Abbastanza lontano? O c'è di più? ♠49♠

1.5K 137 54
                                    

Views nya sudah 5K+ tapi yang vote masih segitu aja ಥ_ಥ Sedih tau gak, DNA juga author wattpad yang mengharap banyak respon dari kalian... Respon kalian adalah motivasi bagi DNA, tapi kalau minim respon DNA jadi selalu berfikir bila antusias buat lanjutin cerita ini tidak ada... Jadi lebih baik menghilang aja, update terserah DNA... Seaneh apapun cerita, bila kalian membaca dari awal hingga menjumpai kata TBC juga perlu dihargai kan O_o

Happy Reading !!!










































Setelah memastikan Ura telah tertidur di kamar miliknya, Kookie lekas keluar mengikuti Taehyung dan Jeje- yang katanya akan menunjukkan kamar yang akan dirinya tempati.

"Kau bisa menempati kamar ini, dan Jeje bisa tidur bersama ku. Mengingat hanya ada 4 kamar di mansion ini; Tiga kamar di lantai atas dan satu kamar di lantai bawah, kamar bibi Maxy pembantu kami." Taehyung berucap dengan santai sembari membuka sebuah kamar di sebelah kanan kamar nya. Sedangkan kamar Ura berada disebelah kiri kamar Taehyung.

"Bukankah ini terlalu merepotkan?? Jeje bisa tidur bersama ku, lagipun dia adik ku kan?" Taehyung menggeleng, menghampiri Kookie dan Jeje yang sudah duduk di ranjang.

"Tidak apa, ini tidak merepotkan... Aku hanya ingin membuat mu senyaman mungkin disini. Ahh~ ku harap kau bisa mengerti... Lagipun aku ingin berbicara sedikit dengan Jeje, bolehkan Je?"

Jeje menatap Taehyung kala pria itu memegang pundaknya. Jujur di hati Jeje sedikit tidak rela bila harus jauh dari sang nuna lagi. Dia masih ingin bersama sang nuna, memeluk sang nuna- Tapi melihat tatapan memohon dari pria dihadapannya membuat dirinya tak kuasa menolak, pria ini yang membantu dirinya menemukan sang nuna.

"Baiklah aku akan tidur dengan~ Vantae (?) Hyung??"

"Kau bisa memanggil ku seperti itu selama disini, tapi bila di Korea aku tetap Taehyung. Kim Taehyung..." Jeje hanya mengangguk sebagai jawaban.

Dan suasana di dalam kamar tersebut seketika senyap, tidak ada yang membuka kata sama sekali. Kookie yang hanya terdiam menunduk, Jeje yang melihat atap-atap kamar, dan Taehyung terdiam karena tengah bergulat dengan fikirannya- yang ntah apa dia tidak tahu.

"-ekhem... Baiklah, sebaiknya kalian mandi dulu. Je kau bisa memakai pakaian ku selama disini dan Kookie, aku akan meminjamkan pakaian Neura yang sekiranya cukup untukmu."

Sebelum Kookie menjawab pernyataan Taehyung, Taehyung sudah lebih dulu keluar ruangan. Kookie menghela nafas, dia merasa sedikit tidak enak dengan Taehyung.

"Je, bagaimana bisa kau bertemu Taehyung disini?"

Jeje yang semula melihat langit-langit kamar menurunkan pandangan nya tuk menatap wanita didepannya. "Aku tidak tahu nuna... Saat mendengar berita bila nuna dibawa kemari, saat itu aku ingat bila aku memiliki teman dari Korea yang menetap di Italia. Namanya Lee Felix- yang ternyata dia adalah kekasih dari adik sahabat nuna di SHS."

Kookie tersenyum pada Jeje sebagai tanggapan. Tangan yang semula menggenggam tangan Jeje, kini naik menuju pipi sang adik.

"Kau baik-baik saja kan tanpa nuna waktu lalu?" Jeje mengangguk, matanya melebar kala dia mengingat sesuatu.

"Nuna!! Nuna ingat Choi Siwon tidak? Guru bahasa Inggris ku?" Tidak ada jawaban dari sang nuna, hanya sebuah tatapan penuh pertanyaan dimatanya.

"Choi Ssaem mengatakan, bila aku berhasil mendapatkan juara pertama dari sekian Sekolah di Busan, maka dia akan memberi ku kuliah gratis hingga S3 di Universitas Kingdom." Kookie mengerutkan dahi, masih sedikit tidak faham akan ucapan sang adik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Sorry I LOVE YOU 2 • TKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang