Hingga pagi tiba sebelum pasangan suami istri itu keluar dari tempat persinggahannya Irene sudah selesai membuatkan sarapan untuk mereka setelahnya Irene langsung kembali ke kamarnya tidak berniat untuk bergabung sarapan bersama mereka.
Tepat saat Irene kembali ke kamarnya Sehun dan Jennie keluar dari kamar mereka dan langsung menuju dapur, jika biasanya Sehun akan melihat Irene tengah menata makanan dimeja namun kali ini semua hidangan telah tertata disana.
Sehun pun dapat melihat jika apartmentnya sudah bersih "Pukul berapa Irene bangun?" Batinnya bertanya padahal ini masih sangat pagi, biasanya Irene akan mengerjakan pekerjaan rumah setelah selesai sarapan.
Apakah Irene sedang berusaha menghindarinya? Sehun bertanya-tanya, memang ia akui kemarin ia sangat keterlaluan kepada Irene Sehun pun merasa bersalah setelah memperkosa Irene.
"Mbak Irene nya masih dikamar ya, aku panggilin dia dulu Hun" Ucap Jennie namun ditahan oleh laki-laki itu "Biar aku yang memanggilnya, kamu tunggu disini" Ucapnya setelah itu ia melesat ke kamar Irene.
Tok-tok.
Sehun mengetuk pintu kamar Irene namun tidak ada jawaban.
"Irene.... ayo sarapan bersama" Mencoba memanggilnya karena Sehun tahu Irene ada didalam.
Tok-tok
"Irene..."
Masih tidak ada jawaban Sehun hampir kehilangan kesabarannya
"Irene aku tahu kau ada didalam! buka pintunya Irene!".
Namun malah tidak ada jawaban "Irene buka pintunya kau harus sarapan!" Sehun tidak menyerah membujuk Irene agar mau membuka pintunya.
"Soal kejadian semalam aku minta maaf Irene aku lepas kendali, sekarang buka pintunya Irene.. kau bisa sakit!".
Didalam sana Irene tertawa laki-laki itu memperdulikannya? Sejak kapan? Lebih baik Irene mati kelaparan daripada harus sarapan bersama mereka.
"Irene...." Panggil Sehun lagi.
Namun Irene masih kukuh dengan pendiriannya ia tidak membukakan pintu untuk laki-laki itu Irene takut, Irene takut Sehun akan melakukan hal seperti kemarin.
"Jika kau tidak mau makan terserah! aku tidak peduli sekalipun kau mati kelaparan aku tidak peduli! tapi jika kau ingin mati jangan di tempat ku kau bisa cari tempat lain agar aku tidak perlu repot-repot mengurusi mayatmu!" Sehun akhirnya menyerah karena Irene tak kunjung membukakan pintu kamarnya.
Akhirnya dengan sangat terpaksa Sehun kembali ke dapur karena pasti Jennie sedang menunggunya Sehun tidak ingin hanya karena Irene Jennie telat makan dan terjadi sesuatu kepada calon anak mereka.
Tidak sungguhan Sehun mengatakan itu kepada Irene ia hanya menggertak perempuan itu agar mah keluar karena Sehun khawatir Irene belum memakan apapun dari semalam karena perempuan itu lebih memilih mengurung dirinya dikamar.
Sehun menyesali perbuatannya sekarang.
"Mbak Irene nya mana Hun?" Tanya Jennie karena suaminya itu datang sendiri.
"Dia lagi gak enak badan lagi istirahat" Sehun berbohong pada Jennie tidak mungkin jika Sehun menceritakan yang sebenarnya karena ia sudah berjanji kepada Jennie untuk tidak menyentuh Irene..
Jennie angguki perkataan Sehun lalu mereka melanjutkan niat awalnya untuk sarapan.
"Hati-hati dirumah ya, aku berangkat dulu" Ucap Sehun seraya mencium kening Jennie tak lupa juga ia memberikan satu ciuman diperut Jennie yang mana Sehun yakini jika didalam perut perempuan itu adalah anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Sakiti Aku lagi (Sehun X Irene) 5
FanfictionAku hanya ingin bahagia! Apa itu salah?! -Irene. Tidak! Semua orang berhak bahagia! Namun kehadiaranmu di hidupuku adalah kesalahan. Maka kau tak pantas untuk bahagia! -Sehun Semi Baku