Awan hitam mewarnai langit pagi ini, butiran demi butiran hujan turun kebumi membasahi tanah juga benda benda disekitar.
Tring..tring...
Bunyi alarm berbunyi, namun bukan alarm jam beker ataupun alarm HP melainkan alarm panggilan datang yang masuk
Seorang gadis yang sedari tadi terlelap dalam tidurnya terpaksa bangun karena suara alarm yang mengusik alam mimpinya sehingga ia terpaksa bangun
Alfren
Saat nama panggilan tersebut tertera ia mengembuskan napas kesal dan mencoba mengangkatnya
"Apa?!"Ketusnya to the point
"Gue udah bilang berapa kali kalo ngangkat telephon itu bilang 'halo' dulu"
"iya iya, ada apa?"
"Berangkat sekolah bareng gue, cepetan gue tunggu lo dipos satpan depan rumah lo, gue lagi otw—"
"Gausah, bikin ribet lo!"Potong gadis itu cepat
Sementara disebrang sana Alfren mendengus kasar
"Gue gak mau tahu,lo cepetan siap siap ntar gue jemput nanti keburu ujan"
"Gue bilang gak u—"
"Gak ada penolakan Ferzya Genka pu—"
"IYA IYA!"potong Ferzya lalu memutuskan teleponnya sepihak
Ferzya menoleh kearah jendelanya, benar bahwa sebentar lagi akan turun hujan deras
Lalu ia segera bergegas siap siap sebelum ia mendapatkan dirinya diceramahi Alfren karena ia lama menunggu
Dua puluh menit dan ia telah selesai dengan semuanya, mulai dari seragam dan sepatu yang telah ia pasang dan siap untuk berangkat sekolah
Bagi Ferzya penampilan tidak terlalu penting baginya, di kamusnya penampilan nomor sekian setelah makan, tidur, main hp, makan, tidur, main hp, makan, tidur, main hp, dan seterusnya
"Non Zya, Den Alfren udah datang"Terdengar suara Bi Nami—ARTnya memanggil
Dengan segera Ferzya turun kebawah dengan tas yang digendong disebelah tangannya
"Cepet buruan mau ujan nih" Bukannya ia berhenti didepan Alfren namun gadis itu malah terus berjalan keluar tanpa menoleh
Alfren menarik napas panjang lalu tersenyum kearah bi nami
"Bi saya berangkat dulu ya"ucapnya sambil bersalam
Bi Nami mengangguk lalu tersenyum "Maafin Non Zya ya Den, sikapnya tak berubah bikin pusing ayahnya sendiri"
Alfren hanya terkekeh
"Kalo begitu sa—"
"Alfren butuan ujannya udah mau deras!" Teriak Ferzya
Alfren memutar bola matanya dan beranjak berjalan menuju Ferzya berada
"Buruan ih Fren,"
"Iya iya, ayo" daripada beradu argumen dengan Ferzya yang kemungkinan takan selesai smpai esok mendatang, Alfren lebih baik mengalah dan mulai menyalakan mobilnya
Sengaja Alfren membawa mobil karena ia tahu bahwa pagi ini akan hujan entah dimana ia tahu, diHPnya ataumungkin ia seorang cenayang?Entahlah
10 menit diperjalanan akhirnya ia telah sampai digerbang sekolah
Mobil Hitam MBW Alfren memasuki parkiran sekolah yang sudah hampir penuh dengan kendaran lain
Jam masih menunjukan pukul 06:25 masih ada sekitar 30 menitan sebelum bel masuk, mungkin karena faktor cuaca yang tak mendukung membuat para siswa berangkat lebih awal karena takut kehujanan diperjalanan
KAMU SEDANG MEMBACA
Ferzya Story
RandomIni cerita tentang Takdir, Takdir yang menyatukan seorang cowo PlayBoy papan atas sekolah yang haus akan belaian kasih sayang dan impianya mempunyai cewe dengan body goals bak model internasional harus disandingkan dengan cewe Tomboy nan Cantik nam...