.
.
.
.
.
Disisi lainMalam ini begitu tenang, hanya ada seorang gadis yang memeluk lutut sembari berhadapan dengan panorama alam yang indah.
Dirinya tersenyum, perlahan air bening turun dari pelupuk matanya.
Kamu punya mental yang lemah !
Kamu mengecewakan !
Kamu tidak berguna !
Kamu egois !
Kamu bodoh !
Kamu sensitif !
Kamu tidak akan pernah sempurna !
Kamu tidak pantas dicintai !Begitu katanya.
"Apakah ada kata kata yang lebih hebat lagi? kemarikan, akan kudengar semua"
Bukan, bukan karena ingin membantah. Semua orang tau membantah fakta yang benar adanya adalah sesuatu yang licik
Karena seperti apapun rupa dan sifatnya, ia akan selalu menjadi buruk dicerita orang lain
Mereka, membuatnya percaya bahwa motivasi hanyalah tahayul. Motivasi hanyalah kata bualan. Motivasi hanyalah penyemangat sesaat. Motivasi tidak akan membantunya.
Dia tau ... dan semua itu tidak bohong.
Gadis itu memandang secarik kertas bertuliskan keluhan yang sama setiap hari. Diikuti dengan tangisan yang terus mengalir deras namun terkesan diam.
Jeon somi
Hanya seorang gadis dewasa yang lugu, yang tidak pernah berharap untuk disakiti, dan hanya menginginkan hidup tenang.
Dirinya kembali melirik secarik kertas lengkap dengan foto perempuan yang ia rindukan.
"Ma, apakah langit begitu indah ? kenapa kau ingin cepat cepat pergi kesana ?"
Sampai detik ini, somi bahkan lupa bagaimana wangi parfum ibunya. Seolah orang orang disekitarnya selalu berusaha menghapus segala memori yang ia punya tentang sang ibu.
Ibuku bukan orang jahat !
Raganya mungkin tidak akan pernah menemui somi lagi, somi tau yang ia lakukan sangat sia sia. Mengirimkan surat bak diary dan membacakannya kepada langit, berharap seseorang akan datang dan mengelus surainya sembari mengatakan kalau semuanya baik baik saja.
Dirinya begitu kesepian, hanya beomgyu yang ia punya. Namun itu dulu, sebelum ryujin masuk kedalam hidup beomgyu dan mengubah segala situasi.
"Kau akan selalu jadi guruku, dan aku ? aku akan selalu menjadi fotocopy terbaikmu"
Ucap si gadis sekali lagi pada langit malam yang gelap.
"Kau bicara pada siapa ?"
Senyumannya memudar, dirinya menengok ke belakang untuk melihat siapa yang datang tengah malam begini.
"Pada mama"
"Mama sudah tidur"
Gadis itu terkekeh
"Mama ku"
Laki laki yang sepertinya sebaya dengan somi ikut mendudukkan dirinya di samping si gadis seraya mengganguk angguk.
Laki laki itu sudah tidak kaget dengan sifat saudaranya yang tidak jarang mengirim surat pada sang ibu diatas sana.
"Kenapa belum tidur ?"
Somi memandang kearahnya, lalu mengambil secarik kertas dan menuliskan satu kata dengan pena.
"Kehilangan"
"Apa yang kau takutkan dari sebuah kehilangan ?"
"Semuanya" ucap si gadis dengan nada yang pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVERSE || BEOMRYU
RomanceJika waktu bisa diulang kembali maka satu hal yang akan kulakukan hanyalah meminta maaf. Meminta maaf pada gadis yang telah kurugikan berulang ulang. Hingga pada suatu titik yang tak pernah kusadari bahwa akhirnya ia benar benar tak kembali. . . Aku...