🍃Kedelapan

5 0 0
                                    

Setelah kejadian itu , akhir-akhir ini Lily sama sekali tidak pernah menenmui Julio , dan Lily pun sudah satu minggu tidak masuk sekolah , Julio yang menyadari akan hal itu dia sedikit merasa kehilangan dan khawatir .Karena Julio merasa sepi , tidak ada orang yang mencerewetinyalagi ,meskipun sekarang ia sedang dekat dengan Dara . Benar Dara dan Lily memang berbeda mereka tidak sama , sifat ,sikap dan perhatian yang mereka berikan pada Julio sanagat berbeda . Julio memang menyukai Dara , tapi entah kenapa yang selalu ada di pikirannya adalah Lily .



Julio yang sangat khawatir dengan Lily akhirnya memberanikan diri dan menurunkan egonya untuk bertanya pada Rara dan Jessie sahabat Lily , tapi nihil hasilnya ia sama sekali tak mendapatkan jawaban yang ia inginkan ,mereka selalu menjawab tidak tahu dan tidak tahu terus .Hari demi hari Julio hadapi tanpa adanya celotehan dari Lily , tidak ada orang yang selalu mengganggunya .



Sudah hampir dua minggu Lily belum masuk sekolah juga , hingga akhirnya Lily masuk sekolah tapi dengan sikap yang berbeda , bukan Lily yang ceria lagi bukan Lily yang cerewet lagi , dan bukan Lily si pengganggu Julio . Julio yang tahu bahwa hari ini Lily masuk sekolah , tanpa piker panjang ia langsung menenmui Lily di kelas .


" hai Ly , apa kabar ?" Tanya canggung Julio


" hai Julio , kabar Lily baik "


" lo kemana aja selama ini ?"


" Lily gak kemana -mana kok , kabar Julio gimana ?"


" kabar gue baik Ly "


Percakapan mereka berakhir sampai Julio , Julio kembali ke kelas nya tapi ia merasa ada yang beda dari Lily , ia bukan Lily yang kenal , bukan Lily yang selalu mengganggunya . Selama pelajaan di mlai pun Julio masih memikirkan tentang itu , apakah Lily masih marah padanya karena kejadian itu , atau Lily memang sudah tidak menyukai dirinya lagi .



Waktu pulang sekolahpun tiba , Julio yang semangat membereskan barang-barangnya ke dalam tas berwarna hitam nya itu , ia langsung begegas keluar kelas , tapi ia tak melihat Lily di depan kelasnya .


" kok dia gak nungguin gue ?" gumammnya


" Julio " panggil Dara


" eh .. Dara ada apa ?"


" lo gak kaya biasanya , biasanya lo ngajakin gue pulang bareng "


" o...oh hari ini gak dulu ya , gue ada janji sama temen " jawab Julio terbata -bata


" o..ok, sampai jumpa besok "


" hmm " jawabnya cuek



Setelah itu Julio langsung bergegas pergi , ia memutuskan untuk menemui Lily di duramhnya , tapi saat Julio sampai di depan rumah Lily terlihat sangat sepi seperti sedang tidak ada orang di sana yang terlihat hanya satpam yang menjaga rumah Lily .


" permisi pak , Lily nya ada ?" Tanya Julio pada pria setengah paruh baya tersebut .


" oh non Lily ,non Lily nya lagi keluar den "


" kemana yak pak ?"


" non Lily sedang control ke rumah sakit den "


" emang Lily sakit apa pak ?"


" aduh saya juga kurang tahu den , aden siapanya non Lily temannya , atau.."


" temannya pak ,yasudah saya pamit dulu ya pak , titip salam saya buat Lily , mari pak "


" baik den "



Diperjalanan pulang , Julio tidak bisa fokus mengendarai motornya , ia sedang memikirkan Lily kenapa Lily ke rumah sakit , jika ia sakit ,sakit apa ,apakah selama dua minggu dia tak masuk sekolah karena keadaannya yang sedang sakit .


Sesampainya di rumah , Julio berniat untuk menghubungi si pengganggu itu , Julio berniat untuk menanyakan apa yang sedang Lily alami apakah Lily sakit parah atau hanya sakit bias saja .Sungguh, Julio sangat khawatir pada gadis itu , ia sendiri tak habis piker kenapa akhir-akhir ini gadis itu selalu ada di pikirannya , Lily tidak hanya menggagu dirinya di dunia nyata namun di dunia hayalan ia pun masih mengganggunya .


Tak butuh waktu lama Julio menggu telponnya di angkat


" halo Julio ada apa " Tanya Lily serak


" lo sakit ?" Tanya Julio tanpa basa basi .Memang Julio adalah orang yang tidak pernah basa basi .


" Lily gak sakit kok ? Julio kenapa tiba-tiba nanya gitu ?"


" gue tadi ke rumah lo , tapi kata orang yang jagain rumah lo , lo lagi pergi keluar buat kontrol ke rumah sakit "


Lily hanya diam , tak menjawab pernyataan Julio , Lily tak tahu harus menjawab apa , sekarang orang yang sangat ia sayangi setelah keluargaanya mengetahui bahwa sekarang dirinya sedang sakit parah , air matapun jatuh ke pipi mulusnya , kali ini tangisnya bukan karena Julio tapi melainkan ia sedang meratapi nasibnya , kenapa tuhan memberikan cobaan yang begitu berat ini padanya .



Isakan Lily pun terdengar oleh Julio , Julio yang sedari tadi ternyata belum mematihan sambungannya .


" tangisin aja gapapa Ly , gue bakal dengerin loh "


Lily yang mendengar itupun seketika air matanya pecah kali ini iya benar -benar menangis sejadi-jadinya , ia meluapkan kekesalan yang saat ini ia alami .


" Lily sakit Julio , Lily sakit parah , Lily sekarat hiks..hiks.. "


" lo tenang Ly , ad ague di sini "


" Lily emang gak pantes buat Julio , Lily hanya beban bagi orang tua Lily " tangisnya semakin menjadi hingga membjuat dirinya terisak- isak


" enggak Ly lo bukan beban bagi orang tua lo , lo gak boleh ngomong kayak gitu , mereka saying sama lo "


" Lily tahu mereka sangat banget sama Lily , tapi gak tega ngeliat mereka terpuruk dan stress karena mikirin penyakit Lily , Lily gak bisa liat mereka terus -terusan sedih , Lily gak bisa Julio "


" lo harus tenang sekarang Ly , kita bicara lagi nanti besok ya ,besok lo bisa cerita semuanya ke gue , gue pastiin akan ngedengerin lo , gue akan ada di samping lo "


" mmakasih ya Julio "


" iya , sekarang hapus air mata lo , lo harus tersenyum sekarang ok ?"


" Lily usahain "


" yaudah gue tutup telponnya "


Lily mengidap kanker otak stadium empat , kanker itu sudah menjalar hampir ke seluruh tubuhnya , sekarang ia sedang menjalani kemotrapi .Lily kadang sakit dan mual akibat efek samping dari kemotrapi , tubuhnya sekarang sangat kurus ,tidak seideal dulu , sebab saat hendak makan pasti ia merasa mual dan mengeluarkan cairan yang ada di dalam tubuhnya .



Setiap kali ia memandangi dirinya di cermin , ia hanya melihat seonggok daging yang tak berdaya , yang hanya hidup dalam beberapa bulan lagi ,kulitnya putih pucat ,wajah tak berseri ,ya itu adalah keadaan Lily sekarang .



Orang tua Lily mengusulkan agar Lily tak masuk sekolah dulu untuk beberapa hari , karena mereka mengerti bagaimana lemasnya dan lemahnya tubuh putri yang mungil mereka setelah melakukan kemotrapi .



Lily merasa hidupnya tak akan lama lagi , ia sudah pasrah pada tuhan jikalau tuhan mengambil nyawanya saat ini juga , saat ini Lily hanya butuh dukungan dari orang-orang tersayangnya , seperti keluarga , sahabat dan ...orang yang sangat ia cintai Julio .



Setelah mematikan sambungan telponya , Julio terduduk lemas , ia tak menyangka ternyata di balik orang yang sangat periang memiliki masalah yang sangat amat berat ,sekarang ia sadar betapa pentingnaya Lily saat ini , ia sadar selama ini ia sudah mencintai Lily , tapi ia terlalu gengsi pada dirinya sendiri bahwa ia mencintai Lily .


" gue bakal tebus semuanya Ly , kenapa di saat gue udah mencintai elo , tuhan seakan-akan tidak merstui kita untuk bersatu " lirihnya ,hingga tak sadar air mata terjatuh .


Bunga Aster Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang