19

6 1 0
                                    

"Hidup itu simpel..
Tinggalkan yg membuatmu merasa tersakiti,, dan pertahankan yg menjadi alasanmu tersenyum.."

.....

Setelah sampai dirumah tasya langsung masuk kedalam kamarnya dan membaringkan tubuh lelahnya tanpa melepas seragam.

Tak biasanya tasya seperti itu. Dia bukanlah tipe orang yg tak memperhatikan kerapihan dan kebersihan akan sekitarnya.

Namun saat ini tasya benar-benar lelah dengan semuanya.
Ia sungguh tak percaya akan bertemu kembali dengan ridwan setelah setahun lamanya.

"Kenapa dia harus datang kembali"

Tasya berjalan menuju ke meja belajarnya. Disana ia tengah membuka laci meja dan mengambil sebuah album yg sudah sekian lama tak ia buka.

Perlahan tangan mungilnya bergerak membuka setiap lembar dari album tersebut.
Terlihatlah fhoto sepasang remaja yg sangat bahagia..

Dapat dipastikan, kedua remaja itu sangat menyayangi satu sama lain.
Seketika tasya teringat akan kenangan itu kembali.

Tanpa disadari, bulir air matanya menetes tanpa diperintah..
Sungguh tasya sangat merindukan orang tersebut. Orang yg selalu ada disisinya kapan pun.
Orang yg hanya akan terlihat lepas saat bersamanya.

Namun tasya tak tau harus berbuat apa saat ini. Bahkan disaat ia sudah berniat untuk melupakan semuanya.
Tetapi bukan membuatnya lupa, kini kembalinya ridwan justru membuatnya amat sangat teringat oleh kejadian menyedihkan itu.

Karna terlalu lelah hingga tak sadar ia sudah menangis selama apa, kini tasya tertidur dimeja belajarnya dengan wajah yg masih basah karna bekas air matanya.

Hingga akhirnya rizal yg baru saja pulang dari kantor sore itu sangat terkejut karna menemukan sang adik tertidur dimeja belajar dengan seragam yg masih lengkap dan muka yg sembab.

Karna tak ingin membangunkan sang adik yg terlihat lelah, rizal pun menggendongnya untuk dibaringkan diranjang dengan posisi yg nyaman.

"Abg gak tau lo kenapa dek, tapi yg pasti terakhir abg liat lo kayak gini itu setahun yg lalu. Semoga semua itu gak terulang lagi" ucap rizal dengan napas yg berat saat melihat kondisi tasya saat itu

Setelah memastikan sang adik terlelap dengan nyaman, rizal pun keluar dari kamar dan bermaksud untuk membersihkan dirinya.

Jujur seharian penuh dikantor membuatnya sangat lelah hingga hari ini ia terpaksa tak bisa menjemput clara sang kekasih dari kegiatan kampusnya.

.......

Akhirnya malam itu fanny dan rey pergi menuju puncak seperti yg diperintahkan sang eomma.

Karna perjalanan dilakukan malam hari, hanya ada keheningan yg menemani fanny dan rey.

"Tidurlah"

"Ah aniyo" tolak fanny

Padahal rey tahu jika saat ini fanny tengah mengantuk. Sering kali ia menguap saat memperhatikan jalanan didepannya.
Tapi lihatlah, bahkan ia tak mengakui semua itu.

Namun perlahan kesadaran fanny mulai menghilang.
Pandangannya mengabur karna beratnya untuk membuka kelopak mata.

Akhirnya tanpa disadari kini fanny telah menuju mimpi indahnya.

"Aishhh tadi katanya tidak"

Rey yg melihat betapa nyenyaknya sang adik hanya bisa mengusap kepalanya dengan kasih sayang.

Ia pun menutupi tubuh fanny dengan jaket yg ia kenakan. Berhubung malam ini udara begitu dingin. Pasti adiknya itu akan kedinginan pikirnya..

Setelah membenarkan posisi tidur sang adik, rey pun melanjutkan perjalanan nya dengan mengendarai mobil diatas kecepatan rata-rata.

Kebetulan malam semakin larut, perjalanan menuju puncak pun sedikit lenggang sehinggah rey bisa mengemudi tanpa khawatir terjadi sesuatu.

Setelah beberapa jam menempuh perjalanan, kini rey dan fanny sudah tiba disalah satu hotel bintang lima didaerah puncak.

Rey pun bermaksud untuk membangunkan sang adik. Namun sepertinya fanny benar-benar nyenyak hingga rey tak tega untuk mengganggu tidurnya. Akhirnya ia keluar seorang diri untuk menemui orang tuanya yg sudah menyambut didepan pintu hotel.

"Eh lo sendiri bg, fanny mana??" tanya zio

"Ada di mobil lagi molor"

Semua orang yg mendengar jawaban rey pun hanya tersenyum.

"Ya uda nanti kamu antar adik kamu itu dikamarnya ya" perintah eomma min kepada rey

"Eh gak usa tan, biar zio aja"

"Tunggu-tunggu, biar risky aja yg mengantar fanny kekamarnya..
Bukan begitu risky??" tanya mama jessica

"Hah kok risky ma??

"Iya dong sayang, masak kita harus ngerepotin zio.
Uda geh bawa fanny masuk, yuk kita semua juga masuk" putus sang mama

Sekarang semua orang yg ada disana sudah memasuki hotel tersebut. Tinggallah risky seorang diri.

"Aishh kenapa harus gue coba..
Dasar cewek strees nyusahin.." dumel risky

Tapi akhirnya risky memutuskan untuk menghampiri fanny didalam mobil milik rey.

Ah mukanya begitu tenang saat tidur, tapi kenapa jutek banget kalau sadar.. Pikir risky

Aihhh mikir apa coba lo ky.. Kutuk risky pada pikirannya sendiri

Risky pun mencoba untuk mengangkat fanny untuk digendong.

"Kecil-kecil berat juga ni anak"

Setelah berhasil menggendong fanny yg masih tertidur. Risky menutup pintu mobil menggunakan kakinya lalu membawa fanny masuk.

Karna tak ingin berlama-lama, risky langsung membawa fanny kekamar yg sudah disediakan hotel milik keluarga Pratama tersebut.

Sesampainya didalam kamar, risky menidurkan fanny diatas ranjang tanpa berniat menyelimutinya.

Tetapi baru saja ia meletakkan fanny dan akan pergi, tiba-tiba fanny terbangun.

"AKHHHH, mau ngapai lo??" teriak fanny yg langsung terduduk karena kaget melihat risky ada didekatnya

"Woi cewek stress bisa gak kalau gak teriak, lo kira ini hutan??

"Heh cowok gila, lo mau macam-macam yak??
Ngapai lo dikamar gue??

"Halu lo, harusnya lo berterima kasih karna uda gue tolongin masuk kamar.
Dasar cewek strees..
Gak tau apa kalau dia berat"

Setelah menumpahkan semua kekesalannya, risky pun langsung pergi meninggalkan fanny yg masih setengah sadar.

Tunggu, nolongin fanny masuk kamar??

Ah fanny baru ingat bahwa tadi ia tertidur didalam mobil saat perjalanan menuju puncak.

Apakah ia sudah sampai??
Lalu kenapa sang abg tak membangunkannya??

"Ahh dasar abg luknut, minta ditampol tuh orang yak..
Awas aja gue buat bonyok besok dia" kesal fanny pada sang abg

Tapi sepertinya fanny benar-benar mengantuk hingga ia memutuskan untuk melanjutkan tidurnya kembali yg sempat tertunda karna risky.

Ngomong-ngomong soal risky, tadi dia bilang fanny berat??

"YAK dikira gue segemuk apa coba??"

Ah fanny benar-benar dibuat kesal oleh dua orang lelaki malam ini.

Besok ketika ia sudah bangun dari tidurnya, ia akan memberi perhitungan kepada dua lelaki tersebut..
Lihat saja...

.....

Hay hay SBM back nih
Ada yg masih setia kah nunggu author up??

Nih uda author up, selamat membaca..

Jan lupa voment
No sider" club
Auto santet online ntar, wkwkwk

Gg canda author tuh..
Ok terima kasih buat yg uda mampir, semoga suka..

SiBangsat Berhati MalaikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang