; 8

1.1K 108 19
                                    

"waktu itu kan aku bareng anak-anak yang lain dateng ke rumah kamu. mau main bareng jungkook."

jiho mengangguk, menyimak dengan baik.

"terus kamu waktu itu lagi turun dari kamar. kamu waktu itu mau ngambil susu stroberi dari kulkas."

"parah, detailnya masih diinget." gumam jiho, yang masih kedengaran sama jaehyun.

"iya dong, masih ingat. nah, tapi pas kamu lewat, kamu lagi nyanyi lagunya sabrina claudio yang 'frozen'. disitu aku langsung kaget, karena aku kira cuma aku di dunia ini, atau seenggaknya di sekitar lingkungan aku yang tau lagu itu."

(nggak gaes, gue juga ga tau jaehyun lagu kesukaannya apa. cuma gue lagi demen aja lagu itu sekarang WKWK)

"disitu aku mulai penasaran kenapa kamu bisa tau lagu itu. ga berani aja. eh, jadinya malah kayak gini." jaehyun terkekeh mengakhiri penjelasannya.

"lah berarti kak jae-"

"eh misi mas, mbak, ini buburnya. totalnya dua puluh ribu. makasih." sela kang johnny, si tukang bubur.

jaehyun menyodorkan uang lima puluh ribu ke kang johnny, "nih mas, kembaliannya ambil aja. makasih ya mas."

kang johnny  cuma bisa mengangguk dan bilang 'terima kasih, mas' setelah menerima uang dari jaehyun.

"lah berarti kak jae suka jiho pas jiho masih pacaran sama kak doyoung?"

jaehyun mengangguk sambil menyuapkan sesendok bubur ke mulutnya.

"terus kak jae gimana?"

"ya cemburu sih, cuma mau gimana lagi. toh aku juga salah. diam doang waktu kamu diambil orang." jelas jaehyun.

"makan gih buburnya. ntar dingin." kata jaehyun ke jiho yang lagi mikir keras.

"ntar aja. jiho masih banyak pertanyaannya. boleh kan?"

jaehyun mengangguk.

ada jeda diam, entah untuk keberapa kalinya, authornya juga udah males ngitung.

"berarti kak jae udah suka jiho selama satu setengah tahun-an gitu?"

jaehyun mengangguk.

"berarti yang duluan suka tuh kak jae? soalnya jiho.. baru setahun loh."

jaehyun mengangguk.

"LAH TERUS KENAPA KAK JAE BARU BERANINYA SEKARANG?" jiho menghadap ke jaehyun, yang ternyata buburnya udah abis.

"tiba-tiba banget lagi frontalnya. dih, jiho curiga pasti taruhan kan sama bang kuk dan kawan-kawan? duh, kak jae kalo ga tulus ga-"

(percayalah, kalo gue berada di posisi kalian, gue juga pasti bakalan mikir gitu. tapi males ah. ntar bukunya banting setir ke genre drama. gamau gue. lama mikirnya, berat konfliknya. padahal gue maunya yang ucul menye-menye ga jelas aja HAHAHA oke mari kembali ke bacaan)

jaehyun tertawa, "kenapa sih pikirnya yang nggak-nggak? tulus kok. berani frontal aja karena udah ga bisa nahan ji. kamu makin hari makin lucu."

jaehyun makin ngakak pas liat muka jiho yang udah merah banget, "duh ada yang salting nih."

"gimana ga salting? tiba-tiba aja kak jae ngomong gini. ya salting lah." gumam jiho.

"masih ada pertanyaan ga? bubur aku udah abis, kamu masih ga disentuh."

"hmm, gatau. mungkin udah ga ada."

"yaudah, buburnya dimakan ya? apa perlu aku suapin?" goda jaehyun.

"GAUSAH!"

--

di dalam mobil waktu perjalanan pulang, jiho masih diam aja. masih coba mengerti apa yang tadi udah dijelasin panjang lebar sama jaehyun.

jadi ini sekarang status gue sama dia apa? hts kah? pacaran kah? eh tapi ga mungkin ya? kan belum ditembak? teman? mungkin itu kali ya, hmm.

"masih mikirin apa, ji?" tanya jaehyun yang lagi fokus menyetir.

"jadi.. sekarang gimana?" cicit jiho.

jaehyun terkekeh, "maunya gimana?"

"ya gatau. selama ini kan jiho pikirnya kak jae ga ada rasa ke jiho, jadi jiho ga pernah harap lebih ke kak jae."

jaehyun tertawa, "boong."

jiho terkekeh, "tau aja."

jaehyun meminggirkan mobilnya di depan kediaman keluarga jeon. iya, jarak rumah jiho ke gerobak bubur kang johnny deket kok. jadi ya udah sampai aja padahal ngobrolnya ga panjang-panjang amat.

"yaudah, mau ditembak ga ji?" goda jaehyun.

"GA ROMANTIS BANGET YAWLA!" teriak jiho.

jaehyun tertawa, "yaudah bentar tunggu aku selesai ketawa."

"oke. ayo turun."

jiho bingung, "hah? ngapain?"

jaehyun menatap ke arah jiho dan senyum, "loh? katanya mau ditembak? ayo."

pas mereka turun dari mobil, jaehyun mengambil tangan jiho dan menarik jiho ke dalam rumah keluarga jeon.

"pagi tante." sapa jaehyun ke arah mama jeon yang lagi nonton acara gosip.

"loh? udah balik makan? jiho udah makan?" tanya mama jeon bertubi-tubi kayak biasa.

jaehyun mengangguk, "iya tante. dia makan kok. saya suapin tadi."

"IH BOONG PARAH!" seru jiho.

mama jeon dan jaehyun tertawa.

"tante, jadi gini. saya kesini lagi mau ngembaliin anak tante sekalian mau minta restu."

mama jeon bingung, "restu apa?"

"boleh ga saya sama jiho pacaran? saya ga bisa janji apa-apa. mungkin nanti dia bisa aja nangis karena saya. tapi saya mau berusaha kok buat jiho. boleh ga, tante?" tanya jaehyun dengan sangat tenang.

MASALAHNYA JIHO UDAH MALU PARAH. DIANYA NUNDUK AJA DI DEPAN MAMA, APALAGI DENGAN POSISI DIGANDENG JAEHYUN.

"loh? mama kira udah pacaran?"

"IH MAMA!" seru jiho.

mama jeon tersenyum, "tante ijinin kok."

"MAMA!"

"apa sih, sok marah padahal senengnya minta ampun. kamu ga cocok shy shy cat ji. kamu cocoknya malu-maluin." kata mama jeon sambil jalan ke arah kamarnya.

"mama mau mandi dulu. kalian disitu aja, ga usah buat macem-macem. awas nanti mama cabut restunya."

"iya, ngga bakal kok, tante." balas jaehyun.

"panggil 'mama' aja, jae." kata mama jeon sambil tersenyum, sebelum masuk ke kamarnya.

"udah romantis belum?" jaehyun mencoba menatap jiho yang masih nunduk.

jiho mengangguk.

"duh, peluk kamu dibolehin ga ya sama mama?"

"MODUS PARAH GILA!"

--

udah gaes, segitu aja dulu. mau tidur gue. besok senin WKWK.
percayalah gaes, gue gatau lagi kemana arahnya ni cerita, gue go with the flow aja udah.
oh iya, dari chapter kemarin banyak banget ya scene ketawanya. kzl gue WKWK.
puas belum sama chapter ini?
komen gaes jangan lupa HAHA
mwah.

bucin ; jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang