"sisisisisisisisiapa kamu!"
Rea yang tersipu malu dan tidak mengerti situasi menunjuk kearah Rae dengan jari telunjuknya. Hm? Rae memiringkan kepalanya,
"Kamu tidak ingat? Kita bertemu di kolam renang tadi pagi."
Kolam renang? Rea mencoba menjelajahi ingatannya. Dan menemukan wajah Rae dalam ingatannya itu.
"Ah, si mas misqueen?"
"Guh!?"
"Jadi kenapa kamu disini dan dimana ini..."
Rea mulai memperhatikan sekitarnyaa, dan mulai mengingat kalau ia sedang dalam pertarungan melawan vampir, musuh bebuyutannya. Dan menemukan rekan satu timnya terbaring tak sadarkan diri ditanah.
Melihat rekan-rekannya itu, ia mulai mengingat fakta bahwa ia hampir mati karena pukulan dari vampir itu. Dan melihat kearah Rae. Dia memiliki fisik dan porsi otot yang hebat, pikir Rea selagi memperhatikan Rae.
"A-apa?" Rae merasa kalau ia sedang ditatap secara tajam oleh Rea.
Namun wajahnya... sangat biasa.Rea tersenyum, hingga membuat Rae merasa kalau ia sedang diejek. Namun, hal selanjutnya yang Rea sadari adalah, luka dileher Rae dengan sedikit darah mengalir keluar.
"Eh?" Rea berjalan mendekati Rae dan menyentuh bagian luka itu, "Luka ini.. bekas hisapan darah? Apa vampir itu melakukan ini padamu?"
"Apa yang kamu maksud dengan vampir itu adalah vampir yang terbaring disana?"
Rae menunjuk kearah vampir yang terbaring ditanah. Mengikuti arah dari telunjuk Rae, Rea menemukan vampir itu yang terlihat seperti tidak sadarkan diri.
"Apa kamu yang mengalahkannya?"
"... Aku hanya sedikit memukul wajahnya."
"Jadi siapa yang menghisap darahmu?"
Siapa?? Rae tersenyum kering dan menunjuk kearah Rea.
"Kamu."
Rea tercengang, tidak tau apa yang harus dikatakan. Dan seketika Poof! Wajahnya memerah. Eh e apa? Rae yang tidak mengerti maksud dari reaksi itu bertanya-tanya dalam pikirannya. Namun, tidak lama setelah itu ia tidak memiliki waktu senggang untuk memikirkan hal itu. Karena,
Clank!
Dengan sabuk hitam dari katana Rae, ia menahan ayunan pedang dari vampir itu yang mencoba untuk menyerang Rea dari belakang. Dengan Rea dalam pelukannya, Rae menatap vampir itu dengan amarahnya yang sekali lagi bangkit.
"Jadi kamu tidak mati?"
"Ha ha, vampir tidak akan mati karena pukulan lemah itu. Aku hanya berpura-pura pingsan karena situasi menarik yang kalian buat." Vampir itu kembali dengan senyuman di wajahnya, "Jadi apa kamu sudah menjalin contract darah dengannya? Half~"
Dengan wajah yang memerah, Rea bergegas membuka mulutnya.
"Mamamama-mana mungkin bodoh! Mana mungkin aku melakukan kontrak darah dengan orang mesum ini."
"Eh? Tapi kita benar-benar sudah menjalin kontrak darah lho."
Jawab Rae dengan nada yang flat. Dengan wajah yang semakin memerah, Rea menjadi semakin denial.
"I-itu tidak mungkin! Dasar mesum! Kamu pasti memaksaku yang tidak sadarkan diri untuk menghisap darahmu kan!"
"Tuduhan yang jahat." Rae menjawab dan melanjutkan kata-katanya, "Kamulah yang tiba-tiba meloncat dan menghisap darahku. Ya kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/214687136-288-k625778.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Slayer「The Slaying System」
ActionAhmad Raeli Fathania, adalah seorang pria yang bisa dibilang jauh dari rata-rata. Bukan jauh diatas, tetapi jauh dibawah. Ia adalah pria yang dipandang rendah orang lain, karena tidak bisa melakukan apapun dengan benar, hingga ketitik disebut sebaga...