.
.
.
Enjoy the story
.
.Malam ini sepertinya sang pengendali cuaca sengaja menjadikan perjalanan seorang gadis cantik ini menjadi lebih sulit dikarenakan angin yang terjang dan juga rintikan air yang tak henti hentinya mengalir deras. Bahkan ia hampir lupa bahwa ini sudah malam.
Meskipun demikian, ia tetap berlari diiringi dengan suara decakan air dari sepatunya dikarenakan menginjak genangan air yang cukup dalam. Ia bahkan tidak peduli dengan tatapan orang yang sedang memperhatikannya berlari bak orang kesetanan. Yang ada dalam pikirannya hanya satu, seorang pemuda yang akan memarahinya habis habisan jika ia pulang terlalu larut.
Tangannya segera menekan password apartemennya dengan lincah dan tergesa-gesa sembari mengatur nafasnya. Ya, ryujin baru saja berlari menaiki 5 lantai dengan tangga. Jangan tanya mengapa ia lebih memilih tangga ketimbang menaiki lift yang hanya memerlukan 2 menit untuk sampai, ia hanya terlalu panik.
"Darimana saja kau ?" bukannya kecupan sayang ataupun pelukan hangat yang didapat dari pemuda bermarga choi itu, alhasil ryujin malah mendapat sapaan tidak mengenakkan dari suara baritone yang kini tengah berdiri dengan tangan dilipat didepan dada layaknya sang ayah yang akan menghukum putrinya karena pulang larut. Oh ayolah, sampai kapan ia akan terus bersikap seperti ini.
"Maafkan aku, kerja kelompok tadi ... baru diselesaikan pukul 8, lalu aku membeli makanan untukmu"
Setidaknya senjata satu satunya yang ryujin miliki saat ini adalah mengucap kebenaran yang terjadi dan menerima apapun reaksi yang akan suaminya berikan nanti.
Ya, suaminya.
Pernah menemukan istilah perjodohan ? maka ini lah yang terjadi pada beomgyu dan ryujin saat ini. Bohong jika rumah tangga mereka terbilang harmonis, bahkan tidak sama sekali.
Entahlah ... apa yang saat ini ryujin rasakan, tapi tidak dapat disembunyikan lagi bahwa ryujin memang sudah lama menaruh hati pada pemuda yang tidak akan mengganggapnya lebih dari seorang pembantu tersebut. Setidaknya beomgyu tidak tau akan hal ini, kalau tidak entah apa yang akan beomgyu lakukan pada ryujin. Menceraikannya mungkin ? Ryujin takut. Sangat takut.
Untungnya beomgyu tidak membalas lagi dan memilih untuk mendudukkan dirinya di kursi makan sembari menunggu ryujin menyiapkan makanan yang tadi ia beli.
Beomgyu menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangan yang ia bentuk diatas meja makan sembari mempoutkan bibirnya, "Ryu aku lapar" "Mengapa lama sekali ? bukankah kau hanya perlu menyajikan makanannya ke piring ?" jika boleh jujur beomgyu terlihat sangat menggemaskan.
"Astaga, tak bisakah kau lebih bersabar ?" ryujin mendengus mendengar ocehan beomgyu tanpa melihat betapa repotnya ia sekarang.
Setelah menyajikan makan malam mereka, ryujin beranjak menuju meja makan yang membuat beomgyu mengangkat kepalanya. Sepertinya ia memang sangat lapar.
"Besok ... kau ada jadwal ?" suara beomgyu menginterupsi makan malam yang hening sehingga membuat ryujin mendongakkan kepalanya "Tidak ada, kenapa ?" beomgyu hanya ber oh ria sambil melanjutkan kegiatan mengunyahnya yang sempat tertunda.
"Kudengar festifal malam di taman kota ini sudah dibuka mulai besok" mata ryujin berbinar, pasalnya sudah lama sekali ryujin menanti untuk bisa datang dan bersenang senang disana, tentunya dengan beomgyu kalau saja ia mau. "Oh ya ?? akhirnya" meskipun begitu ryujin tetap menunjukan reaksi biasa saja didepan beomgyu.
Dalam hati yang terdalam, ia berharap manusia didepannya ini akan mengajaknya berjalan jalan setidaknya 5 menit disana. "Aku mau kesana besok" tambah beomgyu yang tidak melepaskan kontak mata dengan makanannya "Aku ikut" ryujin meminta dengan sangat antusias berharap suami pelitnya ini mengizinkan ia untuk turut serta.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVERSE || BEOMRYU
RomanceJika waktu bisa diulang kembali maka satu hal yang akan kulakukan hanyalah meminta maaf. Meminta maaf pada gadis yang telah kurugikan berulang ulang. Hingga pada suatu titik yang tak pernah kusadari bahwa akhirnya ia benar benar tak kembali. . . Aku...