Bonchap (1) Teman?

74 7 6
                                    

Ketika pertemanan sebrengsek itu, gimana bisa kita gak sakit hati? Pasti sakit kok. Aku sendiri mengalaminya. Ketika mereka butuh kita, kita bantu sebisa kita kan? Kalo emang kita gak bisa bantu ya jangan dipaksakan.

Terkadang dari ucapan saja, bisa menimbulkan sakit hati. Dia bisa menghalalkan segala cara hanya untuk membuat mereka sadar. Emang bener dari luar kita hanya diam. Tapi apa mereka tau tentang perasaan kita? Dalam hati kita?

---

Sepuluh remaja SMA baru saja keluar dari kelasnya masing-masing karena bel istirahat sudah berbunyi. Walaupun berbeda kelas, persahabatan mereka masih tetap kuat. Tapi siapa sangka jika beberapa dari mereka ternyata ada yang pengkhianat? Dan menghancurkan ikatan persahabatannya sendiri?

Ave, Katrina, Mayra, Alvin, Ravael, dan Vina sudah berada di kantin. Mereka sedang menyantap makanaannya masing-masing. Tapi Ravael cuma makan camilan. Dia lagi gak mau makan nasi.

"Pada kemana?" tanya Ravael.

"Clara, Athan, Reza lagi ada panggilan ke ruang BK," jawab Mayra.

"Mawar gak tau kemana. Dia nyuruh gue duluan tadi," sambung Alvin.

"Itu orangnya," kata Katrina sambil menunjuk keempat sahabatnya yang lain yang baru memasuki kantin dan berjalan ke arah meja yang ditempati Ave dan lainnya.

"Anjing lahh! Kena lagi gue, sat!" keluh Athan ketika sudah duduk di kursi kosong sebelah Katrina.

"Santai kali. Baru datang ngegas aja," sewot Alvin.

"Kenapa sih?" tanya Ave.

"Gue yang misahin, gue yang kena."

"Ya lo misahin tapi pas lo ketinju malah lo balas sampe anak orang masuk rumah sakit. Ya wajar lah lo juga kena," jawab Reza.

"Berantem nih?? Wihhh asik tuhh berantem. Siapa yang menang?" tanya Mawar.

"Tau anjing gak?"

"Tau. Itu elo."

"Gila."

"Udahlah.. Kalian gak makan?" tanya Vina menengahi.

"Mager," jawab Clara yang dari tadi hanya diam memperhatikan para sahabatnya yang terus debat.

"Thanks yaa," kata Reza yang langsung pergi dari kantin.

"Sialan lo, Za. Minuman gue woyy," kesal Katrina.

---

Bel pulang telah berbunyi. Saat ini Ave, Katrina, Alvin, dan Athan sudah berada di parkiran. Mereka masih nungguin Mayra sama Vina yang mau ikutan pulang bareng tapi belum muncul juga dari tadi.

Untuk Reza dan Ravael mereka lagi ada ekskul. Sedangkan Clara sudah pulang duluan karena ada pekerjaan yang belum selesai. Mawar? Dia juga ada ekskul. Tapi ekskulnya beda sama Reza dan Ravael.

Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya Mayra dan Vina muncul juga.

"Dari mana sih? Lama banget."

"Habis dari gudang. Tadi Vina malah kekunci disana."

"Kok bisa?"

"Tau tuh anak."

Vina hanya terkekeh, "Ya udah yuk pulang aja. Capek gue."

Vina langsung berjalan ke mobilnya dengan diikuti Mayra. Sedangkan sisanya pergi ke motor masing-masing.

---

"ATHAN, PELAN-PELAN BAWA MOTORNYA!" kata Katrina sambil menepuk-nepuk bahu Athan.

Athan sama sekali tidak memperdulikan teriakan Katrina. Ia malah semakin brutal mengendarai motornya di jalanan kota.

Fake Friend --- (Late Know)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang