My B l o o d and T e a r s

1.6K 121 118
                                    

Aroma obat begitu menyengat penciuman, tepat di depan ruang pemeriksaan klinik, Kami bertujuh sudah duduk dengan gelisah sejak satu jam yang lalu. Bahkan aku tak henti-hentinya berjalan mondar-mandir di depan pintu kaca sambil terus mengusak rambut frustasi.

Bahkan raut wajah Yoongi hyung sudah semakin tak terbaca. Antara lelah karena latihan, khawatir dengan keadaan Hye soo, dan juga marah Karena ia di bangunkan paksa dari tidur panjangnya.

Bahkan Seokjin hyung sebagai tersangka kini tengah duduk tenang sambil melipat tangan di dada meskipun di hadapannya kini ia tengah di tatap dengan bengis oleh Yoongi hyung, mungkin ia sangat kesal karena tubuhnya yang kecil di seret paksa oleh tubuh raksasa Seokjin hyung dalam keadaan setengah sadar.

Beruntung gedung apartemen kami memiliki fasilitas Klinik di lantai dasar jadi tidak harus ke luar area apartemen. Setidaknya Yoongi hyung tidak terlalu lama di seret oleh Seokjin hyung.

"Kau membuatku semakin pusing Joon, duduklah! Dia akan baik-baik saja." Ujar Jhope menenangkanku.

Tapi aku bukannya duduk, aku justru berdiri tepat di depan pintu kaca persis seperti ketika Anjing peliharaanku Rapmon menunggu aku pulang. Astaga Hye soo kau membuatku gila. Sebenarnya apa yang terjadi?.

Tak lama kemudian knop pintu tersebut bergerak, pertanda seseorang di dalam membukanya untuk keluar.

Kami yang sejak tadi memperhatikannya pun otomatis berdiri kemudian berjalan mendekati pintu. Hal tersebut sontak saja membuat dokter dengan postur tubuh sama dengan Jimin terlonjak kaget dengan mata membulat.

"Ya! Khamchagia!" Dokter tersebut terkejut melihat kami langsung berkerumun secara mendadak di hadapannya.

Namun tak ada yang peduli dengan keterkejutan dokter tersebut kami langsung menodongnya dengan pertanyaan dan tatapan menuntut jawaban.

"Bagaimana keadaan Hye soo dok?" Aku pun bersuara paling lantang

"Apakah dia terluka?" Oke ini Taehyung. Apa hubungannya dengan luka? Dia kan hanya pingsan.

"Apakah dia sudah sadar?"

"Kenapa noona bisa pingsan dok?"

"Apa dia sudah boleh di jenguk?"

Kelima dari kami langsung memberikan pertanyaan secara bersamaan sedangkan dua orang lainnya yakni Yoongi hyung dan Jimin menatap dokter dengan sangat tajam.

"Aishhh! Hentikan! Akan aku jawab satu persatu!" Ucap dokter tersebut dengan lantang membuat kami seketika diam.

"Jawab pertanyaanku dulu!" Seru ku spontan.

"Bisakan saya berbicara dengan satu orang saja? Dan jika bisa orang tersebut adalah keluarga atau orang terdekat pasien. Saya harus menanyakan beberapa hal yang menyangkut peristiwa ini."

Kami pun terdiam, hanya saling lirik satu sama lain dan berakhir pada diriku.

"Kau saja Joon! Kau mengenalnya cukup lama bukan?" Ujar Yoongi hyung sambil menepuk bahu kiriku.

Kemudian aku pun melirik ke semua member dan mengangguk menyetujui pendapat Yoongi hyung.

"Mari ikut saya Namjoon-ssi!" Ucap dokter tersebut kemudian berjalan meninggalkan ruangan tersebut kemudian aku mengikuti dari belakang.

                                         ººº

Di dalam kegelapan yang aku rasakan saat ini rasanya tubuhku begitu lemah. Sepertinya aku sedang berbaring di ranjang yang lumayan nyaman dan selimut yang sangat hangat.

Kemudian ada perasaan lain selain kenyamanan tempat ini. Kepalaku seperti sedang di usap-usap dan tangan kiriku terasa hangat karena genggaman tangan sosok lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The New Muslim Manager || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang