Hari ini dua puluh tujuh Februari dua ribu dua puluh
Dibawah langit yang sedang mengeluh
Semakin deras dengan dentuman yang kerasAku menulis ini ditempat lahirku
Setelah tiga tahun belalu
Aku bangun dari tidur
Menatap tempat dimana pernah tersungkurSetelah lebih dari seribu hari tak pernah kembali
Setelah langkah kaki sudah sejauh ini
Segala kenangan mencekat tentang hari hari kelam perlahan datang
Dimana tempat hanya bisa menjadi saksi bisu perihal segala yang tak senang
Dan segala harapan yang tenggelam dibiarkan usangMembiarkan secercah cahaya terlihat dari balik jendela
Semesta,
Februari ini menakjubkan
Sudah banyak mempertemukan
Sudah banyak pula rindu yang berujung titik temuNamun sayang seribu sayang
Aku tak kunjung menemukan ;
Mengartikan kepulanganCianjur, 27 Februari 2020