; 12

795 78 10
                                    

"SELAMAT PA-" teriakan jiho dipotong

sama teriakannya dokyeom.

"OH INI NIH YANG JADIAN GA BILANG-BILANG?"

jiho tersenyum malu, akhirnya terciduk  sama teman sekelasnya.

"ya kan jadiannya waktu weekend, kuda." balas jiho.

"HEI MANUSIA GUA, SEKARANG UDAH JAMAN MODERN!" teriak bambam dari belakang.

maaf ya, kelas 12 mia 2 emang ngga bisa dikontrol volume suaranya. karena malas berdebat sama teman-temannya, jiho berjalan ke kursinya dan meletakkan tasnya.

"woi nyai, peje nya mana?" eunwoo membalikkan kursi di depan meja jiho.

"minta ke temen lu aja deh. mawar sama bang kuk udah morotin gue kemaren."

rose yang baru datang menepis perkataan jiho, "morotin apanya, lu cuma bayar karcis parkir, kan? ngaku lu."

jiho nyengir, "tapi pada dasarnya kan gue emang bokek."

rose dan eunwoo serempak memutar bola mata mereka.

"EITS, SULTAN YANG BARU JADIAN UDAH DATANG NIH!" teriak mingyu.

jaehyun yang baru masuk kelas ketawa melihat kelakuan teman-temannya.

"berbunga-bunga banget si jahe abis jadian sama nyai. pasti peletnya nyai jiho kuat banget." celetuk yugyeom dari suatu tempat dalam kelas.

"iri bilang bos!" balas jiho sengit.

"eits, kamu salah, ferguso." ngeselin banget emang yugyeom tuh.

"katanya jadian, tapi ga ada salam pagi. ga seru ah, bubar bubar!" seru bambam.

"pacaran ga harus umbar-umbar kok." kata jaehyun,

yang buat sekelas langsung heboh, padahal masih pagi. ckckck.

--

"ji, ngantin yuk." ajak gyuri.

jiho mengangguk, "boleh bolehh. kuy."

jiho dan gyuri berjalan menuju kantin. di kantin, mereka duduk bareng rose dan junhoe.

"hai kalean." sapa jiho dengan datar.

"numpang boleh ga? kursi yang lain udah penuh." tanya gyuri.

rose mengangguk, "buat gyuri boleh kok, tapi gapapa kan jadi nyamuk?"

gyuri mengangguk dan duduk di samping rose.

jiho melongo, "jahat banget lu, war."

"sono berduaan bareng jaehyun. ada pacar kok malah mau jadi nyamuk. bingung gue." rose menggelengkan kepalanya sambil berdecak.

junhoe mengangguk, menyetujui perkataan pacarnya, "bener. pacar sultan kok mau numpang bareng rakyst biasa."

jiho merengut, "jahat banget sih ini kapel," lalu menatap gyuri, "gyuu, pindah tempat aja yuk? atau ga bungkus makanan aja ke kelas. mau ga?"

gyuri menggeleng, "maaf ya, gue lagi males ke kelas. ada wonwoo keknya."

"kenapa wonwoo? kan udah putus sama lu?"

gyuri tersenyum, "kan belum move on."

jiho memutar bola matanya, "yaudah. gue ke kelas aja sendiri. dah."

dengan tampang bete, jiho berjalan ke kelasnya. di tengah perjalanan, dia papasan sama jaehyun, tapi jiho galiat karena udah bete banget. jaehyun menahan tangan jiho yang terus aja jalan melewatinya.

"kenapa?" tanya jaehyun.

jiho melirik ke arah jaehyun, "bete."

"yaudah, ke kantin yuk. cerita di sana aja ya?"

jiho menggeleng, "ini betenya dari kantin."

"yaudah, kamu ke kelas aja dulu. aku beli makanan dulu. kamu duduknya di meja aku ya?" tawar jaehyun.

jiho mengangguk.

"yaudah. see you." jaehyun melepas pegangan tangannya dari jiho dan mengacak rambut jiho pelan, sebelum akhirnya ke kantin.

UNTUNG LAGI GA ADA ORANG DI KORIDOR, KALO ADA BISA JADI BAHAN GHIBAH SATU SEKOLAHAN, batin jiho yang ga sadar udah senyum-senyum kesenangan.

--

"ga ada wonwoo juga. kesel banget ih sama gyuri." gerutu jiho sambil berjalan ke arah kursi jaehyun.

"ngapa deh nyai?" seru dokyeom saat melihat jiho duduk dan menenggelamkan kepalanya di meja jaehyun.

"bete." balas jiho singkat.

"terus hubungannya sama kursi meja jaehyun?" tanya bambam.

"tanya aja orangnya ntar kalo dah dateng."

dokyeom, bambam, eunwoo, jihyo sama mina yang tadi lagi nyanyi di meja guru, diiringi gitarnya eunwoo, diam aja ngeliatin jiho, karena takut kena marah. mereka lanjut nyanyi jadinya.

ga lama, jaehyun masuk ke kelas sambil megang plastik yang isinya dua nasi goreng. jaehyun sebenernya gamau kasih jiho nasi goreng keseringan, tapi mau gimana lagi, itu kan makanan kesukaan jiho.

"jahe!" panggil bambam.

jaehyun mendekat ke arah meja guru, sebelum melanjutkan langkahnya ke mejanya sendiri.

"apa?"

dokyeom menunjuk jiho dengan dagunya, "nyai kenapa dah?"

"katanya bete habis dari kantin tadi. ini gue mau nanyain dia."

kelima orang yang lagi nongkrong di meja guru menganggukkan kepala.

"ji, mau nasi goreng ga?" kata jaehyun sambil membalik kursi jihyo, orang yang duduk di depannya.

mendengar nasi goreng, jiho mengangkat wajahnya dan mengangguk, "mau."

jaehyun membuka kotak nasi goreng buat jiho dan dirinya, "aku lupa beli minum, aku pergi dulu ya?"

jiho menggelengkan kepalanya, "aku bawa air kok, ntar bagi aja."

jaehyun mengangguk dan kembali duduk, "mau cerita?"

jiho menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulutnya, "bwete. mawar sama jun-"

"makan dulu, baru ngomong." tegur jaehyun.

"mawar sama junhoe ngeselin, gyuri juga. masa numpang duduk aja gaboleh." kata jiho setelah menelan nasi gorengnya.

"katanya aku bareng kamu aja, padahal tadi kamu kan ga ada di kantin. gatau ah, bete."

jaehyun tersenyum, "pms ya?"

jiho melirik jaehyun, "iya keknya."

jaehyun tertawa kecil, "yaudah, habisin nasi gorengnya."

jiho mengangguk dan melanjutkan kegiatan makannya. jaehyun bangkit dari duduknya dan pergi ke arah kursi jiho.

"ji, air minumnya mana?"

"dalem tas. ambil aja." balas jiho, yang lagi fokus makan.

dokyeom, bambam, eunwoo, jihyo, dan mina melihat kedua orang tersebut, lalu bambam berteriak mewakili keempat temannya yang berasa nyamuk, soalnya cuma ada mereka bertujuh di kelas.

"WOI ROMANTISNYA JANGAN DI KELAS NAPA DAH? KITA YANG DISINI PADA JOMBLO NGENES SEMUA!"

jiho, walaupun lagi makan, mukanya udah merah, sedangkan jaehyun ketawa kecil aja.

--

HAI SEMWAAA
GUE DAPAT PENCERAHAN BUAT CHAPTER INI karena lagi males belajar, kakak gue marah-marah mulu ke gue, jadinya males deh.
komen ya gaes, apa aja gitu, kalo komennya hari ini, gue bales deh.
sekian dulu.

xoxo.

bucin ; jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang