C o m e B a c k H o m e

1.8K 145 21
                                    

Aku tak peduli dengan keadaan sekitar,aku hanya ingin menumpahkan semua perasaanku selama ini. Betapa rindunya aku pada pelukan ini, pelukan yang sudah bertahun tahun tak pernah aku rasakan.

Pelukanku semakin mengerat, rasanya benar benar tak mau kehilangan kenyamanan yang telah lama hilang ini. Mengingat benerapa waktu ke belakang membuatku menangis semakin kencang dan menyembunyikan wajahku di dadanya, mencari tempat ternyaman yang selama ini telah hilang.

Aku sadar, benar benar sadar bahwa yang sedang aku lakukan adalah sebuah kesalahan penambah dosa.

Aku memeluk lelaki yang bukan mahram ku.

Aku memeluk namjoon,
Sosok pengganti appa, sejak dia memilih pergi meninggalkan keluarga dan mencampakan aku dan eomma.

Ketika aku rindu dengan sosok lelaki pemimpin keluarga , dia akan selalu ada di depanku merentangkan tangannya sambil berkata

"peluklah aku selama kau mau, tumpahkan semua kerinduanmu, bayangkan aku appa mu, basahilah bajuku dengan air matamu, jika itu membuat rasa sakit dan rindumu terobati, untuk beberapa menit kedepan, bayangkan aku adalah sosok appamu"

katanya yang selalu di iringi dengan senyuman yang menciptakan lesung pipit yang manis. Kemudian dia akan membalas pelukanku dan mengusap lembut kepalaku. Persis seperti sosok appa yang memeluk putri kecilnya ketika ia terjatuh dari sepeda.

Dulu seusai berdoa di gereja pada hari natal,dia akan menungguku di taman dekat sungai dan ketika netranya menangkap sosok diriku, dia akan segera merentangkan tangannya. Dia sudah siap menerima pelukan. Namjoon tau persis aku akan menangis setelah berdoa pada hari natal.

Entah kapan ia terahir memelukku seperti ini, setelah dia pergi megambil beasiswa,kami seperti 2 manusia yang tak pernah mengenal, mungkin karena faktor terbatasnya waktu dan jarak. Dan ini pelukan yang sama setelah beberapa tahun yang lalu.

Dan sekarang dia terkekeh sambil mebalas pelukanku. " Hye soo-ya,kau seperti anak tetanggaku. Berhentilah menangis, oh ya, ngomong-ngomong memangnya tidak apa aku memelukmu seperti ini?"

Aku pun tersentak mendengar penuturannya, kemudian aku menjauh dan memukul bahu namjoon,membuatnya teriak tak terima.

"YAK!KENAPA KAU MEMUKULKU??" Sewotnya sambil memegang bahu yang ku pukul.

Dan aku tak mau kalah darinya "yak!kenapa kau memelukku?"

What the-

Namjoon pun melotot mendengar jawabanku. " Yak! Kau yang memelukku duluan,kenapa jadi kau yang tak terima. Harusnya aku yang marah karena artis papan atas sepertiku di peluk seenaknya" katanya bangga.

Mendengarnya membuatku menggulirkan bola mataku jengah, " ewh, terserah padamu joon. Awas jangan halangi jalanku aku ingin ke kamar! " kataku sambil membenarkan posisi mukena di tanganku dan pergi dari dekat namjoon.

"Dasar gadis gila" bisik namjoon yang masih bisa ku dengar.

Aku pun membalikan tubuhku "aku masih bisa dengar joon."

"Aku tak perduli hyee," katanya sambil menggedikan bahu, kemudian aku berlaga mengambil ponsel di saku jaket untuk mengadu pada ibunya.

Dia pun langsung was was "yak! Kau ini kenama senang sekali mengadu pada eomma ku sih?"

Aku pun tersenyum bangga "aku tak perduli joon" kataku sambil pergi.

ººº

Setelah konser di paris usai kami kembali lagi ke korea, senang rasanya kembali ke kampung halaman setelah beberapa waktu merantau 😂.

The New Muslim Manager || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang