Chapter 4 - The Certain Gate of Ragnarock!

36 3 0
                                    


Keindahan adalah kata yang sebelumnya tidak begitu ia mengerti. Namun, untuk pertama kalinya ia menemukan sesuatu untuk mendeskripsikan kata-kata itu.

Rambut merah panjang yang di ikat twintail, wajah mungil yang di hiasi oleh mata yang besar, bola mata coklat kemerahan, leher slender, dan bibir yang berwarna pink layaknya bunga sakura, meski tubuhnya terlihat mungil gadis itu memiliki lengkungan dimana seharusnya lengkungan itu berada, dan memiliki daging ditempat dimana daging itu seharusnya berada. Untuk pertama kalinya, Rae bertemu dengan perempuan seindah dia.

Saking terlena oleh kecantikannya, Rae terdiam menatap wajah gadis itu tanpa mengatakan satu katapun. Sementara gadis yang ditatap oleh Rae merasa sedikit kebingungan dengan reaksi Rae, dan sekali lagi menyentuh pundaknya.

"Kenapa mas?" Ucap gadis itu, namun Rae tetap tidak merepon, "Mas!"

"A-ah." Rae kembali ke kenyataan, namun tetap termakan oleh keindahan gadis itu, "Ada apa?"

Dilihat dari wajahnya, gadis itu terlihat seperti anak SMA yang berarti lebih muda darinya. Jadi ia merasa kalau ia tidak perlu terlalu formal.

"Mas, dompetnya ketinggalan jadi ga bisa beli tiket kan?"

"Y-ya."

"Nih mas, silahkan."

"Eh? Apa ini?"

Gadis itu melihat kearah Rae dengan wajah sedikit jengkel, dan memalingkan pandangannya, "jadi dia tidak mendengarnya, ah semua akting yang aku lakukan sia-sia!" ucapnya dengan suara yang lemah.

"Eh?" Rae tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang gadis itu katakan.

"Aku terlanjur beli tiket untukku dan temanku, namun dia bilang tiba-tiba tidak bisa datang, jadi silahkan."

"Begitu ya?" Rae terhenti dan meraih tiket yang diulurkan tangan gadis itu, "Terima kasih."

Gadis itu membalikkan badannya, dan berjalan menuju pintu masuk kolam renang,

"Tidak perlu berterima kaih. Bukan berarti aku membeli tiket untukmu, aku hanya kebetulan punya tiket nganggur."

Rae yang mengikuti gadis berambut merah itu dari belakang ikut memasuki kolam renang publik itu. Dan tidak jauh dari pintu masuk kolam renang, seseorang menyapa gadis merah itu.

"Oh Aurea, kok lama sih?"

Seorang gadis cantik namun terlihat normal dantidak memiliki trademark spesial dibanding gadis merah itu menyapa. Meski gadis itu terlihat gadiss lokal cantik, dia tidak bisa dibandingkan oleh gadis yang bernama Aurea itu.

Jadi namanya Aurea ya? Apa dia seorang bule?

Dengan tatapannya yang masih terpaku oleh gadis itu, Rae merasa senang hanya karena ia mengetahui nama dari gadis itu. Namun, perasaan apa ini? Tanya Rae dalam hatinya.

Namun, teman? Bukankah temannya tidak jadi datang?

"Teman? Bukankah temanmu tidak bisa datang. Apa jangan-jangan..."

"Jangan salah paham, bukannya aku membeli dua tiket karena kamu tidak dapat membeli tiket. Aku Cuma lagi pengen beli 2 tanpa alasan."

Kata-kata Rae dipotong sebelum ia selesai mengatakan hal yang ingin ia katakan. Kata-kata yang ingin ia katakan adalah "Jangan-jangan teman yang kamu maksud itu teman yang lain?" Namun Aurea malah salah tingkah, dan membuang wajahnya.

Namun, ia dapat melihat telinganya yang memerah karena malu.

Jadi dia sengaja membeli tiketnya untukku? Apa ini! Perasaan apa ini! Dunia sungguh kejam, bagaimana bisa seseorang yang cantik dan imut secara bersamaan terlahir di dunia ini.

Slayer「The Slaying System」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang