5

72 44 3
                                    

"Emang lo mau ngomong "

Tiba tiba hati Alfren tak karuan ada rasa takut dan cemas dihatinya jika ia mengungkapkan apa yang ingin ia bicarakan

Apa gue terus terang aja ya sama dia?

"mau ngomong apasih?"Tanyanya lagi

"Gue..."Ucapnya ngegantungkan kalimat

"Gue?"

Tiba tiba motor Alfren berhenti disisi jalan yang lumayan sepi

"Eh kok malah berhenti sih"

"Turun"Titahnya dingin

"Hmm?"

"Gue bilang turun"

Ferzya segera turun dari motor Alfren "Lo apa apaan dah?"

Alfren menghembuskan napas pelan "Gue mau nanya serius sma lo?"

Ferzya diam tak merespon

"Lo benerkan sayang sama gue?"Tanyanya dengan mimik wajah serius sambil tangannya memegang kedua tangan Ferzya halus juga sorot mata yang penuh keyakinan

"Kenapa lo mendadak ngomong kaya gini?"Tanya Ferzya mulai bingung akan tingkah cowo didepannya ini

Alfren tersenyum tipis "Karena gue sayang sama lo"Ungkapnya sambil menarik Ferzya dalam dekapannya

"Apaansih Fren lo gak jelas banget"

Alfren hanya terkekeh dan makin mengeratkan pelukannya

"Fren lepas"lirih Ferzya

Bukannya melepaskan Alfren malah makin mengeratkan pelukannya membuat Ferzya sesak "Fe—Fren..."

Makin erat dan semakin Erat...

"Fff..."

Erat dan terus mengerat mengurung tubuhnya dengan badan kekar Alfren

"FREN!"teriak Ferzya sekitika langsung mendorong tubuh Alfren sekuat tenaga membuatnya terhuyung dan jatuh ketanah

Pantat gue bjir...—Ringis Alfren dalam hati

"LO MAU BUNUH GUE—uhk uhk"Bentaknya sampai terbatuk batuk

Alfren bangkit sambil memegang bokongnya yang berciuman kasar dengan tanah yang dilapisi batuan kasar

"Adanya juga lo yang mau bunuh gue"

"Lo—Uhk uhk"Ferzya terus terbatuk batuk membuat Afren serasa bersalah, ia berjalan mendekat hendak merangkulnya namun sebelum ia hendak melakukannya satu bogeman yang lumayan bertenaga mendarat mulus dipelipisnya membuatnya yersungkur kembali ketanah

Anjirr tenaga lo...lama lama pantat gue harus oplas

"Sekali lagi lo peluk, siap siap besoknya lo gak ada tangan!"Ucapnya tegas dan penuh ancaman membuat nyali Alfren menciut seketika

"Niat gue cuman mau ngajak lo duduk dibangku halte"Gumam Alfen seraya kembali berdiri dan berjalan kearah motor secara pelan pelan takutnya akan menyakiti bokongnya kesekian kalinya

"Ayo gue anter lo pulang"Ajak Alfre

"Terus jalan jalannya?"

Niatnya mau malming romantis eh malah jadi tragis gini—Batin Alfren

"Gak jadi."Ketusnya membuat Ferzya keheranan

"Lo gak liat bokong gue cedera karena lo?"

"Emng bokong lo kenapa?"Tanyanya polos

Ferzya StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang