; 11

822 80 4
                                    

jam tujuh pagi hari ini, lampu keluarga jeon udah nyala. lampunya dinyalain mama jeon, soalnya anak kembarnya masih tidur cantik dan ganteng. mama jeon udah semangat ketemu ayang bebebnya, karena udah gatahan liat dua anak mudanya pacaran.

mama jeon kan juga mau pacaran lagi sama papa jeon.

tok tok!

mama jeon yang lagi memasak, berhenti sejenak. mama berusaha memastikan kalo beneran ada yang ngetuk pintu rumah pagi kayak gini.

tok tok!

oke, kali ini udah pasti ada yang ngetuk pintu rumah keluarga jeon. karena dua anaknya masih molor, terpaksa mama jeon harus tinggalin masakannya sebentar dan buka pintu.

"pagi, tante, eh mama." kata jaehyun yang udah kinclong dengan senyum manisnya.

"loh? jaehyun? ayo masuk!" ajak mama jeon, walaupun masih bingung kenapa calon mantunya udah nongol di depan pintu rumah sepagi ini.

"jaehyun udah sarapan? mau mama bikinin apa?" tanya mama jeon, sebelum menanyakan pertanyaannya yang asli(?).

"ah gausah ma, saya udah sarapan kok tadi. ini juga saya ada bawa sarapan buat mama." kata jaehyun sambil menyodorkan dua plastik berisi empat nasi goreng kotak.

"wah, makasih ya jae. padahal mama lagi masak loh. ga mau makan lagi nih?" kata mama jeon sambil berjalan ke arah dapur membawa nasi goreng dari jaehyun, dengan niat ditaruh di piring.

"gausah ma, jaehyun beneran masih kenyang kok." tolak jaehyun dengan halus, sehalus senyumnya.

mama jeon yang ada di dapur cuma bisa senyum dengerin penolakan halus dari calon menantunya yang lagi duduk di ruang keluarga. tapi mama jeon masih kekeuh buat bikinin jaehyun sesuatu. akhirnya dibikinlah segelas susu cokelat buat jaehyun.

"ini, diminum ya jae. gausah nolak." mama jeon tertawa kecil di akhir kalimatnya.

jaehyun tersenyum malu, "iya, makasih, ma. maaf ngerepotin pagi-pagi." lalu cowok ganteng itu menyeruput susu cokelat itu dengan ganteng juga.

"oh iya, jaehyun ngapain ke rumah pagi-pagi?" akhirnya mama jeon menanyakan pertanyaannya yang asli(?).

jaehyun berhenti sejenak dari kegiatan meminum susu cokelatnya, "katanya jiho mau dibangunin sebelum jam sembilan karena mau jemput om ya, ma?"

mama jeon mendecak, "jiho ya emang, sukanya bikin repot orang aja. kamu jadinya harus bangun pagi loh buat kesini. lagian kan dia bisa pasang alarm sendiri."

jaehyun tersenyum, "gapapa kok, ma. saya kan juga jadinya bisa ngobrol sama mama pagi-pagi."

"aduh jangan gombalin mama, jae. pawang mama hari ini pulang."

mama jeon dan jaehyun tertawa.

--

jam sudah menunjukkan jam delapan lagi, ga kerasa emang ya waktu berjalan kalo lagi cerita. melihat jam di dinding, jaehyun jadi teringat tujuan utamanya kesini lagi ini.

"oh iya, ma. saya boleh ga bangunin jiho? udah jam 8. takutnya dia siap-siapnya kelamaan atau gimana."

mama jeon dengan senang hati mengangguk, "boleh dong, sekalian bangunin kembarannya ya."

jaehyun tersenyum dan mengacungkan jempolnya, "siap, ma."

jaehyun kemudian naik ke lantai atas dan menuju ke kamar jiho terlebih dahulu. sebelum masuk, jaehyun mengetuk pintu dulu, memastikan apakah dia dibolehin masuk apa ngga.

tok tok!

"masuk.." seru jiho pelan dari dalam kamarnya.

jaehyun membuka pintu kamar jiho dan masuk. sebagai seorang gentleman, jaehyun tetap membuka pintu kamar jiho, sekalian biar ga dikira aneh-aneh sama mama. jaehyun mengedarkan matanya, sebelum menjatuhkan pandangannya kepada yang empunya kamar.

bucin ; jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang