14. Titik dua dan bintang :*

1.3K 118 9
                                    

Dari judulnya aja udah sweet banget boss

-0-

Perdebatan batin seorang gracio pagi ini sedang di uji dirinya yang harus mengantarkan shani ke lokasi shooting tapi ia juga mengantarkan vivi dan eve. Perdebatan batin yang begitu sengit di hati gracio karena ini pertamakalinya gracio pergi bersama vivi setelah 6tahun lamanya. Memang setelah menikah dengan harlan  gracio sangat jarang sekali bertegur sapa dengan vivi bahkan melihat vivi gracio sudah benci.

Akhirnya gracio menurun kan egonya mempersilakan kedua orang yang gracio tak suka untuk berada di mobil veranda. Sama dengan shani yang sudah berada di depan kemudi bersama gracio. Sama dengan perasaan gracio kini shani merasakan perasaan yang tak karuan, sebenarnya shani merasakan perasan yang cukup aneh. Sudah beberapa hari ini shani menyimpan perasaan iru sendiri karna ada ketakutan pada diri shani.

"Yang, tanyain eve sekolah dia daerah mana, vivi juga" tanya gracio pada shani. Padahal di dalam mobil itu ada kedua orang yang gracio sebut kan

Sebelum shani menanyakan dengan cepat eve menjawab "Masa mas cio nggak tau.. sekolah eve daerah Ring Road utara setelah traffic lamp Kaliurang, nah kalo mamah kampusnya di Gejayan, iya kan mah??"

"Iya, tapi amterin Eve dulu baru aku"

"Lha kalo nganterin eve muter-muter dong! Di depan belok kiri kan udah Gejayan, ngapain nganterin eve dulu?? Kan enak kalo abis nganterin lo abis itu nganterin eve. Jangan mempersulit deh!" Unjar gracio dengan sedikit emosi. Karna yang di ucapkan gracio benar jika mengantarkan eve terlebih dulu maka gracio akan kembali lagi di jalan yang sama untuk ke kampus vivi.

"Ya gue pengen mastiin aja kalo anak gue di antar dengan aman"

"Si monyet alesan aja nih" batin shani menurut shani vivi alesan karna ingin berlama-lama bersama gracio.

"Nggak mungkin juga gue apapain anak lo"

"Ya gue tau sih lo nggak akan apapain, siapa tau cewe lo punya niat jahat"

Namanya di singgung membuat shani kesal "lo kira gue orang jahat apa ya??"

"Mungkin"

Sedari tadi eve hanya diam mendengarkan orang dewasa berbicara "Mah, kaka bidadari ini nggak jahat kok. Buktinya dia selalu nolong baim sama temen-temennya baim"

"Tuh denger anak lo aja pinter"  sebenarnya shani tertawa puas dalam hati karna lucu sekali eve yang membahas perannya saat menjadi bidadari

"Iyelah emak bapaknya aja pinter"

"Udah deh kalian berisik tau nggak" ketus gracio. Ia tak mau perdebatan itu semakin panjang.

Setelah di tegur oleh gracio mereka terdiam tidak ada topik pembicaraan. Mobil gracio melaju dengan kecepatan sedang. Jogja yang hampir setiap hari jarang sekali macet membuat mobil gracio tak terasa sudah tiba di Sekolah berbasis  Agama yang kuat dengan yayasan yang ternama di indonesia.

Setelah mengatar eve mobil gracio kembali melaju ke gejayan untun mengantarkan vivi. Saat di perjalanan mereka bertiga hanya terdiam dan di temani oleh radio saja namun muncul ide jail shani untuk membuat vivi cemburu.

Shani merangkuk tangan gracio dengan sangat manja "Beb, aku kan sebulan di jogja kamu nggak mau nemenin aku apa??" Unjarnya dengan manja

BetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang