"Sekali waktu tertawalah hingga lupa diri, biar duka malu lalu mengubur dirinya sendiri"
-auliamtminh-Sinar matahari yang masuk melalui celah tirai jendela kamar Seyla dan Prisil membuat kedua orang tersebut membuka matanya. Prisil yang masih sangat ngantuk, menarik kembali selimut yang ia kenakan berniat untuk menghalau cahaya matahari yang mengusik tidur cantiknya.
"Sil, hari ini lo kerjakan". tanyaku pada Prisil yang masih menutup matanya, tidur maksudnya
bukan mati.
"Iya gue kerja" balas prisil dengan suara paraunya.
"Yaudah, lo bangun gin. Gue juga mau kerja nih, lo taukan kalau gue anaknya disiplin berani dan setia" ceplas- ceplos Seyla.
"Enggak nyambung bangsat" umpat Prisil mendengar perkataan Seyla.
"Sambung-sambungin aja keles, namanya juga seyla. sey- seympak - la- lambe turah. Jadi sempak milik lambe turah." terang Seyla tersenyum sendiri.
Dalam hati kecil mili Prisil berkata "Perasaan gue gak punya teman yang abtrak gini deh" batin Prisil tersenyum getir.
"Yaudah yang waras ngalah, misiiii gue mau mandi" ucap Prisil beranjak dari kasur.
"Oyyy biji sawit, gue duluan yang mandi. Kata lo yang waras ngalah" teriak Seyla mengejar Prisil.
"Gue gak jadi waras, gue gila" seru Prisil lalu menutup pintu kamar mandi dengan keras.
Sedangkan Seyla hanya melongo di depan pintu kamar mandi.
"Widiii, tenaga babon" ujar Seyla takjub.
"Kemaren-kemaren gue suruh buka kaleng sarden kok dia kagak bisa" Seyla merenungi kemampuan Prisil.
"sangat di sayangkan" Seyla kembali berucap.
_____
Siang harinya baik Seyla dan Prisil sama-sama pergi kerja. Seyla yang bekerja sebagai pegawai cafe, dan Prisil kerja kantoran. Dan seingat Seyla, Prisil selalu bercerita tentang Bosnya yang katanya gantengnya enggak ketolongan. Tapi, dibalik wajah tampan itu ada sebuah sifat yang amat dingin. Walaupun Seyla tidak pernah melihat secara langsung, tapi seyla amat sangat bisa membayangkannya. Tentu Seyla sangat sering membaca cerita di wattpad yang bergenre romance.
Kalau tidak Bad Boy yah Good Boy, Kalau enggak CEO nikah sama orang bawahan, ya intinya enggak jauh-jauh dari itu semua. Sampai-sampai Seyla halu menikah dengan CEO yang teramat-amat tampan. Ya mari kita aminn kan secara bersama.
"Ihh panas banget sih" adu Seyla pada dirinya sendiri, banyaknya orang yang datang membuat Seyla tidak bernafas dengan baik. Ya wajar saja, pasalnya ini adalah 'cafe time' yang lagi hits di kalangan remaja. Tempatnya yang aesthetic dan tempatnya yang pas berada di tengah kota.
"Coffe latte 1"
Suara berat nan kebas yang tiba-tiba, tentu mengagetkan Seyla yang beristirahat. Saat Seyla liat, di depannya sudah ada pria dengan kacamata hitam yang bertengger manis di hidung pria tersebut.
"I-iya berapa tadi" balas Seyla dengan gugup. Walaupun Seyla tidak melihat keseluruhan wajah pria itu, tapi Seyla bisa menebak bahwa orang itu sangat tampan. owhh dan jangan lupakan dada bidangnya omgg seperti liat abs nya jimin. Sama-sama membuat Seyla bergairah.
"Satu" ucap pria tersebut.
"O-oke pesanan babang tampan eh- anda akan siap 5 menit lagi" bodoh sekali mulut Seyla ini, Seyla meruntuki mulutnya sendiri.
Setelah berkata demikian, pria tersebut pergi dan duduk di bangku yang menghadap langsung ke arah jalanan ibu kota.
"Ihhh mata gue gercep amat liat yang begituan" Gumam Seyla antusias.