BAB 8

16.1K 508 41
                                    

"Ada kenangan yang ingin kubuang, ada juga harapan yang kuharap dapat terulang."
-auliamtminh-

Alex sudah siap dengan tuxedo berwarna navy, sudah gemetaran depan penghulu, ditambah belum lancar menghapalkan ijab kabul, apalagi nama Seyla yang berbelit-belit di telinganya, bagaimana kalau di ucapkan? keseleo kali tuh lidah.

"Ayo bisa kita mulai" Peghulu memulai pembicaraan.

Jujur ini hanya di hadiri para cicak yang menempel di dinding, selebihnya hanya para pelayan dirumah, hitung aja sendiri pelayan aja sudah 14 belum yang lain. Ibel juga sangat exicted melihat Seyla dengan balutan kebaya.

Penghulu sudah menjabat tangan Alex....skip aja langsung ijab kabul (karena aku belum nikah:V jadi aku enggak tau gimana proses ijab kabul, jadi maaf aja kalau salah)

"Saya terima nikah dan kawinnya, Seyla Putra Syahlanzah binti Firman Syahlanzah dengan maskawinnya yang tersebut diatas tunai." (FYI: ini liat di google, kalau salah tolong di maklumi dan komen yang benarnya, makasih)

Kesalahan, pengulangan untuk kedua kali.

Alex melihat mommy nya yang mengancam lewat mata, melihat itu Alex meringis sendiri, seperti empedunya di potong-potong terus di blender, bayangin gak tuh!

"Saya terima kawin dan nikahnya, Juminten al kampreti binti Firman samuneche dengan maskawin hutang di bayar tunai"

Oke percayalah, Seyla melototkan matanya dengan sangat tajam, kalau bisa keluar itu mata bakal keluar.

Kalian mau tau ekspresi yang lain? kalian bayangin aja liat mukanya squidward.

Kesalahan lagi, pengulangan untuk ketiga kali.

Kali ini Alex benar-benar jengah, dirinya tambah ngelantur jauh.

Alex kembali menjabat tangan pak RETE eh salah maksudnya pak penghulu.

Sebelum Alex memulai pengucapannya, Alex benar-benar menarik nafas panjang sepanjang perjalanan cinta kamu sama dia, yang masih ngarep jelas-jelas gak di anggap ahaha kacian.

"Saya terima nikah dan kawinnya, Seyla Putri Syahlanzah binti Firman Syahlanzah dengan maskawinnya yang tersebut diatas tunaiiiii" ucapan Alex hanya sekali tarikan, mampu membuat Seyla tercengang.

Sedangkan mom Ardelia sudah senang duluan, tanpa sadar meluk Udin-tukang kebun.

"Bagaimana para saksi, sahh?" tanya penghulu.

"Sahhhhhhh" sorak-sorak penghuni rumah, di ikuti oleh jin di dalam rumah, cicak juga.

"Alhamdulillah" Ucap kembali pak penghulu, setelah itu membaca-baca doa.

"Ayo di persilahkan pengantin perempuan mencium tangan suaminya"

Seketika mata Seyla menyipit pada pak Penghulu, aihh kalian tau kan rasanya jadi Seyla? Tapi matanya menangkap Mom Ardeli dan Ibel yang tersenyum kepadanya, dengan setengah hati, setengahny lagi nanti di kamar wkwkwk.

Dengan setengah hati Seyla menghadap Alex yang sudah memasang tampang cengok. Belum di suruh sudah kasih tangan duluan.

Seyla mengambil tangan Alex, lama Seyla tatap. Akhirnya Seyla mencium tangan kekar itu.

Seyla sangat risih, daritadi mau ngapain aja di foto. Emang pada dasarnya orang kaya harus sewa tukang photografer gitu yah? Mata Seyla silau kena blitch kamera.

"Alhamdulillah bergantian dengan mempelai pria, mencium kening sang istri"

Percayalah Seyla sudah mati kutu, euw walaupun sebelumnya tidak nyampai sehari baru bericuman dengan Alex, tapi ini beda! ini sebagai istri, gila gak tuh.

MOMMY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang