C'est moi ✨

429 46 17
                                    

.
.
.
.

Gadis dengan rambut sebahu itu kini sedang duduk dengan manis didepan kanvas, lengkap dengan berbagai macam peralatan melukis kesayangannya.

Dirinya menatap keatas cukup lama sebelum akhirnya kembali memfokuskan dirinya pada benda putih dihadapannya.

"Cantik"

Hanya kata itulah yang keluar dari mulut Ryujin setiap kali ia melihat hasil lukisannya. Kata yang sama, kata yang memiliki ribuan makna.

Jika kalian berfikir bahwa ryujin sejenis anak senja yang senang melukis atau mendengarkan lagu saat sore, kalian salah.

Karena sekarang yang dihadapannya bukan matahari terbenam.

Ryujin suka momen seperti ini, momen ketika ia bisa bebas menghirup udara sang fajar ditemani dengan lukisan matahari terbit. Jika dihitung, mungkin sekarang ryujin memiliki ratusan potret matahari terbit yang entah apa dan dimana kabarnya.

"Fajar tidak pernah menusuk layaknya angin malam. Fajar hadir untuk dinikmati, bukan sekedar untuk dijadikan teman meminum kopi"

Begitu katanya.

"Sedang apa ?"

Suara beomgyu memecah lamunan ryujin.

"Seperti yang kau lihat"

Beomgyu terkekeh pelan, dirinya dengan perlahan duduk disebelah ryujin. Pria itu sibuk mengamati tangan ryujin yang dengan lihai nya menggaris dan mencoret kanvas putih dihadapannya.

"Kenapa kau senang sekali melukis ?"

Butuh sedikit waktu untuk Ryujin membalas pertanyaan beomgyu. Dirinya selalu fokus pada satu hal, dan tentunya tidak ingin ditanya macam macam.

"Entah, mungkin hobi"

Pandangannya tidak lepas dari sang langit, kemudian kembali turun pada objek didepannya.

"Lalu kenapa lukisannya dibuang ?"

Ryujin kembali terdiam.

Dia tidak menjawab, bukan karena sedang konsentrasi. Ia tidak mau.

Maka hanya sebuah gelengan dan bahu terangkat yang beomgyu terima.

Beomgyu lagi lagi tersenyum. Ryujin nya justru semakin manis saat cuek.

Tangannya terangkat otomatis, mengelus surai gadis disebelahnya dengan sayang. Ryujin nya lebih cantik dari matahari yang hanya terbit tenggelam dihadapannya.

Mengenai ryujin ? jangan ditanya, gadis itu pastinya terkejut. Dirinya yang sedang konsentrasi tiba tiba mendapat usapan lembut di kepala.

"Kenapa ?"

"Apa ?"

"Menyentuh rambut ku"

"Memangnya nggak boleh ?"

Ryujin terlihat sedang berfikir.

"Terserah"

Ryujin tidak akan munafik kali ini, ia menikmati usapan yang beomgyu beri, membuat dirinya merasa tenang seketika.

"Mau makan apa ?"

Seakan sadar akan tugasnya, Ryujin menyudahi aktivitas melukisnya sekaligus kegiatan beomgyu yang tak lain, mengelus surai nya.

Meskipun rumah tangganya terlihat seperti permainan, ryujin masih sadar bahwa mau menjadi pasangan seperti apapun, ia tetap seorang istri.

Dan tentunya ia akan dengan senang hati melayani beomgyu.

REVERSE || BEOMRYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang