BAB 7

16K 493 15
                                    

"Jika sudah menitipkan rasa nyaman, jangan pergi dengan menitipkan duka."
-auliamtminh-


"Ayo sekarang juga jelaskan kepada Mommy" Ardelia nampak seperti mengintrogasi anak kecil yang suka nyokeng makanan teman-CULAMETAN.

Hening. Baik Alex dan Seyla sama-sama diam menundukkan kepala, dan menulikan telinga.Siap-siap aja kalau tiba-tiba golok depan muka.

"Ayo kamu Alex, jelaskan sekarang" Ardelia memukul meja di depannya menggunakan tongkat yang entah sejak kapan ada di tangannya.

"Mati-mati meja mahal di pukul" Seyla bergumam dengan sangat kecil.

"Ayo, kok tidak ada yang menjelaskan. Kalau begitu mommy nikahkan kalian berdua sekarang juga mau!"tegas Ardelia.

Sontak Seyla melototkan matanya, yang benar aja nikah sama es batu.

"E-ngg.." baru Seyla akan membuka suara tapi Ardelia kembali bicara, menciutlah nyali Seyla.

"Oke waktunya habis, silahkan Seyla berdiri mommy sudah datangkan perias buat kamu, dan kamu Alex ganti baju dengan tuxedo yang mommy taroh di kamarmu, sebentar lagi penghulu datang" terang Ardelia bangga, menyembunyikan smirk miliknya.

"HAHHHH" refleks Seyla.

Sontak Ardelia tersenyum jahil pada Seyla.

"Jangan bercanda mom" tegas Alex dengan raut wajah tak bersahabat.

"Emang wajah mom menunjukkan mom lagi bercanda" tegas Ardelia kembali.

Hening! Seyla dan Alex saling menatap.

"Ya terserah kalian saja, ada ketetapan ada penetapan. kalau Alex gak mau, mom keluarkan dari KK, semua fasilitas di cabut, termasuk jabatan CEO, untuk seyla...."

Seyla yang merasa terpanggil, diam-diam merapalkan doa agar konsekuensinya ringa, disuruh  makan misalnya. Eh salah salah maaf.

"Hmm untuk Seyla, mom tidak akan membolehkan untuk bertemu Ibel, kalau perlu mom kirim Ibel keluar jangkauan kalian semua" 

Tamatlah Seyla, tidak bisa berkutip.

Seyla menatap Alex dalam-dalam seperti meminta petunjuk, apa yang harus ia lakukan?

"Oke, Alex terima" putus Alex dengan lantang.

Sedangkan Ardelia yang dari tadi pura-pura  marah langsung bahagia tujuh turunan. Kalau perlu Ardelia undang BTS konser di halaman rumahnya, mengutarakan kesenangan.

Tidak ada yang membuka suara setelah mom Ardelia menyuruh Alex dan Seyla bersiap-siap.

Seyla yang melangkahkan kakinya ke kamar yang di tunjuk mom Ardelia, merasa ini masih mimpi. Seyla masih tidur, tapi sangat buruk... Seyla merasa dirinya berhalusinasi, tapi setiap Seyla mencubit dirinya sendiri terasa sangat sakit. Berarti ini nyata kan! katakan tidakkkkkk

Saat Seyla sudah sampai di kamar yang di tunjuk oleh mom Ardelia, betapa kagetnya Seyla, sudah ada perias wajah yang tersenyum lebar ke arahnya, ditambah kebaya yang ada di patung.

"Luar binasa" Cicit Seyla.

"Ayo mba, kita mulai make-up nya"

Lantas Seyla mengangguk dan berjalan ke arah perias itu. Seyla benar-benar sudah menguatkan hatinya jika setelah ini atau waktu yang akan mendatang dirinya akan menanggung apa yang ia perbuat sekarang.

"Mba beruntung banget dapat Tuan Alex" ucap perias itu.

Seyla mengerutkan keningnya "beruntung kenapa?"

"Yang saya tau tuan Alex itu kaya, buktinya aja mba sudah liat sendiri kan, mungkin baik tapi tertutup, udah gitu anaknya cantik, kalau saya gak sadar umur. Mungkin cara apa saja saya lakukan supaya jadi istrinya, kalau boleh jadi istri ke 2 juga gak papa deh"

Seyla yakin, itu hanya omong kosong, enak saja jadi istri ke 2. Auto Seyla gaplok!

"Cerita donk mba kok bisa dapat tuan Alex itu"

Nah ini! masa iya Seyla jawab karena ke cyduk ciuman di mobi, gak berkelas banget hedehhh!

"Namanya juga sudah jodoh, mau gimana aja tetap kembali ke saya" Cukup melebih-lebihkan.

Kan sudah Seyla bilang kalau mulutnya punya nyawa sendiri!

"HHHH iya ya mba mau gimana aja jodoh tetap kembali"

Seyla hanya mengangguk, kalau Seyla jawab makin panjang tu soal, sudah tau Seyla enggak tau apa-apa tentang Alex, kenal baru dua hari yang lalu, kalau di tanya ukuran sempak Alex pun Seyla tidak tau. Benar kan!

____

Dari tadi Ardelia selalu menahan senyum kepuasannya, akhirnya rencananya berhasil juga, ya walaupun sedikit memainkan perasaan, kalau di bilang egois tidak juga. Ini semua demi kebaikan Alex dan Seyla terlebih Ibel. Ardelia tau mana yang benar mana yang salah, dirinya tidak mau mengulang kesalahan yang sama seperti dulu.

"Liat calon menantu ah di atas" ucap Ardelia tersenyum jahil, kalau ada suaminya Zach, pasti suaminya sudah memarahi dirinya.

Tapi saat ini Zach-suami Ardelia sedang bertugas di chicago selama 1 bulan lamanya, untuk perihal pernikahan sudah Ardelia sampaikan. Ya intinya Zach harus nurut sama Ardelia.

Tokkk!

Tokkk!

Tokkk!

Ardelia mengetok pintu terlebih dahulu sebelum masuk, takut jantungan liat Seyla yang terlalu cantik cetar membahenol eh salah membahana.

Setelah seseorang menyahut dari dalam barulah Ardelia membuka pintu.

Deg! benar kan jantunya sudah lari ke Wuhan Cina. 

"Omaygattt te the gattttt, omg hello. Ini menantu mommy cantik bangettttt" teriakan Ardelia menggemparkan se isi rumah. Orang-orang yang ada di kamar itu hanya bisa istigfar kalau tiba-tiba teriakan kembali datang dengan frekuensi lebih besar!

"Sabar sey, calon mertua itu" Seyla terus menguatkan hatinya.

"Ihh gak nyangka mommy kalau kamu secantik ini Sey" Ardelia berjalan mendekat ke arah Seyla.

Yang Seyla lakukan hanya diam tak berkutip serta senyum yang dari tadi mengembang.

"Makasih mom" balas Seyla.

"Kalau Alex lihat pasti Alex juga bakal jantungan kayak mom" Ucap Ardelia.

Sedikit lebay memang, tapi tolong maafkan Ardelia saat ini.

Yaudah kalau begitu mom keluar dulu mau liat Alex, takutnya tu anak membeku di kamar.

"Iya mom" sedikit lega memang saat mom Ardelia mau keluar.

aman damai dan tenteram!

"Mba nanti kalau disini, semoga enggak cepat budeg yah" ucap periasnya.

Seyla yang mengerti mangut-mangut.

"Tapi seru kok, Seyla suka banyak keceriaan yang Seyla dapat, Sey jadi rindu ibu sama bapak yang udah tenang di surga" tanpa sadar Seyla meneteskan air matanya. 

Hanya setetes lama-lama jadi penuh segentong.

"Jangan sedih mba, berarti disini mba bisa merasakan keluarga lagi"

Seyla tersenyum penuh dengan arti.

"Bu,Pak, Ibu sama Bapak lihat Seyla nikah sekarang kan, Sey sudah besar bu, gak perlu Ibu khawatirin lagi. Sey sayang sama Ibu Bapak, maaf Sey belum beri yang terbaik" batin Seyla menangis.

Terkadang orang yang tegar, tapi kita yang ambyar.

Ada yang sama? mari kita berpelukan....





____

hai yeorobun.

udah up yah:) maaf pendek, buru-buru mau ke sekolah ehehe aku sempatin ngetik karena tadi malam gak up huhuhu, tapi nanti malam up kok:) ditunggu yha:) see you on next chapter!

MOMMY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang