Bab 29

442 31 21
                                    

"Aku hamil..... "

Dua kata yang bisa menghancurkan harapannya.

"Arghhhhhh sialan... "

Samuel menonjok cermin dikamar mandinya. Harapan dia untuk kembali pada Bella, harapan dia mendapatkan kembali cinta Bella. Semuanya musnah.

"Ngak.. gw gak boleh nyerah. Gw akan bisa dapatin Bella kembali walaupun Keisha hamil anak gw. Bella harus tetap jadi milik gw. Harus. "

             *******************

Pak Herman memandang wajah sugul istrinya. Udah sebulan semenjak Bella pergi dari rumah, istrinya seakan menjauhi dirinya. Keharmonian rumah tangga mereka keliatan udah surut akibat pertelingkahan itu. Meskipun dia akui hatinya juga merindui putrinya itu namun egonya tetap diatas. Acap kali istrinya meminta dirinya memaafkan Bella tapi dia tidak bisa. Sampai hari ini dia belum bisa terima kalo menantu nya hanya orang kampung dan bekerja sebagai penghantar surat cuma.

"Mami yuk kita makan? "

"Papi aja. Mami mau istirahat. "

Pak Herman menghela nafasnya. Berat dirasakan dadanya. Dia memejamkan matanya sejenak.

"Apa yang bisa papi lakukan buat mami bahagia lagi?Katakan. "

"Mami gak minta banyak. Cukup Bella kembali kepangkuan kita. Seperti dulu. Kerna cuma dia penawar kita pi. " ucap bu Elsa lirih.

"Baiklah. Papi akan usahain supaya Bella kembali pada kita. Tapi itu gak beerti papi bisa menerima suaminya. "

"Terserah papi mau apain suami Bella. Yang penting anak kita kembali. "

"Baiklah. "

           *********************

Bella memandang Evan yang sedang nyuci motornya(motor merah yang sering dipake Hiro itu ya). Kebetulan Evan punya simpanan dan dia membeli motor idamannya itu. Juga berkat Bella. Bella sebenarnya masih kepikiran tentang laki2 yang datang 2 minggu lalu. Sampai sekarang dia masih belum dapat jawapan. Sempet dia bertanya pada Evan tapi tiba2 suaminya seakan dingin. Makanya Bella tidak mau membangkitkan hal itu lagi. Dia yakin satu saat Evan akan jujur soal itu.

          *******************

Evan yang sadar istrinya ngelamun sambil memandang dirinya mendapat idea buat jailin Bella. Lantas air mengambil getah air dan mengarah kan pada tubuh Bella.

"Evannnnnn....... "

Bella langsung terbangun dan mengejar Evan. Evan yang tau istrinya pasti balikan ngejain dia. Bella merebut getah air itu dan mengarahkan kearah Evan. Evan memeluk Bella dari belakang dan mereka saling ketawa. Gak peduli kalo ada mata yang memandang. Yang paling penting mereka bahagia. Sangat bahagia. Bella membalikkan tubuh nya mengadap kearah Evan. Dia menatap wajah suaminya. Suaminya tersenyum. Bella membalas senyuman itu.

"Kamu kalo basah2 gini keliatan ganteng banget ya. "

Evan tertawa. Dia mendekat bibirnya di telinga Bella.

"Kalo kamu basah2 gini bukan cuman cantik sayang tapi seksi. "

"Iya aku tau. Hahaha"

Mereka berpelukan hingga tiba2...

"Woi kalian ngapain diluar?Udah mau gelap tau. Masuk. "

Teriak Elvina yang memandang tajam kearah kakak serta kak iparnya. Masih aja sempet mesra2an diluar rumah.

"Dasar gak tau malu. "

Bella dan Evan hanya tertawa menanggapi omelan adik mereka.
"Dasar tukang iri. "

       ************************

"Om mau kamu dapatin Bella lagi." ucap pak Herman saat bertemu dengan Samuel sore itu.

"Maksud om? "

"Kita harus pisahkan Bella sama Evan secepatnya. "









To be continued...
Maaf gak bisa panjang.. Lagi pusing...























Miss CEO vs Mr Maid 😍Where stories live. Discover now