GONE AND LOST |Chapt 2

3.2K 165 0
                                    

"Terkadang tanpa disadari oleh mu masih banyak Orang yang perduli denganmu, Dibandingkan mereka yang kamu perdulikan tapi tak memperdulikanmu"
   
                         -Fio Rifaldi Narendra

'
'
'
'
'
'
'
'
'

🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸

GandLChpt2

Sma Tunas Bangsa, nama itu yang ada didepan sekolahnya, Salah satu Sekolah Favorite di Ibu Kota

waktu yang dibutuhkan aldi untuk sampai ke sekolah tidak terlalu lama hanya 20 menit saja jika tidak macet

Setelah sampai disekolah nya yang masih tampak sepi Aldi melangkah kan kakinya ke arah Roftoop satu-satunya tempat favorite nya di sekolah selain kantin tentu saja

Sang Surya bahkan belum menampakkan sinarnya, saat ini Langit masih berwarna kelabu yang berhiaskan bintang, saat-saat seperti ini lah yang disukai oleh Aldi suasana yang tenang dimana dia tidak akan terlarut oleh masalah yang dipikul oleh pundak rapuh itu

Jika Aldi bisa memilih dia pun tidak akan pernah ingin terlibat dengan Skenario Tuhan yang begitu mempermainkan perasaan, pikiran dan batin nya ini

Batinnya sudah terlampau lelah dengan Takdir Tuhan yang menurutnya sangat Tidak Adil

Tapi lagi Aldi tidak bisa berbuat apa-apa, emang dirinya siapa hingga bisa melawan Takdir Tuhan, sekarang dia hanya perlu mengikuti Alur yang telah Tuhan buat untuk dirinya dan melihat bagaimana hasil yang Tuhan rencanakan untuknya

Bukankah setelah hujan akan datang Pelangi? Seperti nasibnya saat ini Walaupun lara masih dipikulnya dia percaya Bahagia akan datang

Terlalu lama berdebat dengan pemikiran nya sekarang Aldi lebih memilih memejamkan kedua mata elang miliknya

Hampir satu jam Aldi terlelap di Rooftop

Saat ini Aldi tidak sendiri di-Rooftop ada kedua sahabat-nya yaitu Devan dan Kevin. Hanya mereka yang bertahan berteman dengan sosok es batu berjalan itu bagaimana tidak? Mereka sudah berteman saat sekolah menengah pertama hingga mereka SMA  saat ini

"Ni kunyuk satu udah sini aja, heran Gue sama si Al lama-lama, kadang-kadang ke sekolah kagak niat banget terus kadang-kadang Berangkat-nya pagi gini, Heran Gue bisa temenan sama si batu ni satu" Cerocos Kevin hingga terdengar seperti sedang men-nge rap

"Percuma lo marah-marah sampe berbusa juga kagak akan mempan sama si Kebo ni satu" Lerai Devan

"Iya juga yah, yaudah kalo gitu Gue mau ke Kantin dulu lo bangunin si Al, oke bye" Kevin pergi meninggalkan mereka

Devan hanya menatap nanar kepergian sahabat sengklek nya itu, Bagaimana Tidak coba? Hah sudahlah dipikirkan hanya akan membuat kepalanya pusing

"Al, bangun woy Kebo!"

Eunghhhh

Aldi membuka kedua matanya dan mentralkan matanya dengan cahaya matahari yang tentu saja sudah mulai terik

GONE AND LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang