Untuk dirimu yang kusayangi, aku selalu menyukai sinergi kita yang telah menimbun semesta orang.
Malu sekali mereka, kita injak-injak harapannya. Lihatlah kita! Berdiri di takhta yang sama tanpa mengamini do'a-do'a yang kemarin mereka tuturkan.
Kami hanya kurang beruntung, katanya, sebab fokus malaikat teralihkan kala kita mengucap sayang.
Padahal bukan dirimu yang kupuja, pun cintaku bukan sekedar cumbuan manis seperti romantikus si kriminal ulung, menodai hubungan murni dan melukis rasa baru yang membuncah.
Kita, si jelmaan kontradiksi hidup, terlalu tenggelam merapalkan janji yang sudah dilagukan.
Bukan idaman yang selalu dielu-elukan, bukan pula fantasi pelangi.
Kami hanya penggemar menimbun dengan semesta kelabu tanpa tahu menahu betapa berisiknya warna yang mencuat di baliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Februari LFFL #1
PuisiEVENT PUISI KAMPANYE LFFL #1 "Jantungku menyerpih saat kausergap aku dengan rasa." Event Puisi LFFL: Sajak Februari Diikuti oleh anggota grup kepenulisan LFFL. ©2020