"siang Tante karina,"Suara itu membuat ketiganya menatap satu sama lain saling melempar pertanyaan yang sama lewat tatapannya
"Lo ngundang cewe Lain Fren?"Tanya Ferzya,"
Ferzya menyipitkan matanya menatap iris matanya lekat, mencari kebohongan disana namun nihil ia tak menyembunyikan sesuatu namun cuman terlihat gugup saja entah kenapa
"E,enggak Zya, gue gk ngundang siapapun selain lo"Ucapnya gelagapan membuat Ferzya seketika curiga
Ckek
pintu kamar terdorong menampilkan Tante Karina—Bunda Alfren berdiri disana sambil tersenyum ramah "Fren, ajak teman teman kamu kebawah, kita ngobrolnya dibawah aja"Usulnya
Semua orang mengangguk mengiyakan
"Oh iya Zya, itu kardus besar mau kemanain?"Tanya Karina kemudian saat mereka semua sudah berjalan menuju lantai bawah, ya kecuali Alfren yang bopong oleh Putra"Itu semua buat Mama sama Alfren"Ucapnya ramah tak lupa dengan senyum manisnya yang ditampilkan
Semenjak Alfren memberitahukan Ferzya kepada keluarganya bahwa ia pacarnya, disaat itu Kirana sudah percaya pada gadis yang anaknya bawa ini bahwa ia wanita baik baik, dan saati itu juga Ferzya di suruh untuk menyebutnya Bunda agar sama seperti Alfren namun Ferzya malah ingin ia menyebutnya Mama agar nanti Sophia—adik Alfren tidak terlalu risi kepadanya
Kini semuanya sudah berada diruang tamu, Semua orang dikejutkan kecuali Kirana dengan kedatangan perempuan yang selalu merisihi hidup Alfren, ya siapa lagi kalau bukan Melia Cristine a.k.a Melia
"Lho lo tahu dimana gue sakit?"Tanya Alfren bingung karena kedatangan Melia, setahunya ia hanya memberi tahukan kepada temannya lewat Grup Chat yang berisi keempat temannya termasuk Ferzya sebagai pacarnya
"Aku tahu dari Steva, tapi pas ketemu di Mall"Ungkapnya dan hanya diangguki poleh lainnya "Oh iya Tante, ini aku bawain Parsel Apel kesukaan Alfren"Ucapnya sambil menyerahkan buah Apel merah yang cukuo menggiurkan sudah ditata rapi
"Kau ini, tidak usah repot repot Zya udah membawa banyak Apel, Sekardus penuh malah"Ucap Karina sambil terkekeh geli ketika memikirkan betapa baiknya Ferzya membawakan Apel untuk Alfren yang terbilang cukup banyak, berlebihan malahan
Melia langsung mengerucutkan bibirnya "Yah, padahal aku udah bawain ini Apel. Infor lho Tante dikirim langsung dari perkebunan di ThailandNya"Ungkap Melia dengan nada memelas
"Yasudah Tante terima, gk enak juga klw enggk diterima udah jauh jauh dikirim dari Thailand"ucapnya sambil terkekeh dan menerima parsel itu llu melangkah pergi kearah dapur
Kini mereka sudah duduk manis disofa, sedangkan Alfren menyenderkan kepalanya ke bahu Ferzya mencari kenyamanan disana membuat Melia kesal sejadinya
"Zya, kepala gue pusing"Keluh Alfren mencari kesempatan
Ia menoleh, melihat Alfren yang sudah menyender dibahunya dengan raut muka yang seperti orang kesakitan
Sementara temannya yang lain hanya menahan tawanya juga berdeham deham tak jelas membuat Melia jengkel dibuatnya
"Kamu pusing?"Tanyanya dengan nada lembut, semua orang heran dengan Ferzya yang mengubah kosa kata dari "gue-lo" jadi "aku-kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ferzya Story
RandomIni cerita tentang Takdir, Takdir yang menyatukan seorang cowo PlayBoy papan atas sekolah yang haus akan belaian kasih sayang dan impianya mempunyai cewe dengan body goals bak model internasional harus disandingkan dengan cewe Tomboy nan Cantik nam...