septi

15 2 1
                                    

Culamuetan metmet culamuetan metmet
Culamuetan metmet.

Bunyi alaram di kamar Septi Bulanda sudah berbunyi dari 15 menit yang lalu. Tetapi sang bidadari didalam kamar pun tak kunjung bangun.

Tok tok tok
Ceklek

Kebiasaan anakku ini,percuma pasang alarm.
" Septi bangun sayang" ucap wanita paruh baya sambil menggoncang tubuh Septi.

" Hmm, harus pakai cara lain nih banguninnya.
Ibunya Septi pun mengambil air yang ada di meja samping kasur Septi. Sebelum memasuki air kedalam mulut , ibu Septi harus membaca mantra dulu.

Culamuetan metmet culamuetan metmet, hei kau anak sultan bangunlah.

Byuurr byuuuurr

" Astaghfirullah, BUNDAAAAA AYAAHHH, BANJIRR. CEPAT ANGKAT KASUR, AMBIL UANG SEMUA, BUNDA AYAAH BANGUNNN" teriak Septi menggelegar dikamarnya.

Plaakk
Tangan mulus mendarat di bokong Septi yang sedang berdiri di atas kasur.

" Aduuuuuh! Bunda, bunda ngapain di sin-
Eh kok gak banjir Bun, tadi wajah aku udah basah" ucap Septi yang melihat lantai dikasurnya tidak ada air sedikitpun. Yang lebih herannya lagi kenapa ada bunda didalam kamarnya.

" Duduk dulu kamu, sakit tau kepala bunda dongak keatas" ucap bunda kesal.
Septi langsung duduk di atas kasurnya.

" Kamu itu ya, suara alarm paling besar , bisingnya minta ampun, tapi kamunya gak bangun-bangun" ucap bunda sambil menjewer telinga Septi.

"Aduh aduhh duh ,sakit bunda. Ih lepas dulu bunda" ucap Septi sambil mengusap telinganya. Untung bundanya segera melepaskannya, kalau tidak tetangga sudah pasti mendengar teriakan si Septi.

" Aku kan lagi tidur bunda, lagi mimpi indah lagi terbang-terbang di awan dan kacang-kacang kesayanganku juga ikut terbang bunda. Bunda kalau lagi di mimpiku pasti seru bund" ucapku sambil mengingat mimpiku.

" Kebanyakan mimpi kamu, cepat mandi sana" ucap bunda dengan galak. Tapi mukanya gak bisa galak, malahan kelihatan imut kalau bunda marah.

"Iya bunda ku sayang" ucapku sambil mencium pipi bunda.

" Iiihhh, kamu bau iler" sambil mengusap pipinya.

" Sembarangan banget sih Bun, gini-gini aku kalau bangun tidur tetap wangi ya"

" Terserah kamu, bunda mau buatin sarapan untuk kalian"

Bunda segera berdiri dan beranjak keluar. Sebelum sampai pintu aku pun memanggil Bunda.

" Bunda, bunda" ucapku memanggil

" Apa" jawab bunda jutek.

" Kacang jangan lupa ya bunda ku sayang" ucapku dengan muka memohon.

" Kacang habis" ucap bunda langsung pergi ke dapur.

"AKU TIDAK BISA HIDUP TANPA KACANG BUNDA" ucapku berteriak histeris. Karena kacang itu bagaikan oksigen buatku.













Heeeemmmmm maafkan yang ambruk Adul banget nih😅

Help MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang