"Mungkin yang diam terlalu lelah untuk mengeluh, mungkin yang bersuara terlalu lelah untuk menyimpan."
-auliamtminh-Di dalam Wc, Seyla melihat dirinya di kaca. Ohh astaga betapa merahnya pipinya saat ini.
"Dasar hati gembel, baru di bisikin aja udah blushing" Seyla meruntuki hatinya sendiri, gembel emang.
Huh, keluar kagak yah. Kalau enggak masa iya tidur dalam Wc. Tapi Seyla masih kebayang roti sobek, gimana donk?
Dengan menguatkan tekad, kalau hati Seyla masih enggak yakin. Akhirnya setelah menguatkan keadilan dan tekad Seyla memberanikan keluar dari persembunyiannya, sebelumnya harus narik nafas panjang-panjang sepanjang jembatan ancol.
"Oke lo berani banget Sey, ngadepin singa kelaparan di luar" gumam Seyla.
Saat Seyla melirik-lirik ke kiri, kanan, atas, bawah. Semuanya aman, Alex sudah tidur. Seyla membuka lemari mencari selimut, Seyla akan tidur di sofa saja, cari aman pok!
Tidak butuh waktu lama, Seyla sudah berkelana ke alam mimpi.
ALEX POV.
Sebenarnya Alex berpura-pura untuk tidur, Alex yakin Seyla masih takut atau bahkan belum siap. Ya meskipun perkataan orang-orang tadi pagi ada benarnya, Alex mau anak lagi. Tapi Alex juga enggak bakal maksa Seyla kalau belum siap.
Setelah Alex lihat Seyla sudah tidur, Alex turun dari kasur dan menghampiri Seyla. Alex lebih dulu menyingkirkan rambut Seyla yang menghalangi wajah cantiknya. Setelah itu barulah Alex mengangkat Seyla agar tidur di kasur miliknya, sedingin-dinginnya Alex, menurutnya istrinya juga berhak tidur dengan nyaman, Alex bukan sang egois garis keras! hanya cara memperlihatkannya beda dari orang-orang.
Alex memperbaiki posisi Seyla supaya nyaman, Alex mencium bibir Seyla dengan sangat lembut, lalu Alex ikut tidur di samping Seyla. Tentu dibatasi guling, takut Seyla kaget.
____
Pukul 04:30 Seyla baru bangun setelah mendengar suara adzan, ya emang rutinitas Seyla selalu bangun jam empat, sudah kebiasaan.
Tapi kagetnya karena Seyla tidur di atas kasur, perasaan tadi malam tidur di sofa deh. Saat Seyla liat kesebelah ada Alex yang masih terjaga tidurnya.
Tanpa sadar Seyla terus memperhatikan Alex yang tidur "Gitu aja cakep, gimana kalau bangun terus tiba-tiba senyum, auto kejang-kejang" gumam Seyla memperhatikan Alex. Tapi rasanya Seyla ingin mengelus pipi Alex.
Karena tidak tahan melawan egonya, akhirnya Seyla mendekatkan tangannya untuk mengelus pipi Alex.
"Mulus banget yatuhan, skincare apaan nih di pakek" batin Seyla, pasti mahal nih skincare orang kaya, apa daya Seyla cuma cetek-cetek.
Saat sudah puas mengelus pipi Alex, Seyla ingin menjauhkan tangannya. Tapi di tahan oleh Alex.
DEG! ketahuan gak nih yatuhannn selamatkan Seyla, jangan sampai ni es batu bangun. Entar taroh dimana muka Seyla ini, di pantat gitu?
"Sudah puas elus pipi saya" suara Alex menyadarkan Seyla.
"E-- masih mimpi kan yah" cicit Seyla.
"Gimana, sudah puas?" tanya Alex kembali, tapi masih pejamin mata.
"Aiss kalau mau ngigo jangan kayakk gini" sebal Seyla.
Karena Seyla tak kunjung percaya dengan dirinya, mau tak mau Alex membuka matanya, mau tau reaksi Seyla? bayangin sendiri deh muka orang gelagapan.
Seyla ingin kabur, tapi tangannya masih di tahan oleh Alex membuat Seyla terjatuh seperti orang tidur, mau tau kelanjutannya?
Alex narik tubuh Seyla makin dekat, sedangkan Seyla enggak mau buka mata. Takut pingsan mendadak liat orang tampan baru bangun sedekat ini.