAIN SAMA ANJING!!" sontak teriakan Ara langsung mendapat banyak perhatian dari penguni kantin.

***

Setelah istirahat sebenarnya diiisi dengan Bu Vanti, guru Bahasa Indonesia. Tetapi guru itu berhalangan hadir, jadi menitipkan tugas pada ketua kelas.

Saat ketua kelas memberi tahu Bu Vanti berhalangan hadir, sontak saja seluruh kelas 10 IPS 3 langsung heboh dan gembira.
Jadilah kini kelas mereka tidak kondusif.

Airys menenggelamkan wajahnya dilipatan tangan diatas meja, dirinya sangat bosan, entah apa yang harus ia lakukan sekarang. Ia melirik ke Ara, terlihat Ara sedang asyik membaca sebuah novel remaja kesukaannya yang menceritakan tentang perempuan cantik dan polos yang tidak pernah menyerah mengejar lelaki tampan, pintar,tetapi sangat ketus, kalau tidak salah judulnya Mariposa?atau Dignitate?

Airys jadi tidak enak kalau harus mengganggu Ara.

Akhirnya Airys memutuskan untuk bermain ponsel saja. Sejak tadi pagi Airys belum mengaktifkan ponselnya, dan begitu ia mengaktifkan data, begitu banyak notifikasi lainnya, entah itu dari WhatsApp, Twitter, Wattpad, dan yang paling menarik perhatiannya adalah notifikasi dari Instagram. Lalu ia membuka aplikasi tersebut.

mhmmdjikri_ started following you
Peninggi.badan started following you
Cicicicillll started following you
Rafaeltirtatia_ started following you

dan masih banyak lagi yang follow Airys.

Ada salah satu dari akun Instagram yang menarik perhatiannya, Rafaeltirtatia? Abangnya Ara?

Lalu Airys stalking akun tersebut, dan benar bahwa itu akunnya Kak Rafael, Abang Ara.
Tanpa menunggu lama, ia pun langsung mem-follback Kak Rafael.

Berselang 1 menit, ada dm masuk dari Rafael.

Rafaeltirtatia_

Thanks udh di follback:)

Iya.

Gue liat sg Ara, suara lu lebih keren dari latihan, salut gue.

Hehe, makasih kak.

Saat Rafael typing, Airys melihat dm masuk dari lainnya.

Peninggi.badan hallo kak, kami ingin ....
Cicicicillll follback.
Bowooo Airyyyyssss, follback dund:*
fckgirl. gaush sok kecakepan!.

Airys terkekeh pelan melihat salah satu dm dari sekian banyak dm yg masuk. Ada orang yang rela membuang waktunya hanya untuk men-jugde Airys?bahkan sampai membuat akun fake untuk menghujatnya, miris.

Sudahlah, Airys bosan dengan Instagram. Lalu ia membuka semua sosial media lainnya, tetap saja tidak ada yang menarik.

Akhirnya Airys memutuskan untuk ke kamar mandi saja, merapihkan tataan rambut dan make up nya.

Setelah selesai, ia akhirnya memutuskan untuk mengelilingi sekolah ini. Lihatlah, sebegitu bosannya Airys sampai mengelilingi area sekolah yang sangat luas ini. Ia mengikuti kemana kakinya akan melangkah, hingga sampai ditaman belakang, Airys menangkap sosok Riza yang sedang bermain basket sendiri.

Jodoh emang gak kemana, batin Airys teriak.

Semua gerakan Riza terus Airys perhatikan, ingin sekali rasanya Airys berdiri dekat lapangan basket, memberi semangat pada Riza, sambil membawa kan minuman dingin dan handuk mini untuk mengelap keringat Riza, namun dirinya siapa? Hanya seorang perempuan yang hanya bisa berharap, dan terus berharap. Paling tinggi, ya Airys hanya berhalusinasi bisa dekat dengan Riza. Ingat, hanya halusinasi.

Airys gugup saat Riza menghampiri dirinya, ia merogoh ponselnya di saku, dan membuka aplikasi secara acak hanya untuk menghindari pandangannya dari Riza, hingga jarak semakin dekat, Airys menahan nafasnya.

Ternyata, Riza bukan ingin menghampiri Airys, Riza hanya ingin mengambil botol minum yang kebetulan bangkunya bersebrangan dengan bangku yang Airys duduki.

Meski lega, tetapi ada rasa kecewa karena bukan dirinya yang Riza tuju. Ya sudahlah, Airys memang harus mengurangi tingkat halu nya.

Akhirnya Airys memutuskan untuk kembali ke kelas, baru saja akan melangkah, ada suara yang membuat dirinya berhenti melangkah.

"Lo bolos atau free?" Deg, jantung Airys berdetak dua kali lebih cepat kala mendengar suara seorang lelaki.

***

Haiii gaesss, setelah seminggu lebih gak update akhirnya aku update.
Ada yang nungguin cerita ini gak sih? wkwk
Jangan lupa vote n komen yaaaa!!!👋❤️

HALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang